Update Drone KamikazeKlik di Atas

Produksi Medium Tank Harimau, PT Pindad Persiapkan Pengadaan 18 Meriam Cockerill 3105

Dari ajang Defense and Security (D&S) 2019 di Bangkok, ada kabar bahwa PT Pindad telah menandatangani letter of intent (LoI) dengan perusahaan Belgia John Cockerill Defense untuk penyediaan 18 pucuk meriam Cockerill 3105 untuk nantinya diintegrasikan ke medium tank Harimau.

Baca juga: Meriahkan HUT TNI Ke-72, Kaplan MT Dilengkapi Kubah Meriam Modular Cockerill 3105

LoI meriam ini diduga terkait dengan batch pertama pengadaan medium tank Harimau yang kesepatakan produksinya telah disepakati Kementerian Pertahanan RI pada April 2019 lalu.

Kabar tersebut diwartakan oleh Janes.com (22/11/2019), sepeti diketahui pada 12 April 2019, Kementerian Pertahanan menyatakan memesan panser Cobra 8×8 untuk infanteri, dan 18 unit tank Harimau 105 untuk kavaleri kepada PT Pindad. Nilai kontrak pengadaan tank Harimau sebesar US$135 juta dan panser Cobra 8×8 IFV 30 mm sebesar US$80 juta. Disebut bahwa proses pengadaan akan dituntaskan dalam waktu tiga tahun.

Tentang Cockerill 3105, merupakan jenis meriam yang memang terpasang pada prototipe Kaplan MT, yang diperkenalkan FNSS perdana pada ajang IDEF 2017 – Istanbul, Turki. Jenis meriam ini juga yang akan digunakan pada X18 tank boat produksi PT Pindad dan PT Lundin Industry Invest.

Cockerill 3015 sudah menganut full digital weapon stabilisation and computerised fire control. Pasokan amunisi pun ke laras mengadopsi sistem auto reload, alhasil awak pada tank hanya 3 personel, yakni pengemudi, komandan dan juru tembak (gunner). Dalam pengoperasian 24 jam penuh, kubah dilengkapi pembidik thermal dan laser.

Cockerill 3015 punya ketahanan di level STANAG level 5, artinya kubah dapat menahan terjangan proyektil kaliber 25 mm dari jarak 500 meter. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter.

Baca juga: Dengan Proteksi Balistik STANAG 4569, Tank “Harimau Hitam” Pindad Sukses Jalani Mine Blast Test

Menariknya, meriam dengan teknologi High Pressure ini punya kemampuan modular. Pasalnya dengan kubah (turret) yang sama, secara teori laras (barrel) dapat digonta-ganti, mulai dari laras meriam 105 mm, dapat di setting untuk menggunakan laras bagi kanon 25 mm. Menjadikan misi yang dibebankan pada tank ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dari operasi lawan tank, pengintaian, sampai fire support vehicle. (Bayu Pamungkas)

41 Comments