Cina Tolak Tuduhan Provokasi Atas 200 Lebih Kapal “Milisi Maritim” di ZEE Laut Filipina Barat
|Beijing rupanya tak tinggal diam atas protes yang dilayangkan Manila terkait kabar ‘pendudukan’ 200 lebih kapal nelayan di terumbu karang (reef) Julian Felipe (Whitsun) di Laut Filipina Barat. Tak ingin mendapat sentimen negatif dari dunia internasional, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina telah menyatakan bantahannya terkait ‘pendudukan’ ratusan kapal milisi maritim tersebut.
Baca juga: Bukan Dua, Ternyata Filipina Hanya Akuisisi Satu Baterai Rudal Brahmos
Dikutip dari apnews.com (22/3/2021), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan, bahwa cuaca buruklah yang ‘mendorong’ 200-an kapal nelayan tersebut berada di kawasan terumbu karang Whitsun. “Karena kondisi laut, beberapa kapal nelayan kami berlindung dari angin di dekat Terumbu Whitsun. Saya pikir ini sangat normal dan berharap semua pihak bisa melihatnya secara rasional,” ujar Hua pada briefing kepada media hari Senin lalu.
Lepas dari itu, Hua Chunying menegaskan bahwa Whitsun Reef adalah bagian dari Kepulauan Spratly, salah satu kepulauan utama di Laut Cina Selatan yang diklaim sebagai bagian dari kedaulatan Cina. Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin lewat tweet-nya menyebutkan bahwa Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas kehadiran kapal-kapal nelayan Cina.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada Minggu lalu telah meminta Cina untuk menghentikan pendudukan di Laut Filipina Barat dan dapat menarik kapal-kapal nelayan tersebut. “Kehadiran kapal-kapal nelayan itu merupakan tindakan provokatif militerisasi,” kata Lorenzana.
Terumbu karang yang oleh Manila disebut Julian Felipe, adalah kawasan karang dangkal berbentuk bumerang sekitar 175 mil laut (324 kilometer) di sebelah barat kota Bataraza di provinsi Palawan di Filipina barat. Dalam pengakuan internasional, wilayah yang dimaksud berada di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.
Baca juga: “Milisi Maritim” Kembali Berulah, Lebih dari 200 kapal Berada di ZEE Laut Filipina Barat
Sebagai catatan, Cina telah menolak untuk mengakui keputusan tahun 2016 dari Pengadilan Internasional di Den Haag yang membatalkan hampir semua klaim historis Cina atas Laut Cina Selatan, dan secara rutin memprotes kehadiran angkatan laut negara lain di tempat yang sejatinya adalah perairan internasional. Cina mengatakan tidak membatasi hak lintas melalui daerah tersebut, tetapi telah berulang kali berdebat dengan penggugat lain mengenai eksploitasi sumber daya, kegiatan militer, dan bahkan proyek untuk mengeksplorasi bangkai kapal laut kuno. (Gilang Perdana)
Klo itu terjadi di natuna apa yg bakal dilakukan pemerintah?
Pembelian alutsista selalu menyajikan drama 😀😀
Sangat berbahaya kalau China jadi negara super power,bisa habis asia di kangkangi paksa….era 1920 sudah lewat tdk bisa mengclaim suatu wilayah menjadi miliknya,karena batas wilayah sudah diatur di PBB dan sudah sesuai hukum internasional
Makanya kalo ngelola negara itu yang pinter.us klaim guam,hawai padahal jauh dri zee usa.atas dasar historis juga.lagi,yang paling deket aja ma Indonesia pulau natal lbih deket ke Indonesia di klaim Australiakan.lagi,indonesia claim natuna padahal lbih deket ke malaysia atas dasar historis kepemilikan Belanda.cina juga gitu mengklaim lcs atas dasar historis.sekutu rupanya tidak suka klo china itu nanti menggeser dominasinya.intinya sekutu ingin memonopoli perdagangan dunia.dengan membuat semua negara ketergantungan terhadap Amerika 🤔begitu menurut saya🙃.ada yg sependapat?
Ane gak sependapat. Ane lebih milih Dunia dalam hegemoni USA daripada China. Gak ada yg baik kalo China berkuasa. Bisa-bisa diklaim seluruh dunia Ama China, diusir-usir dan dijadiin budak kayak Uighur dan Tibet. Masih untung ada USA, masalahnya cuman good government sama HAM, kayak tambang nyatanya bisa tuh dikuasai mayoritas seperti di Freeport. Hidup damai 75 tahun itu hasil dari hegemoni USA di Dunia, coba kalo China mau jadi apa???
Suka-suka China lah, secara negara dengan ekonomi kuat Dan angkatan bersenjata no 2 setelah US.
Berani ama China bakalan abis itu Philippine. Coba cek di pasar apa yg bukan buatan China…dari tusuk Gigi ampe Elektronik canggih made in China..
Kalau pake logikamu kita jualan mi instan dan minyak sawit ke Tiongkok atau negara lain terus mereka wajib nurut kebijakan luar negeri Indonesia? Lagipula mereka jualan produk bukan bagi2 sembako. Hape ga bisa bikin kenyang perut dan memenuhi kebutuhan primer sekunder lain.
Agresifitas China adalah keputus asaan atas geopolitik kawasan yg cenderung antipati terhadap mereka sebagaimana kekaisaran jepang ketika diembargo As dan sekutu atas penaklukan cina daratan.
teori mu yaa maksa bener mbah….😅masuk engak masuk dimasukin aka perkaos aan…😂🤣🤣
tapi daku lagi males bicara teoritis…kalou mau kita bicara secara teknis dengan hukum quantum….😅🤣🤣🤣🤣🤣
Gak masuk, gak ngerti, kurang wawasan, kenaifan, kurangnya kemampuan membaca komprehensif tidak ada hubungannya dengan teori teknis dg istilah2 buzzer seperti teori quantum.
😅…ngomong apa si mbah mbah…pake bawa bawa istilah buzer segala….🤣
bawa analogi kok ngasal dan engak pas tuh…maksud komen si@ tam tam itu bahwa negara filipina banyak tergantung asing mana bisa punya daya tawar apa lagi efek gentar…kok malah dikasih teori ngawur bay analisa ngelantur gitu…😅 itu kqn kiclik namanya…🤣🤣🤣🤣
Kok bisa suka-suka China?? Emg mau kalo China klaim Natuna juga karena dulu diklaim punya Dinasti Yuan dan Ming terus Indonesia bakal nerima aja gitu kayak Pinoy??
Setuju@sugimura agato…mungkin dia salah satu buzzer investasi investasi investasi sehingga kedaulatan tergadai…
Gak bakal berani china nyerang philippine, taiwan yang depan mata aja gak diapa2in……
itu namanya Ngetem Berjamaah, Nunggu Sewa baru jalan lagi
menhan china kemarenan nya udah ngomong…”kita bukan ancaman dan bukan musuh siapa siapa”…jadi engak perlu kwatir…paling paling sebagian ikan dan laut kita pindah warga negara…😅😆😂🤣
Cuaca buruk apa lha lihat itu langitnya biru cerah gitu.
Tumben China ngelesnya kabur gegara cuaca buruk. Biasanya diklaim lagi di wilayah mereka sendiri.
SOP mereka kan gitu ngeles2 dan pasang muka tembok cina, biasanya ada hubungannya dgn tekanan politik terhadap administrasi negara yg berkuasa terkait konsesi2 ekonomi tertentu atau yg lain.
konsensi ekonomi apa ❓😧
perang dagang juga dijabani china apa lagi sekedar konsesi…🙃
yang masuk akal jelas china masih engan bertindak secara terang terangan…apa lagi sampai mengindahkan dunia internasional…termasuk hukum nya…😤😠🤤😢
Menyedihkannya China pake cara-cara British dan Bangsa Eropa selama abad penjajahan. Bedanya mereka pake cara perang dulu baru dapat konsesi, sedangkan China pake jeratan utang dan ekonomi. China juga meniru cara Kekaisaran Jepang saat membanjiri pasar Eropa dan Asia dg produk-produk yg murah awal abad 20, bedanya Jepang gak Maruk kayak China.
Sekarang lagi ngetren lagi rasisme terhadap orang asia/keturunan Asia di USA dan Barat. Itu gegara orang China yg bikin kisruh dan maen monopoli barang dan ekonomi di seluruh dunia. Makanya banyak yg punya sikap antipati termasuk di kasus demo Myanmar dan Indonesia juga.
jeapng maruk/bangkit/berulah/tumbuh self awarenessnya ,tuh kena plaza akord.
kalau saya tdk salah mau mulai ‘niipon ichi’, efeknya ditabok sama ‘patrons’nya sampai jadi ‘lost decades’ sampai saat ini….
sekutu mikirnya ‘eeh… mulai berulah ni anak’ mungkin yah
@ari konsesi ekonomi terkait investasi, para pengambil kebijakan PRC punya anggapan investasi Tiongkok di negara lain akan membuat admin yg berkuasa di negara tsb akan auto pro kebijakan PRC atau woles bae akan klaim mereka dan testing water seperti contoh di atas atau di natuna setahun yg lalu.