Australia Hapus Rencana Instalasi Rudal Tomahawk pada Upgrade Kapal Selam Collins Class
Tak puas dengan kemampuan meluncurkan rudal anti kapal UGM-84 Harpoon, Australia yang merasakan adanya ancaman besar dari utara berusaha melakukan upgrade pada ‘sisa masa pengabdian’ kapal selam diesel listrik Collins class. Lantaran menanti kapal selam nuklir Virginia class masih lama (tahun 2030) dan AUKUS class (tahun 2040), maka sejak tahun 2022 dicanangkan untuk menambahkan kemampuan serangan jarak jauh pada Collins class, bersaaan dengan jadwal upgrade pada keenam kapal selam tersebut.
Kemampuan serangan jauh yang dimaksud adalah melengkapi Collins class dengan rudal jelajah Tomahawk. Sebagai ilustrasi, UGM-84 Harpoon Block 1c milik Australia mampu menyerang sasaran di permukaan sejauh 75 mil (140 kilometer) atau yang lebih baru Harpoon Block 2 mampu menjangkau sasaran sejauh 130 mil (240 kilometer). Sementara dengan rudal Tomahawk – BGM-109 Tomahawk Land attack cruise missile (TLAM), sasaran 1.000 mil (1.609 kilometer) jauh di daratan dapat dihancurkan.
Namun, dalam beberapa tahun ini terjadi dinamika di lingkup Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN). Selain kasus ditemukannya korosi pada Collins class yang sempat membuat geger, berita terbaru diputuskan bahwa upgrade pada Collins class tetap berjalan untuk mempertahankan kapal selam ini sampai tahun 2030-an. Namun, dalam upgrade telah diihapus rencana adopsi rudal Tomahawk di Collins class.
Angkatan Laut Australia melanjutkan rencananya untuk melakukan perpanjangan umur kapal selam kelas Collins class senilai $4 hingga $5 miliar, dengan HMAS Farncomb (SSG-74) berada di urutan pertama, namun telah mengurangi peningkatan yang direncanakan sebelumnya, yakni menghapus opsi rudal Tomahawk.
“Perpanjangan umur HMAS Farncomb akan dilakukan oleh pekerja berketerampilan tinggi di ASC (Australian Submarine Corporation) dan dimulai pada tahun 2026 di Osborne di Australia Selatan,” kata Departemen Pertahanan Australia dalam sebuah pernyataan. “Program perpanjangan masa pakai akan memastikan ketersediaan kapal selam kelas Collins di masa depan, tanpa mengorbankan keselamatan kapal selam.” HMAS Farncomb adalah kapal kedua dalam armada enam kapal selam kelas Collins yang bertenaga konvensional milik Australia. Pesawat ini ditugaskan pada tahun 1998.
Seperti dikutip Breaking Defence, Departemen Pertahanan Amerika Serikat memberi tahu pemerintah Australia bahwa rudal tersebut (Tomahawk) tidak sesuai untuk Collins class dan paket upgrade menjadi terlalu mahal, mengingat struktur kapal yang sudah tua, ditambah ditemukannya korosi.
Selain menghapus rudal Tomahawk, upgrade pada Collins class juga mengurangi rencana peningkatan optronik yang sebelumnya direncanakan, dengan alasan “tambahnya kompleksitas dan risiko terhadap program perpanjangan masa pakai.” Optronics mengacu pada teknologi sensor visual yang banyak digunakan di kapal selam.
Namun,pemerintah Australia tetap pada rencana untuk melengkapi kapal perusak (destroyer) Hobart class dengan rudal Tomahawk dan nantinya pada frigat masa depan RAN Hunter class. (Bayu Pamungkas)
AL Australia Pesan 220 Unit Rudal Jelajah Tomahawk Senilai US$895 Juta
@Racun tikus, bunyi jangkrik itu memang pesanan kita utk identifikasi friend kalau bunyinya lain pasti foe lawan yg harus dieliminir, lagian tak hanya bunyi jangkrik masing2 Nagapasa Class punya sura khas sendiri2 ada yg suara garengpung/tonggerek dan ada juga yg suara kadal.
Tetangga pada maen gede2an rudalnya, Pinoy, Ausi, Viet, Tapi disini sales barat malah nyaranin yg kecil2 mulu, dukung catsa lagih, aneh😁
Kalau kita bukan neyeng, tapi baterai soak dan ada jangkriknya, kalau berlayar keluar bunyi krik…krik…krik.
tak perlu sonar untuk mendeteksinya….he…he…he
Pada akhirnya Australi kini benar2 bingung karepe dewe, berharap kasel nuklir sambil momong anak dari TK sampai SMP lulus baru datang kaselnya pun kalau tak ada halangan, Collin class neyeng berat marai tetanus awak kapal jika dipaksakan operasi, tak bisa pasang rudal imbang dengan Indonesia utk monster dalam airnya.