FC-31 Gyrfalcon, Mungkinkah Dilirik Bila Proyek KFX/IFX Mandeg?

Punya nilai prestis dan untuk pengadannya membutuhkan waktu lama serta biaya sangat besar, menjadi ciri khas dari proses pembelian jet tempur baru. Lepas dari momen pengadaan Sukhoi Su-35 yang penuh liku dan kini kabarnya tinggal menanti momen penandatanganan kontrak pembelian, Indonesia disisi lain terus mematangkan pengembangan teknologi jet tempur generasi 4.5 KFX/IFX bersama Korea Selatan.
Baca juga: Indonesia Tingkatkan Komitmen Pembangunan Jet Tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan
Jelas bukan perkara mudah untuk mewujudkan KFX/IFX, tantangan muncul dari mulai pendanaan sampai ganjalan lisensi teknologi dari Amerika Serikat. Meski status proyek KFX/IFX masih terus berjalan, baru-baru ini situs ainonline.com (27/10/2017) menyebut bahwa proyek kerjasama KFX/IFX bersama Korea Selatan telah berakhir dan yang mengejutkan dalam artikel berjudul “Chinese Fighter Developments Revealed” yang ditulis Reuben F. Johnson menyatakan bahwa sumber internal Cina telah mengklaim bahwa Indonesia merupakan pasar yang potensial dan serius untuk program jet tempur stealth FC-31.
Tentu saja kabar tersebut belum bisa diuji kebenarannya, namun bisa dipastikan cepat atau lambat Indonesia toh perlu menyiapkan kehadiran jet tempur generasi 4.5 dan 5. Cina sendiri untuk proyek FC-31 memang membuka peluang kerja sama pengembangan dengan negara lain, yang sejauh ini respon positif sudah datang dari Pakistan. Negeri sahabat Cina ini dikabarkan berniat memesan 40-50 unit FC-31, yang tentunya diikuti dengan proses ToT (Transfer of Technology) untuk industri Pakistan.
Walau dari segi kualitas kerap dicibir, proyek FC-31 terasa lebih realistis, pasalnya FC-31 yang digadang sebagai lawan tanding untuk Lockheed Martin F-35 Ligtning II yang statusnya sudah berwujud prototipe dan telah berhasil diterbangkan. Sebelum FC-31, Cina memang sudah menuai sukses dengan mengoperasikan jet tempur stealth Chengdu J-20.

Baca juga: Intip dari Dekat Full Mockup Lockheed Martin F-35 Lightning II

Nah, yang jadi pertanyaan, seperti apakah sosok FC-31? Resminya jet tempur stealth ini punya label Shenyang J-31, kode F-31 tak lain adalah versi ekspor dari J-31. Jet tempur ini dirancang dan diproduksi oleh Shenyang Aircraft Corporation. Oleh manufakturnya J-31 didapuk sebagai Fifth Generation Multi-Purpose Medium Fighter. Dalam jagad pecinta alutsista, J-31 atau FC-31 lebih dikenal dengan sebutan “Gyrfalcon” atau “Falcon Hawk.”
J-31 diduga dikembangkan sejak pertengahan tahun 2008. Tidak ada yang tahu pasti kapan pesawat ini mulai dikembangkan, namun, foto tentang prototipe pertama pesawat ini yang diberi nomor identifikasi model F-60 mencuat di internet pada bulan September 2011.
Fakta tentang kehadiran jet tempur J-31 kemudian mulai sedikit demi sedikit terkuak melalui berbagai foto dan video yang beredar di internet. Prototipe pesawat tempur ini melaksanakan sejumlah tes sebelum mengudara untuk pertama kali pada tahun 2012. Tes tersebut diantaranya tes high speed taxiing yakni melakukan taxi run, gerakan sebelum lepas landas, dengan kecepatan tinggi. Prototipe pesawat tempur ini kemudian melaksanakan “maiden flight” atau penerbangan perdana pada 31 Oktober 2012. Prototipe yang melaksanakan penerbangan pesawat dengan nomor 31001.



J-31 baru resmi diluncurkan pada ajang Zhuhai Airshow 2014, dan FC-31 ditawarkan Cina untuk negara-negara yang tidak dapat dapat memiliki jet tempur sekelas F-35. Sebagai dapur pacu, J-31 disokong dua mesin RD-93 buatan Rusia. Belakangan Cina juga telah memasok mesin yang setara dengan RD-93, yakni Guizhou WS-13 yang tak lain copy-an dari RD-93.
Baca juga: Jajal Dogfight, J-11 (Sukhoi Su-27) Kalah Telak dari Gripen, Ini Dia Sebabnya!
Dari aspek persenjataan, J-31 atau FC-31 uniknya tak dilengkapi kanon internal. Meski begitu bekal senjata FC-31 cukup mampu menggetarkan lawan. Dengan penyimpanan senjata di weapon bay, FC-31 dapat membawa muatan dengan konfigurasi persenjataan seberat 8 ton. Dalam konfigurasi pertempuran udara ke udara, FC-31 dapat membawa 10 rudal dengan kombinasi 4 rudal udara ke udara jarak menengah SD-10A, dan 6 rudal udara ke udara jarak pendek PL-9 yang dapat dibawa pada 6 hardpoint di luar internal weapon bay.


Sergey Kornev selaku Kepala Departemen Ekspor Rosoboronexport pada Zhuhai AirShow 2014 menyebut bahwa FC-31 adalah program yang ambisius tapi sangat nyata, terutama mengingat biaya akuisisi F-35 yang sangat tinggi dan beberapa masih ada masalah dengan perkembangannya, maka FC-31 bisa menjadi kuda hitam untuk kebutuhan hadirnya jet tempur berkemampuan stealth untuk negara-negara berkembang.
Mungkinkah FC-31 akan jadi pijakan jet tempur TNI AU di masa depan? Jika Indonesia butuh deterens power di tengah hegemoni jet tempur buatan AS yang dimiliki negara-negara tetangga, maka mengakuisisi produk jet tempur buatan Rusia jadi pilihan tepat sebagai kekuatan penggetar. Namun terkhusus untuk berbagi ilmu tentang stealth dan proyek kolaborasi di sekitarnya, maka belum tentu Rusia mau. Sementara Cina dengan FC-31 boleh jadi benar-benar membuka peluang kerja sama produksi dan pengembangan, seperti halnya yang telah dibuktikan antara kerja sama pertahanan antara Cina dan Pakistan. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi J-31/FC-31 Gyrfalcon
– Crew: one
– Length: 17,3 meter
– Wingspan: 11,5 meter
– Height: 4,8 meter
– Max takeoff weight: 28.000 kg
– Powerplant: 2 × RD-93 afterburning turbofans, 85 kN (19,000 lbf) thrust each
– Maximum speed: Mach 2.2
– Combat range: 1.250 km on internal fuel, atau 2.000 km dengan external tanks


Kita ngomongin apa ya?
Sampai sekarang IFX sdh berjalan diatas jalan yang benar
Njir itu yg di atas para komengtator ributin Gripen F-16 dll. Jd pilotnya aj kgk wekaweka
Om @ayam jago terus gimana dengan rencana tni au ingin membeli tambahan fa50 dari korsel sebanyak 12 unit katay untuk mengganti hawk secara bertahap, apa rencana itu tetap jadi ? Kalo jadi di masukan ke mef II apa mef III ? Terima kasih sebelumnya
meff 2 tp memang msh belum ada kejelasan
nunggu Rudal C705 nya dulu saja
gripen bagus .. bensinnya irit patroli bisa berulang kali lbh banyak, rudal meteor (bisa mengimbangin su-35 cuma bermodal rudal meteor) ..tot bisa.. itu bakalan menuju pembuatan pswt tempur indonesia secara mandiri. tidak harus menunggu lama. karena indonesia sudah banyak ilmu dipelajari dari seluruh tahap riset sampai pengembangan KFx/ifx..
harga satu rudal meteor 3 kali lipat amraam aim-120d. tdk bakalan dibeli juga iris-t krn lbh mahal daripada aim-120 c7.
bkalan dimonopoli rathaeyon baik rudal hanud maupun air to air missile
ok ..kl itu masalahnya, jika ifx mandek.. gripen mgkn bisa dijadikan solusi karena bisa tot dalam produksi.. nti indonesia ke depan bikin protopye pswt tempur tapi pake part2 gripen dalamnya. tinggal disesuaikan tp body luar tinggal didesain aja. Pak habibie sama para ahli kyk bisa bantu rumusan desain..
trio eurocanard kemahalan. tni au menginginkan pesawat dgn desain yg bisa dikembangkan ke pespur gen 5. kfx/ifx punya potensi kearah situ. airbus & boeing malah sdh melobi indonesia utk membantu pengembangan ifx block 2 krn utk kfx bakalan sulit utk lepas dari lockheed martin. ifx di9\anggap penting oleh airbus & boeing dianggap punya potensi menggoyang f-35
sales gripen nambah lagi yah? makin banyak aja salesnya karna di-php-in su-35
ehehe
bukan.. nggak sambung. intinya jika ifx MANDEK.. indonesia butuh siapa yg bisa dijadikan tot utk kerja sama mbangun pswt..
kfx tdk bakal mandek. yg plg berharap mandek itu jamaah gripen super songong pimpinan sang maha koplak sedunia akhirat darkrider. antara korsel. cina & jepang tdk prnh akur satu sama lainnya. cina punya j20 & j31, jepang dgn atdx mk kfx mnjd harga diri yg bakalan mati2an dipertahankan korsel. ingat destro sejong the great nan mahal saja tetap dibikin
Kenapa pada nyebut Gripen dan Viper yaa? ini kan untuk jet tempur generasi 4.5 dan 5, pada kaga nyimak yaa?
Anda tuh yang gak nyimak Gripen NG & F-16 Viper dengan segala radar AESA, IRST, radio frequency jammer, litening pod emang masuk generasi mana ? FFI berikut data link buat NCW. komen pengen kayak pinter malah konyol yang nampak
gripen jadiin double engine dioprek indonesia
Pd risau j-31 ni yee!! Sdh jd kontestan buat 3 ska pespur workhorse atuh bersaing dgn viper, gripen ng & typhoon trance 2. Tp viper msh jd kandidat terkuat
China sudah mengeluarkan pespur j31 stealth nya dgn mesin kembar, kemungkinan f16 v, gripen beserta pilotnya akan kesulitan utk mengunci j31 dikarnakan mesin j31 sudah fitur stealth
Hahhahaaaa
kalo jadi beli ini maka banyak komponen yang harus dirubah menjadi standar rusia dan perancis. Seperti sistem avionicnya, radar IRIS-T, harus menggunakan punya rusia, sedangkan CMS dan radar AESA harus menggunakan punya perancis atau swedia. Jadi yang dari cina cuma bodynya aja.
Apapun pespurnya baik kfx/ifx, pespur workhorse maupaun inteceptor skadud 1 kombo misiolnya tetap amraam + sidewinder. bhkn cina menawarkan fc-31 serta jf-17 dlm penawarannya buat 3 ska pespur workhorse srta 28 unit interceptor skadud 1 bisa dipasang kedua rudal tsb.
tdk bakalan iris t + meteor krn kemahalan. krn kita msh kere
Calon pengisi skadud 1 combo apa aja bung selain F/A 50 ? JF-17 juga ? Kalo iya yang block berapa?
28 unit utk fungsi interceptor. kontestan utk skadud 1 yg ikut fa-50, gripen c/d, yak-130, jf-17 block 2 & tejas
Jepang saja mengembangkan pespurnya butuh waktu lama,karena terganjal USA utk lisensi nya,apalagi kita yg bukan sekutu US,tidak ada negara lain yg mau 100% TOT
mending SU-57
Riskan beli J-31. Alasannya tau sendiri lah. Kalau Pakistan boleh lisensi J-31 krn mereka sudah berhubungan dekat dengan China. Sudah banyak yg mereka lisensi atau kembangkan bersama dengan China, seperti tank Al Khalid, Al Hidr, pespur JF-17, dsb.
Gripen NG atau F-16 Viper aja deh kalau KFX/IFX mandeg
bolehlah dengan gripen…. pesawat multirole dengan kelebihannya, dan cocok untuk diposkan di pulau terluar indonesia
@indomiliter
Seriusan pak project kfx/ifx berakhir.
Tidak bung, cuma mengandai andai.