Turki Tampilkan M113 E-ACV, Ranpur Lapis Baja Elektrik dengan Kendali Hybrid

Turki rupanya tak ingin ketinggalan dalam melakukan modernisasi pada ranpur APC M113, setelah sebelumnya AD Australia dan BAE Systems Australia menggarak proyek kemampuan otonom pada M113, kini giliran Negeri Erdogan melakukan langkah serupa, namun dengan ‘bumbu’ fitur yang lebih komplit. Di tangan Machinery and Chemical Industry Corporation (MKEK), M113 konvensional yang bertenaga diesel disulap menjadi ranpur bertenaga listrik.

Baca juga: AD Australia dan BAE Systems Garap Proyek M113 dengan Teknologi Otonom

Dikutip dari savunmasanayist.com (12/10/2020), disebutkan selain dikonversi mengadopsi tenaga listrik, ranpur APC legendaris yang juga dioperasikan oleh Yonif Mekanis TNI AD ini juga dipasangi teknologi yang terbilang baru, yaitu M113 dapat dijalankan secara manned atau unmanned, alias ranpur produksi FMC Corporation ini dapat dioperasikan secara manual oleh pengemudi atau dapat dikendalikan secara remote. Tak cuma itu, prototipe yang disebut sebagai M113 Electric Armored Combat Vehicle (E-ACV) disokong dengan hybrid propulsion system.

Di tangan perusahaan swasta nasional, M113 AD Turki berhasil dijalankan dengan sokongan dua pack baterai. Pihak MKEK menyebut modernisasi pada M113 dimaksudkan untuk menciptakan sosok ranpur yang dapat dioperasikan dengan atau tanpa awak, plus ranpur harus irit biaya operasional, mengurangi biaya pemeliharaan dan yang lebih penting lagi langkah ini dimajukan guna menghilangkan ketergantungan pada asing, terutama pada teknologi mesin dan transmisi.

Guna memuluskan prototipe, M113 E-ACV dipasangi beragam perangkat elektronik, baik hardware dan aplikasi generasi terbaru. M113 E-ACV menggunakan dua baterai pack 170 kwh/750 Vdc dengan power weight ratio 50 hp per ton dan total tenaga 616 hp. Dengan teknologi hyrid drive system, ranpur lapis baja elektrik ini mempunyai akselerasi 5,8 detik untuk bisa mencapai kecepatan 50 km per jam.

M113 E-ACV punya bobot 12,3 ton dan kapasitas payload 3,8 ton. Pihak pengembang menyebut dalam satu charge, secara teori ranpur dapat menjelajah hingga 720 km. M113 E-ACV dapat dipersenjatai secara kustom, termasuk kanon otomatis tanpa awak kaliber 25 mm.

Sejatinya, pada periode 1993-1994, FMC Corporation pernah mengembangkan apa yang disebut M113 Electric Drive Test Bed (EDTB), dimana M113 disokong penggerak berupa baterai asam timbal GNB produksi ARPA.

Rancang M113 dimulai pada 1956 dan pertama kali diproduksi pada tahun 1957. Di lingkungan AD AS, M113 menjadi wahana APC andalan, sebelum tempatnya digantikan oleh IFV M2 Bradley. Dengan bobotnya yang ringan, punya mobilitas tinggi, dan mudah di upgrade, menjadikan M113 sangat populer.

Baca juga: Indocertes Perkenalkan Simulator Ranpur M113 A1 dengan Teknologi Virtual Reality

Hingga tahun 2001, 85.000 unit M113 telah dirpoduksi dalam berbagi varian. M113 tercatat digunakan di 51 negara, beberapa diproduksi secara lisensi oleh Belgia dan Italia. (Gilang Perdana)

18 Comments