
Ranjau anti helikopter atau AHM (anti helicopter mine) terbilang kalah populer jika dibandingkan ranjau laut dan ranjau darat. Tapi pada kenyataan jenis ranjau yang satu ini sudah lumayan lama dikembangkan, yakni sejak era Perang Dingin. (more…)
Ranjau anti helikopter atau AHM (anti helicopter mine) terbilang kalah populer jika dibandingkan ranjau laut dan ranjau darat. Tapi pada kenyataan jenis ranjau yang satu ini sudah lumayan lama dikembangkan, yakni sejak era Perang Dingin. (more…)
Pelibatan unsur helikopter dalam operasi anti ranjau seolah terlupakan, padahal helikopter punya kemampuan untuk memburu dan menetralisir ranjau laut secara efektif. Bagi Korea Selatan yang 99 persen ekspor impornya bergantung pada jalur lintas laut, maka kemampuan anti ranjau menjadi sangat krusial, terlebih ada ancaman nyata dari Korea Utara. Berangkat dari hal tersebut, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) punya proyeksi untuk mengembangkan helikopter penyapu ranjau. (more…)
Umumnya, kemampuan untuk menyebarkan ranjau laut (mine laying capability) dimiliki oleh kapal jenis frigat, destroyer dan korvet. Namun, dalam dinamika operasi, dan mungkin juga terkait ‘keterbatasan’ armada kapal kombatan, maka menjadi hal yang sulit untuk menebarkan ranjau secara efektif dan efisien bagi angkatan laut suatu negara. (more…)
Selain punya tugas menjalankan misi buru dan sapu ranjau di perairan, Satuan Kapal Ranjau (Satran) juga punya tugas lain untuk menjalankan misi penyebaran ranjau untuk kebutuhan suatu operasi pertahanan. Bila adopsi teknologi anti ranjau masif ditingkatkan, maka bagaimana dengan teknologi penyebaran atau deployment ranjau? (more…)
Peperangan acap kali memperlihatkan jenis senjata baru, termasuk di laga perang Ukraina. Di media sosial diberitakan bahwa pasukan Rusia menggunakan jenis ranjau anti personel terbaru, yang notabene belum pernah diperlihatkan sebelumnya. Ranjau yang dimaksud adalah POM-3, produksi tahun 2021 yang dilengkapi seismik proximity fuze. (more…)
Infiltrasi dan serbuan udara menggunakan helikopter hingga saat ini masih menjadi momok bagi pemangku institusi pertahanan di banyak negara. Meski belum jelas dilanjutkan atau tidak, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal) pun pernah mengantisipasi kehadiran wahana sayap putar ini dengan menghadirkan prototipe ranjau anti helikopter (anti helicopter mine). (more…)
Ada yang menarik dari postingan akun Instagram Puspenerbal, disebutkan pada 30 September 2021 dilakukan penjatuhan ranjau laut dari pesawat udara. Bukan dari pesawat udara yang mempunyai kemampuan anti kapal selam (AKS), melainkan ranjau laut berbentuk silinder besar itu dijatuhkan (air drop) menggunakan parasut dari ramp door pesawat angkut ringan NC-212 200 Aviocar dengan nomer U-6216. (more…)
Seiring dengan meningkatnya teknologi proteksi pada ranpur lapis baja, maka sebaliknya, teknologi ranjau darat juga menyesuaikan pada kekuatan proteksi yang melekat di ranpur tersebut. Ranjau (darat) model tanam mungkin masih akan memegang peran kunci dalam penyebaran ranjau (carpet mining) saat ini, namun trik untuk menghancurkan ranpur lapis baja, khususnya Main Battle Tank (MBT) perlu dukungan teknologi ‘ranjau pintar’. (more…)
Ragam alutsista anyar sudah banyak diulas, namun jangan lupa, ada jenis perangkat pendukung pertempuran yang usianya sudah lumayan tua tapi masih menjadi andalan banyak negara sampai saat ini. Yang dimaksud disini adalah Bangalore Torpedo, jenis perangkat penghancur medan ranjau yang lazim digunakan oleh satuan Zeni Tempur. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan BTR-50, ranpur amfibi legendaris yang akrab disebut pansam (panser amfibi) oleh Korps Marinir ini telah kami kupas beberapa kali dalam artikel di Indomiliter.com. Meski usianya tak lagi muda, toh belum ada rencana untuk memensiunkannya dalam waktu dekat. Bahkan oleh Iran, BTR-50 justru disulap sebagai IFV (Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon 30 mm. (more…)