Wuih, F-14 Tomcat Iran Dipasangi Rudal Buatan Rusia Vympel R-27
|Meski Iran telah memproklamirkan Amerika Serikat sebagai musuh besarnya, namun sampai saat ini Iran belum juga move on dari nostalgia manis seputar legenda alutsista buatan AS. Di lini jet tempur, selain masih mengoperasikan varian upgrade dari F-4 Phantom dan F-5 Tiger, fakta yang menarik Angkatan Udara adalah operator satu-satunya jet tempur bersayap ayun supersonic F-14 Tomcat.
Baca juga: Berkat Reverse Engineering, Iran Kini Jadi Pengguna Terbesar F-4 Phantom II di Dunia
Lantaran masih dioperasikan, sementara usianya sudah tergolong uzur, maka serangkaian modifikasi telah dilakukan Iran agar F-14 Tomcat dapat terus terbang. Selain upgrade pada sistem radar, tak terkecuali juga dilakukan penyesuaian pada sistem senjatanya. Semisal untuk menghadapi peperangan udara, dalam paketnya F-14 Tomcat mengandalkan rudal udara ke udara jarak sedang AIM-7 Sparrow.
Namun lantaran usia operasional AIM-7 Sparrow sudah habis (end of life), sementara tidak mungkin untuk membeli rudal sejenis buatan Barat, maka adopsi jenis rudal udara ke udara harus dilakukan bila Iran ingin mempertahankan taring Tomcat. Dari postingan yang beredar di media sosial, nampak sesuatu yang tak lazim, dimana rudal udara ke udara Vympel R-27 terpasang pada F-14 Tomcat.
Vympel R-27 (dalam kode NATO disebut AA-10 Alamo) adalah rudal udara ke udara jarak menengah yang sekelas dengan AIM-7 Sparrow dan AIM-120 AMRAAM. Rudal ini telah dikembangkan sejak era Uni Soviet pada tahun 80-an. Dengan penggerak solid fuel rocket motor, R-27 punya kecepatan luncur antara Mach 2,5 hingga 4,5, laju luncur rudal juga terkait dengan kondisi cuaca dan ketinggian. Dari bobot rudal yang sekitar 253 kg, 39 kg diantaranya adalah berat hulu ledak. Mekanisme peledakan pada target menggunakan dua jenis metode, yakni radar proximity dan impact fuze. R-27 punya dimensi panjang 4,08 meter dan lebar 230 mm.
Saat ini ada dua negara yang memproduksi R-27, yaitu Rusia dan Ukraina. Tidak jelas R-27 varian apa yang terpasang di F-14 Tomcat Iran, mengigat R-27 mempunya beberapa varian, seperti tipe R-27R (Alamo A), R-27T (Alamo B), R-27ER (Alamo C), R-27ET (Alamo D), R-27P (Alamo E), dan R-27EP (Alamo F).
Sebenarnya bukan kali ini saja yang dilakukan AU Iran untuk mempertahankan keperkasaan F-14 Tomcat, sebelumnya Iran berhasil membuat rudal udara ke permukaan yang diberi label “Yasser”. Entah ini bisa disebut reverse engineering atau bukan, para insinyur militer Iran melirik stok rudal hanud MIM-23 Hawk.
Di tangan insinyur Iran yang panjang akal, kemudian rudal Hawk dialihfungsi, dari yang awalnya rudal hanud menjadi rudal udara ke permukaan. Wujudnya adalah dengan melepas bagian guidance (pemandu) dan hulu ledak di rudal Hawk, kemudian menggantinya dengan bom konvensional MK117. Bom MK117 adalah jenis General Purpose Bomb, yang mirip spesifikanya dengan bom MK12 yang digunakan oleh TNI AU pada jet tempur F-16 Fighting Falcon. Bobot bom MK117 sendiri mencapai 340 kg.
Baca juga: Yasser – Rudal Udara ke Permukaan ‘Mutan’ Hasil Kawin Silang MIM-23 Hawk dan Bom MK117
Dan voila, inilah rudal udara ke permukaan Yasser yang sekilas pandang bentuknya mengingatkan kita pada rudal udara ke udara jarak jauh hipersonik AIM-54 Phoenix. (Gilang Perdana)
@aldo taher : elu yakin insinyur mereka lbh low dr insinyur indonesia ? Gw demen klo ada orang indonesia bangga sm negaranya tp klo sotoy krn sebenarnya cm karena liat dapur sendiri doang dan gak pernah kelayapan ke RT laen yaa itu kalo bahasa klinggon dibilang ndhelegek
Asal ngecap aja.
Iran malah lebih dulu melakukan reverse engineering daripada China.
Paling juga belakang y China soaly dulu para fansboy pengamat militer abal2 banyak yang minta supaya kerjasama rudal dengan Iran , akhiry pada saat konversi pers di zaman SBY ada panglima TNI kalo tidak salah , teknologi yg adopsi persenjataan Iran adalah dari China dan kami tahu berdasarkan informasi dari inteligen
Kemampuan coding Iran memang hebat. Memang benar engineer mereka panjang akal
Terbukti di tangan mereka rudal warisan Soviet dan US ataupun yang baru dari Rusia baik dari lisensi hingga reverse engineering bisa mereka bikin performanya lebih gahar daripada yang dimiliki Rusia sendiri
@Aldo Taher: China gak punya kemampuan menggabungkan teknologi barat dan Timur,bahkan Rusia atau USA sekalipun. Hanya ada 1 negara yg terbukti bisa melakukannya di dunia,Itu adalah musuh Iran sendiri, Israel.
So, menggabungkan F-14 dengan rudal R-27 jelas HOAX kecuali itu hanya buat propaganda aja dengan cukup ditempelkan di hardpoint F-14, sama halnya dengan UAV Iran yg dipasang AIM-54 Phoenix.
Lah jeroan nya kan perlu onderdil, dapet dari mana yah ? China kah
Satu hal yg perlu kita apresiasi dari Iran walaupun dibawah tekanan embargo ekonomi dan militer Iran bisa bertahan, bahkan perkembangan militer terutama alutsista Rudal dan Radarnya lumayan baik..
Menarik buat tahu mana yang lebih tidak akurat, AIM-7 atau R-27. Dulu sempat baca hit rate kedua rudal tersebut buruk sekali.
AIM-54 Phoenix biasanya tidak dianggap rudal hipersonik. Pada jarak jauh, propelannya habis dan menggunakan pseudoballistic trajectory. Kalau sampai darat mungkin saja sampai kecepatan tersebut, tapi saat kena pesawat musuh di udara kayaknya masih masuk dalam kategori supersonic.
Padahal SDM Iran lebih low di banding insinyur kita,ini pasti di bantu cina