Batal Dibeli Indonesia, Eurofighter Typhoon Austria Akan Mendapatkan Paket Upgrade Besar-besaran
|Kilas balik ke pertengahan tahun 2020, kala itu trending topic alutsista di Indonesia diwarnai dengan kabar minta dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membeli 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Austria. Saking seriusnya, Menhan Prabowo pun di tahun itu sampai terbang ke Austria untuk melobi mitranya, Menhan Austria Klaudia Tanner.
Meski pada akhirnya rencana pembelian jet tempur bekas pakai itu tak berlanjut, namun belum lama ini ada kabar datang dari Kantor Kementerian Pertahanan Austria. Dikutip dari krone.at (28/3/2023), di mana disebut bahwa armada Eurofighter Typhoon Tranche 1 yang pernah dipinang Indonesia tersebut tidak akan dipensiunkan, dan justru akan mendapatkan paket upgrade.
Untuk paket upgrade Eurofighter Typhoon Tranche 1, Kementerian Pertahanan Austria telah menyiapkan anggaran €1,6 miliar. Anggaran tersebut juga mencakup untuk pembelian jet latih.
Setelah mendapatkan upgrade, nantinya Eurofighter Typhoon Austria dapat melucurkan rudal udara ke udara jarak sedang seperti Meteor atau AIM-120 AMRAAM. Program upgrade Eurofighter Typhoon secara garis besar akan mencakup peningkatan sistem pertahanan diri dan peningkatan kemampuan tempur malam hari melalui penggunaan night vision goggles atau outboard guidance module.
Untuk pembelian pesawat latih, Angkatan Udara Austria akan membeli 18 pesawat latih untuk menggantikan Saab 105E buatan Swedia. Austria akan memilih antara L-39NG buatan Ceko atau M-346 buatan Italia.

Seiring rencana upgrade yang akan dijalankan Austria, kabarnya Jerman berencana untuk mengirimkan empat unit Eurofighter Typhoon-nya untuk dapat digunakan pilot Austria, terutama saat sejumlah jet tempur mereka menjalani fase upgrade.
Tranche 1 pada Eurofighter Typhoon AU Austria sejatinya mengacu pada varian yang digunakan oleh AU Jerman, namun sejumlah fitur terpaksa ditanggalkan karena alasan dana, diantaranya yang absen di Tranche 1 Tyhoon Austria adalah tidak adanya perangkat IRST Pirate (Passive Infra-Red Airborne Track Equipment), tidak ada DASS (Sub-System Defensive Aids Sub-System), radar belum mengadopsi AESA dan belum teintegrasi dengan rudal udara ke udara AIM -120 AMRAAM.
Jet tempur Eurofighter Typhoon Austria beroperasi hanya dengan mengandalkan kanon internal Mauser 27 mm dan sepasang rudal udara ke udara jarak pendek IRIS-T. Meski begitu, Tranche 1 untuk Typhoon Austria sudah kompatibel dengan rudal udara ke udara ASRAAM, rudal udara ke udara AIM-9L Sidewinder dan bom pintar berpemandu laser Paveway II dan GBU-16.
Bila dirunut dari sejarahnya, Austria telah menetapkan proyek akusisi Typhoon pada tahun 2002, dan pada Juli 2003 dilakukan penandatanganan kontrak untuk pembelian 18 unit Typhoon. Namun pada Juni 2007, pesanan disusutkan menjadi 15 unit. Pesawat pertama (7L-WA) tiba pada 12 Juli 2007 di Lanud Zeltweg dan secara resmi memasuki layanan operasi AU Austria. (Gilang Perdana)
Ngga cuma di sini,..di austria pespurnya jg di downgrade gara2 anggaran gak cukup.