Ikuti Indonesia, Thailand Juga Pesan Tambahan Dua Unit Jet Latih Tempur T-50TH
|Bila Indonesia diwartakan telah memesan enam unit tambahan jet latih tempur T-50i Golden Eagle dari Korea Aerospace Industries (KAI), maka ada kabar dari Negeri Gajah Putih, yang menyebut juga telah memesan unit tambahan T-50TH Golden Eagle untuk kebutuhan Angkatan Udara Kerajaan Thailand – Royal Thai Air Force (RTAF).
Baca juga: KAI Umumkan Kontrak Pengadaan Enam Unit Jet Latih Tempur T-50i untuk Indonesia
Yang dipesan Thailand tidak sebanyak Indonesia, dikutip dari Janes.com (20/7/2021), dikatakan pengadaan dua unit T-50TH telah diumumkan oleh Direktorat Operasi AU Thailand. Dengan tambahan dua unit, maka AU Thailand nantinya akan mengoperasikan 14 unit T-50TH. Anggaran pembelian dua unit T-50TH sebesar THB2,36 miliar (US$72 juta). Biaya tersebut sudah mencakup suku cadang dan beragam peralatan pendukung. Kontrak efektif pengadaan dua jet latih tempur ini akan dilakukan pada akhir tahun ini.
Akuisisi T-50TH didanai anggaran pertahanan Thailand tahun 2022, yang sempat tertunda satu tahun karena kendala pendanaan terkait pandemi Covid-19. Sebagai informasi, AU Thailand sudah menerima 4 unit T-50TH hasil pengadaan tahun 2015, kemudian pada Juli 2017, Negeri Gajah Putih kembali melakukan order penambahan 8 unit T-50TH yang pengirimannya telah dimulai pada Januari 2018.
Meski 4 unit T-50TH gelombang perdana belum dilengkapi radar udara, namun T-50 kepunyaan Thailand disebut-sebut sudah dilengkapi ETTS (Embedded Tactical Training System), fire control radar Elbit EL/M-2032 — MIL-STD-1760 databus dan mendukung Link 16 data link.
Baca juga: Thailand Upgrade 12 Unit T-50TH dengan Radar Warning Receiver dan Flare Dispenser
Dalam kontrak upgrade yang dirilis Korea stock exchange pada 24 Mei 2019, dari nilai US$52,5 juta sudah mencakup upgrade pada 12 unit T-50TH, dimana paket upgrade mencakup instalasi sistem radar, adopsi radar warning receiver (RWR) dan countermeasures (flare) dispenser system (CMDS). (Gilang Perdana)
Bismillah bila meng copi harga dari pesawat tempurnya… Yang dibeli Indonesia itu jika ditilik dari harga yang tertera di kontrak setara hampir usd 40 juta per unit itu pasti versi FA50.
Filipina usd 421 juta dapat 12 FA50 (421/12 = 35)
apalagi kita yang kontraknya hampir setara usd 240 juta dapat 6 unit, 240 / 6 = 40 juta per unit…. coba deh kita dekati rusia agar mau memberikan hibah pesawat latih tempurnya jenis YAK.130 atau MIG.AT. sebagai latih tempur lapis 3.
ALPHA JET nya RTAF masi bs di pake aerobatic kayak “Patrouille de France”
Kalok pabriknya di Asia, bisa beli ketengan
ya beli J-10C saja klo gitu wkwkwkwk
Bodohnya bgsa ini beli pesawat latih tanpa nilai positifnya. Bgsa ini punya PT. DIrgantara SDH berproduksi, mestinya setiap pembelian dg opsi suatu saat bikin sendiri dg lisensi ,asembling atau model lainnya.
mending ngopi aja mas,ntar malah kena covid pula batal jadi hero!
Hallo mas, selama ini PT DI cuma jadi karoseri buat Air Bus dan Bell Textron. Apanya yang sudah diproduksi sendiri selama ini ?
Bodohnya bgsa ini beli pesawat latih tanpa nilai positifnya. Bgsa ini punya PT. DIrgantara SDH berproduksi, mestinya setiap pembelian dg opsi suatu saat bikin sendiri dg lisensi ,asembling atau model lainnya.
Yang dibeli Indonesia itu jika ditilik dari harga yang tertera di kontrak setara hampir usd 40 juta per unit itu pasti versi FA50.
Filipina usd 421 juta dapat 12 FA50 (421/12 = 35)
apalagi kita yang kontraknya hampir setara usd 240 juta dapat 6 unit, 240 / 6 = 40 juta per unit.
72 juta = 1triliun kok murah yahh…..ada yg aneh
US$72 juta 2 unit murah lah jadinya US$36jt @pesawat, bandingkan dengan Indonesia yang beli 6 pesawat US$240 = US$40jt @pesawat…
tapi kalau dibandingkan dengan pesawat latih yang sekelas… entahlah
Rupanya bukan cuma Indonesia aja yg beli T-50i tanpa radar, Thailand pun beli tanpa radar jg. Mungkin Thailand dan Indonesia punya hobby yg sama. Sama2 beli paket minimalis. Yg terpenting bisa dibuat patroli dulu. Masalah kelengkapan bisa menyusul, syukur2 jika alat kelengkapan yg mau dibeli ada serie terbarunya dng harga sama atau beda tipis….bagaimana menurut mbah gatol…😁😁😄
Kayaknya lebih canggih punya gajah putih ketimbang punya rajawali
Canggih punya pinoysky lah