MBT ‘Tua’ Leopard 1A5 Dipasangi Meriam Cockerill 3105, Lebih Perkasa dan Bobot Lebih Ringan
|Eurosatory 2022 tak melulu menampilkan alutsista keluaran baru, ada juga yang menawarkan paket upgrade untuk alutsista berusia tua. Seperti salah satunya adalah Johh Cockerill (d/h CMI), manufaktur meriam dan sistem senjata kavaleri asal Belgia ini memajang MBT (Main Battle Tank) Leopard 1A5 dengan dipasangi kubah meriam Cockerill 3105. Bagi pemerhati dunia alutsista di Indonesia, nama Cockerill 3105 seolah tak asing lagi.
Baca juga: Produksi Medium Tank Harimau, PT Pindad Persiapkan Pengadaan 18 Meriam Cockerill 3105
Persisnya, Cockerill 3105 adalah jenis kubah meriam yang dipasag pada medium tank Pindad Harimau. Di Eurosatory 2022, John Cockerill menawarkan bukan saja instalasi meriam, melainkan mencakup paket modernisasi seluruh platform, yang melibatkan upgrade pada mesin, transmisi, rem, suspensi, dan masih banyak lainnya, yang intinya dapat memenuhi kebutuhan user untuk meningkatkan mobilitas MBT generasi 60-an ini.
Meski pamor Leopard 1 telah tergeser oleh Leopard 2 series, namun populasi MBT ini masih lumayan banyak. Terkhusus pada varian Leopard 1A5, hingga kini masih dioperasikan oleh Angkatan Darat Brasil (250 unit), Chili (202 unit), Ekuador (60 unit) dan Yunani (501 unit).

Senjata utama Leopard 1A5 adalah meriam 105 mm Royal Ordnance L7A3 L/52 dengan 13 munisi di kubah dan 42 munisi in lambung tank. Sedangkan senjata sekundernya ada 2 × 7,62 mm MG 3 atau FN MAG coaxial dan pada hatch komandan, yang kapasitas munisinya 5.500 peluru.
Sementara Cockerill 3105, meski mengusung kaliber yang sama, jenis meriam High Pressure ini sudah hadir dengan teknologi serba digital. Cockerill 3105 sudah menganut full digital weapon stabilisation and computerised fire control. Pasokan amunisi pun ke laras mengadopsi sistem auto reload, alhasil awak pada tank hanya 3 personel, yakni pengemudi, komandan dan juru tembak (gunner). Pada Leopard 1A5 standar awaknya terdiri dari 4 personel, lantaran pola pengisian munisi ke laras masih secara manual.
Cockerill 3105 punya ketahanan di level STANAG level 5, artinya kubah dapat menahan terjangan proyektil kaliber 25 mm dari jarak 500 meter. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter.
Baca juga: Yunani Alami Kebakaran Hutan Hebat, MBT Leopard 1 Diterjunkan ke Titik Api
Satu hal lagi yang menarik, adopsi Cockerill 3105 rupanya dapat menurunkan berat total tank ini. Leopard 1A5 punya berat higgga 42 ton, dimana berat sistem kubah meriamnya saja mencapai 9 ton. Sebaliknya Cockerll 3105 berat kubahnya hanya 5,2 ton. (Gilang Perdana)
Setuju dengan bro Deutsche
MBT yang kita punya masih 55% target MEF
Lebih baik menambah Leopard 2A4 & Leopard 2Revo
Kita kalaupun mau nambah MBT mending tambah Leopard 2A4 aja, itupun kalau mau nambah, cadangan AD Swiss aja masih ada 94 unit. Paling pas semua Leopard kita diupgrade standar RI semua biar ga ada 2A4 lagi
Proses upgrade…..
https://youtu.be/KvbnKq-eLUo
Atau TARNKAPPEN PANZER LEOPARD 1 aka leopard 1 tank siluman….
https://youtu.be/EgabvU-fqDM
Cukup ramai juga jagat dunia maya tentang modifikasi Leo 1 pakai turret dari Kaplan MT. Ternyata modifikasi dari manufaktur turret bukan MBT
@ayam
Turret Oto Melara 120mm sempat jadi kontestan buat Kaplan MT tapi dikalahkan CMI 3105. Tap soal hubungan kerjasama Pindad memang lebih intens ke John Cockerill dibandingkan Oto Melara
@camat
Itu akibat penerapan autoloader di MBT Ruskies. Mau tak mau wajib low atau medium pressure
Justru SPH 155mm macam K9, Paladin, M777 & PZ2000 tak masalah pakai autoloader karena low pressure cannon
Bisa high pressure cannon dikombinasikan dengan autoloader tapi butuh turret lumayan besar seperti pengaplikasian Naval gun 127mm buat kaprang
T14 Armata rencana awal bakalan mengadopsi 130mm high pressure cannon non autoloader tapi ternyata berubah balik kembali ke medium pressure 125mm
Makanya untuk mengimbangi kapabilitas penetrasi anti tank NATO munition alhasil Ruskies pake solusi cannon launched ATGM seperti Arkan & Ataka
Umur sasis ga pernah bohong. Pilihan cockeril 105 dgn sudut elevasi 42 derajat karna sebagai bantem pertempuran kota dan pegunungan
@ayam jago pake kata “high pressure”. Nyindir tank sono ya? Wkwkwk.
Bisa dipilih atuh turret MBT Ariete bikinan Oto Melara dengan bobot lumayan ringan sedikit lebih berat diatas Cockerill 105 tapi masih lebih ringan daripada Royal Ordnance L7 105mm bahkan sudah mengadopsi 120mm high pressure smoothbore pula.