Bukan Dua, Ternyata Filipina Hanya Akuisisi Satu Baterai Rudal Brahmos
|Kilas balik ke pertengahan Desember 2019, saat itu Philippine News Agency, menyebut bahwa Filipina akan mengakuisisi dua baterai (dua kompi) Brahmos terdiri dari – satu baterai dengan tiga kendaraan peluncur, yang bila diperdalam lagi, tiap satu peluncur terdiri dari tiga tabung rudal Brahmos. Anggaran yang dikucurkan untuk akuisisi dua baterai Brahmos dikatakan mencapai 300 miliar peso.
Baca juga: Akuisisi Dua Baterai Brahmos, Inilah Alutsista Berefek Deteren Pertama Filipina
Namun, dikutip dari Janes.com (11/3/2021), Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, telah mengoreksi, bahwa yang akan dibeli Filipina hanya satu baterai Brahmos. Koreksi pengadaan tersebut kabarnya akibat dampak dari pandemi Covid-19, dimana pemerintah Filipina menggunakan dana yang sebelumnya untuk pengadaan alutsista, sementara digunakan untuk penanganan pandemi.
Pembelian tersebut, yang akan menjadi bagian dari perjanjian antar pemerintah, masih menunggu persetujuan dari panglima tertinggi, serta pendanaan selanjutnya, kata Wakil Laksamana Angkatan Laut Filipina Giovanni Carlo Bacordo. Manila sebelumnya telah mengidentifikasi rudal BrahMos sebagai pembelian prioritas mengingat meningkatnya kekhawatiran tentang ketegasan Cina di perairan teritorialnya.
Yang akan diakuisisi Filipina adalah Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile), atau rudal untuk fungsi pertahanan pantai. Brahmos (Brahmaputra Moskva) rudalyang tak lain adalah varian lain dari rudal SS-N-26 Yakhont, merupakan rudal buatan Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia.
Baca juga: Bukan Cuma Brahmos, India Juga Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh Nirbhay
Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala dengan jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut. (Gilang Perdana)
Walopun satu seenggaknya punya laahh, klo kurang ntar tinggal beli lagi.
Biasanya ntar tetangga pada ikutan beli, gak mau kalah, pingin supersonic, apalagi indihe non catsa, buktinya pinoy bisa beli😁
Brahmos bisa sea skimming jadi lebih unggul.
Kakak TIRInya neptune….
https://youtu.be/7jyhI4IWHGw
Qt itu beli wajib ada ToTnya, ya paling nggak truk peluncurnya buatan anak bangsa
Brahmos itu sama dg yakhont kok,di artikel sudah di jelaskan dan kita sudah punya rudal yakhont tsb
om mimin ini icbm bukan?,kalau bukan buang kelaut ajah ya 😏.
Apakah akan ada judul: Bukan rafale, ternyata Indonesia hanya membeli….
Judul2 dari negeri2 galau
Ya ga mungkin di publis jumlah yang sebenarnya?
Jaman sekarang sulit menyembunyikan jumlah pembelian alutsista jika beli dari luar negeri, kecuali kalau bikin sendiri.
Setidaknya mereka sudah beli walau hanya sebiji. Lah kita hanya penonton, beli kagak, buat apalagi. Hihihi🤭🤭🤭
cara berpikir orang terlanjur miskin selalu kapan saya beli dan itu tidak bisa diselamatkan.
beda dengan pikiran orang terlanjur kayak bagai mana bisa buat lalu dijual dan dapet uang.
jadi wajar kalou yang miskin payah kayak karna cara berpikir nya juga bedak.
tapi jangan kawatir bisa dapat uang dengan cara cara harom tipa tipu kentat kentit pokok nya pakai akal dan IQ bener lah sesuai cabang keilmuan masing masing.,😅
Indo dah punya Dhek, namanya Yakhont dan itu dipasang di kaprang jadi lebih mobile. Indo juga mw buat rudal supersonik dari basis RX 550. Guidancenya belajar dari Ukraina dan dari mereka indo dah bisa buat SRbm Rhan 450.
Yakhont kecepatanya mach berapa hu..
Sekitar Mach 2
mach4 versi aslinya jangkawan 600 kg….😅
Maaf suhu, emang rhan 450 masuk kategori rudal ya bukan roket?
Yang lengakap dong om, Yakhnot buatan Rusia stroongg, biar bung di sayang bung rusky ..
oh kalou itu katagorinya balistik misil ya dibawah icbm dikit lah😅