Mil Mi-26T2V: Upgrade Tebaru Varian Tercanggih Keluarga Helikopter Raksasa Mi-26
|Sekitar Agustus tahun lalu, tersiar kabar bahwa Puspenerbad TNI AD akan mendapatkan pengadaan helikopter angkut berat Mil Mi-26 dari Rusia. Malah disebutkan yang akan didatangkan adalah varian Mi-26T2, salah satu varian terbaru dari keluarga helikopter Mi-26 hasil rancangan Mil Moscow Helicopter Plant, salah satu divisi Russian Helicopters. Kisaran pengadaan pun disebut antara periode 2018 – 2019.
Baca juga: Mil Mi-26T2 – Varian Tercanggih Helikopter Angkut Berat Untuk Puspenerbad TNI AD
Nah, sampai saat ini belum diketahui kembali kelanjutan dari rencana pengadaan tersebut, namun yang jelas hingga kini belum terdengar kabar diadakannya kesepakatan jual beli (MoU) tentang Mi-26 tersebut. Musim pun berganti, kini pihak Russian Helicopters sudah merilis varian Mi-26 yang lebih baru lagi, yaitu Mi-26T2V.
Persisnya di ajang International Military-Technical Forum Army 2018 (21 – 26 Agustus), Russian Helicopters untuk pertama kalinya memperkenalkan sosok Mi-26T2V kepada publik. Pihak manufaktur dan pengembang sengaja merancang helicopter raksasa ini untuk kebutuhan Kementerian Pertahanan Rusia.
Berdasarkan permintaan Kemhan Rusia, Mi-26 varian terbaru ini harus punya kemampuan untuk melakukan operasi di daerah yang punya kompleksitas tinggi, seperti di kondisi alam dan geografis yang tidak menguntungkan. Bila dibandingkan dengan varian sebelumnya, keunggulan Mi-26T2V terletak diantaranya pada perangkat onboard radio electronic NPK90-2V. Perangkat ini dipercaya dapat memundahkan pengendalian helikopter, termasuk dalam moda terbang otomatis dan terbang bersama dalam formasi. Kemudahan dari perangkat ini termasuk membantu proses pendaratan dan manuver darurat untuk mengarahkan kembali ke homebase.
Sebagai helikopter angkut tempur, Mi-26T2V juga dibekali perangkat sistem pertahanan Vitebsk, yang berperan untuk mendeteksi ancaman, terutama dari potensi serangan rudal MANPADS dengan sistem pemandu infa merah.
Baca juga: Mil Mi-1 – Nyaris Terlupakan, Inilah Jejak Helikopter Ringan TNI AU dari Era 60-an
Dari sisi kokpit, sistem pencahayaan sudah dimodernisasi, termasuk diadaptasi guna compatible dengan penggunaan night vision goggles. Sistem komunikasi dan navigasi berbasis satelit juga telah dilengkapi pada varian terbaru ini. Fitur avionik lainnya yang ada di Mi-26T2V seperti BREO-26 digital avionics suite untuk meningkatkan stabilitas dan kendali penerbangan dalam beragam kondisi dan medan.
Mi-26T2V masuk kelas heavy-lift transport helicopter dengan kapasitas payload 20 ton telah dibekali dengan glass cockpit dengan LCD, control panel, dan airborne computer. (Bayu Pamungkas)
KRI Rencong terbakar di Sorong irja
Terlalu besar apa tidak cenderung lebih lamban? Belum lagi masalah operasional.
Benar Bung, Karena Terlalu Besar & Lamban cepat Rusak & Sangat Rentan Serangan Rudal NLAW & Carl Gustaf M4 & Biaya Operasional mahal, Suku Cadangx Yg Sulit di Dapt Krn di Peras Rostec, TNI hrs Mengikuti Teknologi Alutsista Terbaru Spt Osprey Yg Sgt Cepat membawa Kru Prajurit ke medan perang & Jarak Tempuh Radiusx Lbh Jauh Ketimbang Chinook
Ya lucunya ente, heli yg utamanya dijadikan angkut logistik berat disamain dengan heli angkut personil. Cuma jendral bego yg turunin heli angkut ke medan perang.
Eh tu kl skrg cocok buat logistik bantuan bencana atau logistic d daerah2 terpencil baik untuk militer maupun keperluan masyarakat.
Makanya dibaca speknya baik2… kenapa ada Mil mi-26… cari dan di googling hal apa yang membuat Russia membuat dan memiliki heli super berat ini…
Contoh saja, evakuasi Chinook oleh Mil-mi 26 di Afganistan… dan tentu saja banyak hal lain, seperti memindahkan alat perang berat dan lainnya… apa yang bisa dilakukan heli ini jelas tidak ada heli lain yang bisa melakukannya, dan dengan heli, efektivitas dan sasaran lokasi lebih variatif dan efektif, daripada dengan Hercules…
kalau sudah tau lamban, mangkanya pergelaran nya tidak mungkin digaris depan, pasti digaris belakang pertempuran yang bebas dari ancaman(area steril)
manpads. dengan kargo besar angkut logistik dan bantuan sucad lebih cepat heli ini dr pada lewat darat. terlebih dengan fungsinya yang fleksibel dengan tidak membutuhkan landasan seperti pesawat.
kRi RENCONG TERBAKAR DI SORONG.
TVONE RUNNING TEXT.
Kata pak Menhan ini g cocok karena bikin genteng rmh pada terbang 😊
Iya, dan kalo mendarat di area hutan otomatis pohon pada rontok 😁
Beli beli kita butuh buat d AD AL AU buat keadaan daraurat logistik perang maupun bencana alam atau lainnya di mana harus menggunakan pesawat kaya d papua sana.. atau d AL buat SAR
MI-26 Sdh Kuno Dan Kalah Canggih dari V-22 Osprey Bahkan Rusia Mengakuix dg rencana membuat osprey versix, Us Army Malah Pilih V-22 Osprey Sy Bayangkan TNI punya V-22 Osprey di atas Kapal LHD dg F-35B Berharap Boeing Kerjasama dg PT DI
Lah jangan diliat dari jadul engganya, yg penting daya angkutnya, jangankan V22, chinook pun bisa diangkut sama ini helikopter, inget pas AS minta bantuan rusia buat angkut chinook di afghanistan.
heli naik heli, heli Chinook bisa diangkut mi-26, pantes aja genteng pada beterbangan
Wuiii, maaf mas admin, kok kurang update ya.
https://bali.antaranews.com/berita/131768/indonesia-akan-beli-hercules-dan-helikopter-chinook
“Sebelumnya Mabes TNI ingin membeli Heli Mi-26, namun heli ini tidak layak untuk operasi. Karena dengan jarak 100 meter, hempasan baling-baling bisa menyebabkan genteng-genteng rumah warga bertebangan,” katanya.
Mi26 mah kagak jadi mas admin.
Yang jadi Chinook.
Kalo bicara ttg platform heli kelas berat yg cost effective dg tingkat kesiapan operasional yg tinggi…….🤔
Buktinya india berpaling ke heli chinook
Bung ayam jago, bagaimana kelanjutan 48 viper dan berapa ekor chinook serta blackhawk yg akan nyampe di bumi pertiwi Indonesia? Apakah ada batch 2 untuk apache