Update Drone KamikazeKlik di Atas

Hari Ini 25 Tahun Lalu, Jadi Momen Penting dalam Sejarah Eurofighter GmbH

Prototipe Eurofighter Typhoon

Dalam hangatnya suasana tahun baru, yakni 1 Januari, rupanya menjadi momen besar dalam sejarah Eurofighter GmbH, persisnya pada 1 Januari 1999, menandai awal operasional penuh perusahaan setelah didirikan pada tahun 1994.

Baca juga: Ikuti Langkah Spanyol, Italia Akuisisi 24 Unit Jet Tempur Eurofighter Typhoon Tranche 4

Meskipun Eurofighter Typhoon telah terbang perdana pada 27 Maret 1994, 1 Januari 1999 adalah momen yang penting karena ini adalah saat Eurofighter GmbH secara resmi mengambil alih pengelolaan seluruh proyek dan produksi pesawat tempur multirole ini.

Sebagai catatan, Pada 1994, Eurofighter GmbH didirikan di Munich, Jerman, sebagai perusahaan resmi untuk mengelola proyek. Namun, operasional penuh dimulai pada 1 Januari 1999, dengan struktur yang lebih jelas untuk menangani pengembangan, produksi, dan penjualan. Eurofighter GmbH ini bertindak sebagai entitas tunggal yang mengoordinasikan kerja sama antar industri dan antarnegara.

Tanggal 1 Januari 1999 juga menandai transisi dari fase penelitian dan pengembangan menuju fase produksi dan distribusi. Tanggal tersebut menandai restrukturisasi besar dan awal operasional Eurofighter GmbH sebagai perusahaan pengelola utama proyek. Dengan struktur manajemen yang baru, fokus perusahaan dialihkan dari penelitian dan pengembangan ke produksi massal dan pemasaran pesawat.

Eurofighter GmbH dimiliki oleh empat mitra utama yang merepresentasikan negara-negara pendukung proyek, yaitu BAE Systems (33%) – Inggris, Airbus Defence and Space (46%) – Jerman dan Spanyol, serta Leonardo (21%) – Italia. Hingga kini, keempat perusahaan ini terus bekerja sama untuk memastikan bahwa Eurofighter Typhoon tetap relevan dalam menghadapi ancaman modern.

Sementara latar belakang bergabungnya empat negara untuk membentuk Eurofighter GmbH, didasari dari kebutuhan bersama untuk menggantikan pesawat tempur generasi sebelumnya, seperti Tornado dan F-4 Phantom II. Pada 1983, Jerman Barat, Inggris, Italia, dan Spanyol menyepakati proyek pesawat tempur baru dengan nama awal European Fighter Aircraft (EFA).

Proyek ini mengalami tantangan besar, termasuk perubahan spesifikasi, biaya yang meningkat, dan perbedaan politik di antara negara anggota. Pada 1992, Perancis menarik diri untuk fokus pada pengembangan pesawat Dassault Rafale. (Sam Yusuf)

Batal Dibeli Indonesia, Eurofighter Typhoon Austria Akan Mendapatkan Paket Upgrade Besar-besaran