Thales Damocles Targeting Pod – Bikin Sukhoi Su-30MKM Malaysia ‘Setara’ Dassault Rafale

Meski pernah didera sejumlah masalah sampai kabar kesiapan tempurnya yang rendah, Sukhoi Su-30MKM milik Angkatan Udara Malaysia (TUDM), secara spesifikasi adalah varian yang terbilang unggul, bahkan dari asupan perangkat dan desain, Su-30MKM setara dengan Su-30MKI milik India, yang notabene Su-30 Malaysia di atas kertas lebih mumpuni ketimbang Su-30MK2 milik Indonesia dan Su-30MK2V milik Vietnam.

Baca  juga: Soal Sukhoi Su-30MKM Malaysia yang Loyo, Inilah Tanggapan dari Pihak Rusia

Dirancang dengan mengadopsi perangkat lunak ‘gado-gado’ yang berstandar NATO, bahkan Su-30MKM telah mengukir sejarah pada tahun 2017, yaitu dengan sukses meluncurkan bom pintar berpemadu laser GBU-12 LGBs, yang notabene jenis munisi NATO.

Seperti diketahui, Su-30MKM yang dikembangkan dari basis Su-30MKI (India) punya jeroan sistem avionik yang berbeda dari Su-30 pada umumnya, yakni sudah kental dengan teknologi dari Eropa Barat. Sebut saja sistem avioniknya mengandalkan produk Perancis yang memang sudah lama punya pasar di Malaysia. HUD mengadopsi Thales CTH3022 wide angle holographic, begitu pula sistem IFF (Identification Friend or Foe) yang juga dibuat Thales.

Thales Damocles Targeting pod.

Sistem pod pencari sasaran dan pengarah rudal menggunakan Damocles targeting & NAVLIR pod. Selain asupan solusi dari Perancis, Saab South Africa juga ikut berkontribusi di Su-30MKM, yang dengan pemasangan Saab Avitronics MAW300 Missile Warning Sensor dan LWS350 Laser Warning Sensor. Untuk mendeteksi rudal dengan pemandu radar ada sistem RWS-50RWR.

Terkhusus tentang Damocles targeting & NAVLIR pod, perangkat opsional ini juga yang menjadi poin keunggulan Su-30MKM Malaysia, pasalnya dengan targeting pod ini, Su-30MKM punya kemampuan yang setanding dengan jet tempur Dassault Rafale.

Damocles targeting pod adalah perangkat penjejak buatan Thales, Perancis. Lantaran buatan Perancis, bisa ditebak penggunaan pod ini kebanyakan ada pada jet tempur seperti Mirage-2000 dan Rafale. Pengguna Damocles targeting pod mencakup beberapa negara, seperti AU Maroko (Mirage F1CM/EM-VI), Arab Saudi (Tornado GR4 dan Eurofighter Typhoon) dan AU Malaysia. Pada tahun 2016, Pakistan mempertimbangkan adopsi Damocles targeting pod untuk dipasang pada jet tempur JF-17 Thunder.

Sukhoi Su-30MKI (India)

Yang mengejutkan, ternyata Damocles targeting pod juga diadopsi (secara lisensi) oleh Rusia. Tercatat perangkat ini dipasang oleh AU Rusia pada Sukhoi Su-34, Su-24M2, Su-27SM2 dan Su-27SM. Namun, sebelum meyakinkan menggunakan pod ini, Damocles targeting pod terlebih dahulu diuji coba pada Su-30MKM, baru setelah tidak ditemukan masalah, kemudian manufaktur Rusia, Ural Optical and Mechanical Plant (UOMZ) memproduksi Damocles targeting pod secara lisensi dari Thales.

Perangkat penjejak sasaran buatan negara anggota NATO, namun dipakai oleh militer Rusia, sepertinya ada yang spesial dari Damocles targeting pod. Dari definisinya, Damocles targeting pod adalah long-range laser designator, FLIR and high-resolution imagery dan sepenuhnya kompatibel dengan bom berpemandu laser Paveway dan BGL. Perangkat ini juga memiliki kemampuan instant transmission of imagery ke stasiun di permukaan.

Rafael Litening pod pada Su-30MKI.

Seperti saat meluncurkan bom pintar GBU-12 LGBs, maka Damocles targeting pod dapat memandu bom dengan penjejak laser dari jarak 16 km. Sementara pod ini juga dapat mengidentifikasi sasaran kendaraan lapis baja dari jarak 27 km, plus yang tak bisa dikesampingkan, kemampuan analisa pasca serangan pada jarak yang sama.

Baca juga: Sukhoi Su-30MKA – Varian dari Su-30MKI (India) Tanpa Sentuhan Avionik Israel

Bila Su-30MKM menggunakan Damocles targeting pod, lantas bagaimana dengan sang panutan, rupanya India tak mencomot perangkat dengan tipe ini, justru Su-30MKI mengadopsi targeting pod Rafael Litening dari Israel. (Gilang Perdana)

22 Comments