Ditemukan Korosi, Setengah Armada Kapal Selam Collins Class Australia Tidak Dapat Berlayar Tahun Ini
Dengan anggaran pertahanan yang memadai, Australia sudah barang tentu sanggup untuk merawat alutsista modernya dengan baik. Namun, belum lama ini ada kabar yang mengejutkan, yakni armada kapal selam Collins class milik Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy) disebut telah mengalami korosi, bukan sembarang korosi, pasalnya akibat korosi menyebabkan setengah dari armada Collins class tidak dapat berlayar pada tahun ini.
Baca juga: Collins Class Australia – Kapal Selam Canggih dengan Segudang Masalah
Collins class berjumlah enam unit, terdiri dari HMAS Collins (73), HMAS Farncomb (74), HMAS Waller (75), HMAS Dechaineux (76), HMAS Sheean (77) dan HMAS Rankin (78). Armada Collins Class berpangkalan di Cockburn Sound di Australia Barat.
Seperti dikutip abc.net.au (31/5/2024), setengah dari armada kapal selam Collins class akan tetap berada di luar air selama sisa tahun ini karena masalah korosi yang belum pernah terjadi sebelumnya ditemukan pada dua kapal yang sudah tua.
Pejabat dari ASC (Australian Submarine Corporation) , telah mengonfirmasi bahwa tiga kapal selam saat ini berada di galangan kapal untuk menerima peningkatan dan pemeliharaan mendesak, yang berarti hanya tiga kapal selam lainnya yang tersedia untuk Angkatan Laut pada tahun 2024.
Pada sidang perkiraan Senat, CEO ASC Stuart Whiley mengungkapkan bahwa para insinyur telah menemukan kerusakan akibat korosi yang signifikan di HMAS Sheean selama pekerjaan docking memerlukan perbaikan lebih lanjut setidaknya hingga akhir tahun ini,
“Penundaan ini terutama disebabkan oleh masalah ambung kapal terkait dengan pelepasan senjata dan sejumlah penempaan lambung kapal yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” kata Whiley kepada komite.
“Anda harus menghilangkan semua korosi, kemudian Anda harus mengganti logam yang telah dihilangkan akibat teknik pengelasan dan kemudian harus dikerjakan las tersebut agar secara efektif mendapatkan toleransi yang sesuai.”
“Itulah yang secara efektif ingin kami lakukan, dan ini adalah pengerjaan yang cukup sulit dan unik untuk dilakukan,” jelas Whiley kepada komite dari senator Partai Liberal, Simon Birmingham.
Sementara pekerjaan berlanjut pada HMAS Sheean di galangan kapal Osborne di Adelaide, masalah korosi yang berbeda juga ditemukan di HMAS Farncomb yang telah memperpanjang jadwal docking perantara di galangan kapal Henderson di Australia Barat.
“Ada berbagai macam korosi di sejumlah area di seluruh kapal, ini berkaitan dengan korosi pada rangka dan bagian tangki yang belum pernah kita lihat pada tingkat korosi yang terjadi pada kapal seperti ini.”
Pada saat yang sama HMAS Rankin juga telah tiba di galangan kapal Osborne untuk pemeliharaan terjadwal periode docking siklus penuh, tetapi Angkatan Laut belum menyerahkan kapal tersebut ke ASC. Kejadian ini menjadi yang pertama kalinya saat separuh armada kapal selam tidak beroperasi sejak tahun 2012.
Australia berharap untuk terus mengoperasikan armada kapal selam Collins class hingga tahun 2030-an, ketika kapal selam tersebut secara bertahap digantikan oleh kapal selam bertenaga nuklir Virginia class bekas pakai yang dibeli dari Amerika Serikat melalui pakta pertahanan AUKUS.
Collins Class punya arti strategis, baik dari sisi pertahanan dan industri Australia. Collins class desain serta rancang bangunnya dilakukan oleh galangan Kockums, Swedia, sementara untuk pembangunan konstruksinya dipercayakan ke ASC (Australian Submarine Corporation) di Adelaide, South Australia.
Dari segi pembangunan, Collins Class menjadi rancang bangun sista paling kompleks yang pernah dibangun Australia. Waktu konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun tiap unit Collins Class mencapai 60 bulan dengan menghabiskan biaya AU$1 triliun. (Gilang Perdana)
Australia Upgrade Kapal Selam Collins Class, Bakal Mampu Meluncurkan Rudal Jelajah Tomahawk
@Tongseng … gitu ya terimakasih, pencerahannya senikmat Tengkleng
Itu impor garam industri.. Nacl minimal 97%…
Garam rakyat bisa dimurnikan jdi garam industri tapi Perusahaan yg bikin tdk cukup penuhi kebutuhn dalam negeri…
Yang muncul dimedia itu data rancu, gramkonomsi dn industri dijadikan satu..jadi anggap semua garam sama aja
Ini menjawab pertanyaan saya sejak dulu kenapa industri dalam negeri yang gunakan garam selalu import salah satunya dari Australia, sementara garam med in lokal tak memenuhi persyaratan utk proses produksi, terimakasih bang admin.
Semoga Deutsche U-BOOT di adopsi sama TNI AL……EMPUnya EMPU kapal selam di dunia, STOOOOOP dr Italy, Turkey, Korea, Spain ……..JUST STOP !!!!!!!