Divisi Intai AU Cina Telah Operasikan Drone HALE WZ-7 Soar Dragon
|Lantaran masuk kategori alutsista ‘ghoib’ nan misterius, keberadaan drone intai HALE (High Altitude Long Endurance) kerap disembunyikan identitasnya. Namun, ada kalanya sosok yang dimaksud perlu diungkap juga ke publik, seperti misalnya untuk memperkuat provokasi lewat media. Seperti pada 10 November lalu, China Central Television (CCTV) memperlihatkan drone WZ-7 Xianglong (Soar Dragon) yang bukan lagi prototipe.
Baca juga: Soar Dragon – Drone HALE Pengintai Armada Kapal Perang AS di Kawasan Pasifik
Dikutip dari Janes.com (11/11/2021), Soar Dragon dalam petikan siaran CCTV disebut sudah dioperasikan oleh 16th Special Mission Air Division, Komando Teater Utara Angkatan Udara Cina. Dalam persepsi barat, Soar Dragon dibangun mengikuti platform RQ-4 Global Hawk, Soar Dragon juga mengadopsi mesin jet yang ditempatkan pada bagian belakang fuselage di bawah tegak.
Sebagai alutsista strategis, paparan teknis Soar Dragon memang terbatas. Namun bukan berarti Beijing menutup erat debut Soar Dragon, bagi Cina kehadiran drone berkemampuan HALE adalah sebuah kebanggaan atas pencapaian teknologi dan tentunya mampu memberi efek psikologis bagi lawan-lawan Cina di kawasan. Beragam sensor canggih diduga telah dibenamkan pada payload Soar Dragon, dimana salah satu misi drone ini adalah untuk mengidentikasi dan penargetan kapal-kapal perang lawan. Penargetan dimaksudkan sebagai upaya dapat meluncurkan rudal balistik dan rudal jelajah anti kapal dari daratan dengan pengenaan secara presisi.
Soar Dragon dapat terbang terus-menerus selama 10 jam dengan jarak jelajah 7.000 km. Sementara RQ-4 Global Hawk punya endurance lebih dari 32 jam dan jarak jelajah sampai 22.729 km. Tapi Cina tidak tinggal diam, kabarnya sudah muncul prototipe Soar Dragon II yang diharapkan punya performa lebih baik.
Baca juga: Cloud Shadow dan Wind Shadow – Drone Jet HALE Bertampang Serupa Tapi Beda Peran
Soar Dragon punya panjang 14,33 meter, lebar bentang sayap 24,86 meter dan tinggi 5,41 meter. Drone intai ini ditenagai mesin 1 × Guizhou WP-13 turbojet. Kecepatan jelajahnya 750 km per jam dan punya jarak jelajah sampai 7.000 Km. Drone bongsor ini dapat terbang sampai ketinggian 18.000 meter. (Gilang Perdana)
Bismillah,semoga saja kedekatan Indonesia dan China,dapat bantuan hibah alutsistanya seperti HQ 9,pesawat j.11 d,j.10 dari China.Dan China mau membantu transfer teknologinya pengembangan rudal Hq 9 tersebut untuk diproduksi oleh Pindad.
@dimas kanjeng
Karena kita negeri taat aturan dan menghormati Rusia alhasil negeri kita tercinta tak pernah membeli alutsista dari Iran
Jelas berabe jika masuk Pengadilan Arbitrase Internasional
Hehehe
@distanata
Kopiannya lebih baik performanya dibandingkan aslinya ?
Masak Copy nya Lebih bagus daripada Aslinya, Awas bung nanti dituntut ama Rosoboronexport bisa kena Pasal 310 tentang Pencemaran nama baik hehehe
@dimas kanjeng
Ini pelakunya
https://www.indomiliter.com/tak-peroleh-s-400-dari-rusia-iran-rilis-sistem-rudal-hanud-khordad-15/
Kopian karya Iran terutama rudal malah lebih baik performanya dibandingkan aslinya
Bentuknya Mirip ama RQ 4 Gombal Hawk yang pernah Nyungsep diTeheran Iran…
Asli No Hoaxxx
https://www.defense.gov/News/News-Stories/Article/Article/1882497/iran-shoots-down-us-global-hawk-operating-in-international-airspace/