Malaysia Akan Konversi Dua Unit CN-235 Menjadi Varian MPA

Malaysia nampaknya ingin mengikuti jejak Indonesia sebagai negara pengguna CN-235 MPA (Maritime Patrol Aircraft), diwartakan dua dari enam unit CN-235 milik AU Malaysia (TUDM) akan dikonversi menjadi varian MPA. Konversi tersebut mendapat dukungan pendanaan oleh Amerika Serikat lewat program Maritime Security Initiative.

Baca juga: Perpanjang Usia Pakai CN-235 220, AU Malaysia Lakukan Service Life Extention Program

Seperti dikutip dari Janes.com (3/2/2020), ada kemungkinan, lantaran disokong pendanaannya oleh AS, maka teknologi yang digunakan boleh jadi menggunakan Merlin maritime surveillance system yang dikembangkan oleh Integrated Surveillance and Defense, perusahaan berbasis di Oregon. Merlin mission equipment terdiri dari maritime surveillance radar, electro-optical sensor turret dan electronic support measures system.

KSAU Malaysia, Jenderal Affendi Buang menyebut bahwa proses konversi diharapkan dapat dimulai pada akhir tahun ini, dengan kemungkinan proses pengerjaan dilakukan di fasilitas PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, dimana sebagian CN-235 Malaysia sedang melaksanakan service-life extension programme berdasarkan kontrak pada April 2018.

Sebelumnya PT DI juga telah menawarkan program upgrade CN-235 MPA untuk Malaysia. Dengan nilai US$30 juta, awalnya PT DI menawarkan paket instalasi Airborne Maritime Situation and Control System (AMASCOS) dari Thales dan beragam sensor untuk misi MPA.

Baca juga: Ocean Master 400 – Radar Intai Canggih Untuk CN-235 220 NG MPA TNI AL

Seperti diketahui, AU Malaysia sampai saat ini mengoperasikan 6 unit CN-235 220, yang unit pertamanya diserahkan PT DI pada tahun 1998. Dengan memiliki Flying Test Bed, PT DI kini semakin agresif dalam mengembangkan beragam varian di keluarga CN-235, seperti Gunship dan MPA Gunship. (Gilang Perdana)

2 Comments