MiG-29 Fulcrum Ukraina Tampil dengan Pylon Misterius, untuk Rudal Buatan Barat?
|Setelah sebelumnya membuat geger, karena sukses meluncurkan rudal anti radiasi/anti radar AGM-88 High-speed Anti-Radiation Missile (HARM), kini jet tempur MiG-29 Fulcrum milik Angkatan Udara Ukraina kembali membuat sensasi, yakni dengan adanya pylon di bawah sayap yang misterius.
Setidaknya satu unit MiG-29 Fulcrum Ukraina terbang dengan jenis pylon underwing yang baru dan sebelumnya tidak terlihat. Belum diketahui persis tujuan instalasi pylon tersebut, tapi mengingat sebelumnya MiG-29 sukses meluncurkan rudal buatan Barat/NATO, maka spekulasi mengemuka atas pylon tersebut.
Foto MiG-29 dengan pylon misterius diposting akun Twitter resmi Angkatan Udara Ukraina, bersama dengan judul “New day — new challenges!” Ungkapan itu menunjukkan bahwa beberapa jenis kemampuan baru sedang digunakan. Fakta bahwa Angkatan Udara Ukraina memilih untuk mempublikasikan foto tersebut menunjukkan bahwa mereka dengan senang hati menunjukkan sesuatu dari kemampuan baru itu, apa pun itu.
Pada foto MiG-29 yang beredar, diperlihatkan bagian bawah MiG-29 yang mengudara dengan pelengkap enam pylon di bawah sayap, tetapi tidak ada persenjataan yang melekat padanya. Tangki bahan bakar eksternal dibawa di fuselage. Jet itu memiliki radome hidung putih pudar yang khas, menunjukkan MiG-29 mungkin bukan salah satu yang disediakan ke Ukraina dari stok Angkatan Udara Polandia atau Slovakia.
Aspek yang menarik dari foto itu adalah penampakan dua pylon underwing bagian dalam yang diperpanjang, paling dekat dengan nacelles mesin. Biasanya posisi itu akan digunakan untuk AKU-470 launch rails yang masing-masing mengakomodasi satu rudal udara-ke-udara (AAM) R-27R (AA-10 Alamo), dengan panduan radar semi-aktif, atau R-27T yang dipandu infrared juga dapat dibawa tetapi jarang terlihat.
Namun, pylon yang terlihat di foto ini tidak seperti salah satu opsi pylon senjata pada MiG-29 pada umumnya. Desain pylon nampak lebih panjang, warnanya juga tidak biasa, baik abu-abu terang atau bahkan putih di bagian utama rel peluncuran itu sendiri.
Foto tersebut diduga menunjukkan pylon yang terkait dengan jenis senjata baru. Ukraina diketahui telah menerima bom berpemandu presisi Joint Direct Attack Munition-Extended Range (JDAM-ER). Sejauh ini, tidak diketahui jenis pesawat apa yang diadaptasi untuk meluncurkan JDAM-ER, tetapi MiG-29 bisa menjadi pilihan.
Baca juga: AS Pelajari Kemungkinan MiG-29 Fulcrum Mampu Meluncurkan Rudal AIM-120 AMRAAM
Dugaan lain, Ukraina juga telah menerima senjata yang mungkin bisa diintegrasikan pada MiG-29, yaitu rudal udara ke udara jarak sedang AIM-7 Sparrow semi-active radar homing dan rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder. Ada juga yang menyebut, bahwa pylon misterius di MiG-29 mungkin untuk rudal udara ke udara rancangan Jerman, IRIS-T.
Spekulasi lain, pylon misterius ada kaitannya dengan perangkat peperangan elektronik atau kemampuan jammer. (Gilang Perdana)
Mau dicantolin apa aja juga percuma, karena udara Ukro udah dikontrol sama S400 Ruskie, cuma pilot nekat yg brani terbang, walou sempet terbang & nembakin Storm S kayak kemaren serangan balasan, pasti pas pulang nyungsep ditepok S400 & SU35,
Udahlah, sebaiknya Ukro nyerah aje, daripada Kiev gosong, rata kaya Bahmut, Mustahil menang lawan Ruskie, kasian rakyatnya dipaksa perang cuma gara2 pengen daftar ikut geng barat,
Kalou saja dulu bang Z gak ngeyel, pastilah Ukro masih utuh, rakyatnya masih bahagia, nasib2
@terranmcv
iya, memang benar, keinginan mereka diwakilin, tapi mereka juga keluar banyak duit
perang terus dah
suangar emang mekanik nato ni modif nya ga tanggung2
Rezim ukraina itu sepertinya senang propaganda, teknologi senjata lethal dalam pertempuran malah mereka promosikan ke media, pastinya rusia dgn segera mencari antidotnya, mau mig 29 dipasang rudal apapun juga, apa sudah ada teknologi nato yg bisa menembus triumphnya rusia? Atau menahan tusukan kinzhal di udara? Yg ada mignya rontok duluan oleh Pakfa
@periskop A.S cs sih seneng2 aja, ada yang mau adu jotos sama Rusia. Mereka nggak perlu berdarah-darah mengikis kekuatan Rusia, kecuali keluar duit banyak.
entah mau berapa rudal lagi mereka minta, dan entah berapa lama lagi mereka merengek sambil menghina dengan propaganda pihak pihak yang telah membantu mereka, yang bahkan sampai ngga mikirin pertahanan nasional mereka sendiri, dan itu juga sudah banyak negara