Dipasang pada Dudukan Peluncur, Inovator Ukraina Tampilkan RPG Sebagai ‘Ranjau Mortir’

Sebagai senjata yang dioperasikan secara perorangan, yaitu dengan dipanggul, RPG-7 menjadi granat berpeluncur roket yang battle proven dan disegani sejak lama. Di Indonesia, RPG-7 sudah digunakan sebagai senjata bantu infanteri oleh Korps Marinir. Namun ada yang unik dari Ukraina, diwartakan RPG-7 disematkan ke dalam dudukan peluncur.

Baca juga: Ikuti Langkah Marinir Indonesia, Korps Marinir Filipina Juga Gunakan ATGL-L (RPG-7)

Dikutip dari topwar.ru, tidak disebutkan siapa pencetusnya, namun inovator dari Ukraina mencoba mewujudkan fungsi RPG-7 sebagai ranjau mortir yang akan menyebarkan fragmen penghancur. Untuk maksud tersebut, adaptor khusus dipasang pada peluncur, mirip dengan adaptor pada granat tangan (genggam).

Tidak dijelaskan bagaimana cara kerja dari peluncur RPG ini, komentar publik di Ukraina justru berbeda, dimana lebih menyatakan ironi ketimbang apresiasi, seperti Kementerian Pertahanan yang disorot seharusnya bekerja keras untuk mewujudkan senjata yang modern, ketimbang mengutak-atik senjata konvensional berusia tua yang belum tentu efektif dan aman dioperasikan.

RPG-7 pertama kali digunakan Angkatan Darat Soviet pada tahun 1961 dan dikembangkan untuk sementara bagi kegunaan di unit-unit tempur. Pelontar roket ini diproduksi untuk menggantikan RPG-2 dan varian RPG-4. Model terbaru diproduksi Rusia adalah RPG-7V2 yang mampu menembakan munisi standar, HEAT (high explosive anti tank), high explosive/fragmentation, dan hulu ledak thermobaric. Jika ingin meningkatkan presisi, RPG-7 bisa ditambahkan optik UP-7 yang ditandem dengan optik standar PGO-7 dengan pembesaran 2,7x.

RPG-7 terbilang senjata yang bandel dalam beragam situasi dan kondisi, ini tergambar dari mekanisme pelatuk (trigger) yang sepenuhnya bergantung pada komponen mekanik, tidak ada sensor, chip maupun sirkuit elektrik. Ini berarti tidak ada risiko korslet pada peluncur. Tabung RPG-7 dapat dibawa menyelam, dikubur dalam tanah, dan masih tetap dapat digunakan selama komponennya dibersihkan.

Baca juga: RIMPAC 2018 – Marinir AS Jajal Penembakan RPG-7 Korps Marinir TNI AL

Bicara tentang perangkat bidik, ada dua yang disiapkan, pertama pembidik konvesional (iron sight). Pembidik sasaran ini terletak di ujung laras, terbuat dari besi dan sesuai untuk pengoperasian jarak dekat. Tersedia setelan untuk jarak sampai 1.000 meter, akan tetapi angka tersebut terlalu optimis tanpa menggunakan pembidik optik. Umumnya dengan pembidik iron sight, dilakukan setelan jarak hingga 300 meter. (Gilang Perdana)

4 Comments