Hai Yang 26 Kunjungi Indonesia, Bukti Kekuatan Eksplorasi Laut Cina
|Klaim Cina atas Laut Cina Selatan membawa pengaruh besar pada gelar kekuatan militer Negeri Tirai Bambu di kawasan yang disengketakan oleh lima negara. Lain dari unjuk kekuatan militer secara langsung, Cina sejak dekade 70-an telah menunjukan agresivitas yang luar biasa pada dunia eksplorasi bawah laut, bukan hanya di wilayah perairan di sekitaran Cina Daratan, nafsu eksplorasi bawah laut dalam wujud kegiatan hidro oseanografi dan pengumpulan data intelijen juga dilakukan jauh di perairan internasional.
Baca juga: Type 815 Dongdiao Class – Kapal Mata-Mata yang ‘Rajin’ Mengintip Aktivitas di RIMPAC
Seperti kegiatan Type 815 Dongdiao Class yang disebut media sebagai ‘spy ship’ saat ajang RIMPAC 2018, membuktikan kegiatan kapal militer Cina dilakukan sampai ke wilayah yang jauh dari teritorinya, yakni hingga Perairan Hawaii di Samudera Pasifik. Meski berdalih dilakukan di teritori internasional, sudah barang tentu kegiatan ‘survei’ yang digelar AL Cina (PLAN – People’s Liberation Army Navy) secara langsung meresahkan Amerika Serikat.
Pasalnya kegiatan survei bawah air disinyalir turut merekam berbagai data untuk kepentingan militer, selain data tentang kekayaan alam (minyak bumi dan gas) guna keperluan investasi di masa depan. Contoh yang paling sederhana adalah untuk mendukung alur peta dasar laut yang berguna untuk pergerakan kapal selam.

Beberapa analis militer internasional menyebut langkah ‘eksplorasi’ Cina di perairan laut internasional mengingatkan aktivitas Jepang sebelum pecahnya Perang Dunia II. Dan merujuk ke kabar terbaru yang dikutip dari tnial.mil.id (2/1/2019), menyebutkan kapal survei AL Cina, Hai Yang 26 telah merapat di Dermaga Jamrud Utara, Tanjung Perak, Surabaya. Kapal survei yang dipersenjatai dua pucuk kanon 12 mm ini tiba di Indonesia dalam rangka tecnical port calling di Surabaya.

Masih dari sumber yang sama, Hai Yang 26 dikomandani Captain Commander Liu Haishuang dengan membawa 159 personil. Hai Yang 26 termasuk ke dalam Type Ocean Survey Ship. Kapal dengan bobot 4.900 ton ini punya panjang 129 meter, lebar 17 meter, dan draft 36 meter. Kapal ini juga dilengkapi fasilitas deck helipad untuk dapat didarati helikopter ukuran sedang.

Mengutip sumber dari jurnal “China Maritime Studies Institute Center for US Naval War College – November 2018,” Hai Yang 26 termasuk ke dalam kapal survei jarak jauh yang baru diluncurkan pada tahun 2016. Label kapal ini adalah “Chen Jingrun,” Hai Yang Class terdiri dari 9 unit kapal, yang terbaru adalah Hai Yang 29 “Mao Yisheng” yang diluncurkan pada tahun 2018. Lain dari itu masih ada puluhan kapal survei dan riset lain, seperti untuk penelitina geologi dan maritim. (Sumanto Prawiro)
Kl yg tu blh d hajar icbm sama railgun bersama2 kita liat bagaimana kualitas nya.. dp kerja d tanker cina kapal jarang layak keselamatannya gaji kecil
Mau pakek railgun merek apa bung @Zulheri ? Dora, Gustav, atau Karl Morser??
Merk dora punya doraemon. Jengkel gua kapal cina g layak safetynya bayaran murah kerja rodi padahal si rodi ga ikut kerja sama saya
China ini kayaknya hampir semua tetangganya Punya sengketa sama mereka
China memang luar biasa perkembangannya. Cocok memang lanjutkaan poros Jkt-Beijing utk kekuatan&kemajuan bangsa. PLTU saja yg baru mayoritas Turbine China. Lanjutkaan…