Update Drone KamikazeKlik di Atas

Gelombang Pertama Leopard 2 Ri Tiba di Indonesia

IMG-20160523-WA0025

Maskot alutsista TNI AD banyak ragamnya, tapi yang utama adalah MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 Revolution, atau populer disebut Leopard 2 Ri (Republic of Indonesia). Dan setelah menunggu hampir lima tahun, awal minggu ini akhirnya publik pemerhati militer bisa bernafas lega, pasalnya ranpur yang sempat membuat polemik saat kampanye Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014 itu telah mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Cegah Friendly Fire, Kavaleri TNI AD Adopsi Battlefield Management System Produksi Dalam Negeri

MBT-Leopard-2-Revolution-RI-TNI

Gelombang pertama Leopard 2 Ri, yang terdiri dari delapan unit tank dibawa menggunakan kapal kargo dari Jerman. Meski belum ada pernyataan resmi terkait kedatangan MBT ini, namun juru bicara Rheinmetall Defence memastikan ini merupakan gelombang pertama dari total 61 unit Leopard 2 Ri yang dipesan Indonesia. Leopard 2 Ri mengandalkan desain modular dan berasal dari platform Leopard 2A4, jenis MBT Leopard yang sejak tahun 2013 telah hadir di Indonesia.

Baca juga: [Polling] M1A1 AIM Abrams Australian Army – Lawan Tanding Terberat MBT Leopard 2 A4 TNI AD

Foto: ARC
Foto: ARC
Foto: ARC
Foto: ARC

Letak perbedaan utama dengan versi 2A4, yakni pada Leopard 2 Ri telah digunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik. Karena sifatnya yang modular alias bisa dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED).

Baca juga: RPG-7: Rahasia Di Balik Kelemahan dan Keunggulan Granat Berpeluncur Roket Terpopuler

Sementara untuk urusan dapur pacu, dan jenis kanon, tidak ada perbedaan antara Leopard 2A4 dan Leopard 2Ri. Mengandalkan meriam Rheinmetall L/44 120mm yang menggunakan sistem pengisian amunisi manual. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tank ini mampu membawa amunisi sebanyak 42 butir. 15 peluru sudah dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam, sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi.

Leopard 2A4 TNI AD
Leopard 2A4 TNI AD

Baca juga: Rheinmetall L/44 120mm – Senjata Pamungkas MBT Leopard 2A4 Revolution TNI AD

Sedangkan untuk dapur pacu, baik Leopard 2A4 dan Leopard 2 Ri mempercayakan kinerja pada mesin diesel turbocharge MTU MB837 Ka501 yang berkekuatan 1.500 hp (tenaga kuda), membuat tank berbobot 57 -60 ton ini bisa mencapai kecepatan hingga 72 km per jam di medan yang rata.

Baca juga: Marder 1A3 – IFV Pertama Untuk TNI AD

Dikutip dari Janes.com (23/5/2016), paket kontrak pembelian alutsista bekas pakai (modifikasi) dari AD Jerman ini mencapai nilai US$280 juta. Dalam proyek pengadaan Leopard, jumlah tank yang akan dikirim dari Jerman sebanyak 153 unit, terdiri dari tank Leopard 2 Ri sebanyak 61 unit, tank Leopard 2A4 sebanyak 42 unit, dan sisanya tank IFV Marder sebanyak 50 unit. Selain itu kavaleri TNI AD juga akan mendapatkan 11 unit armoured recovery and engineering vehicles bekas pakai AD Jerman. Diantaranya adalah Bergepanzer 3Ri Buffalo, Pionierpanzer 2Ri Dachs, dan tank jembatan Bruckenlegepanzer Biber (Beaver) atau disingkat BRLPZ-1. (Haryo Adjie)

17 Comments