Akuisisi Dua Baterai Brahmos, Inilah Alutsista Berefek Deteren Pertama Filipina
|Serangkaian modernisasi telah dilakukan militer Filipina dalam beberapa tahun terakhir, tapi dari semua yang diakuisisi, tak satu pun yang mampu memberikan efek deteren di kawasan. Namun belum lama ini muncur pernyataan yang mengejutkan dari Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana yang menyebut bahwa Filipina akan mengakuisisi rudal jelajah Brahmos dari India. Ini pastas disebut mengejutkan, lantaran Filipina tak punya rekam jejak mengoperasikan rudal jelajah sebelumnya.
Baca juga: Typhoon MLS ER – Jawaban Atas ‘Kerinduan’ Hadirnya Sistem Rudal di AL Filipina
Akibat pernah ‘dimanja’ oleh Amerika Serikat saat beroperasinya Lanal Subic dan Lanud Clark, Filipina menjelma sebagai postur militer yang paling tertinggal di Asia Tenggara, contohnya seperti angkatan laut yang tak pernah mengoperasikan kapal perang dengan rudal hanud dan rudal jelajah anti kapal.
Namun dalam kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte, lewat program peningkatan persejataan periode 2018 – 2022, sejumlah alutsista kelas wahid ingin diborong oleh Filipina. Selain pengadaan medium/light tank yang dalam proses tender – salah satunya diikuti tank Harimau dari PT Pindad, rupanya Duterte juga merilis senjata yang berkelas tinggi, dan dipercaya dapat memberi efek deterens di kawasan, yaitu lewat akuisisi Brahmos, yang kontrak pembeliannya akan dituntaskan pada kuartal kesatu atau kuartal kedua tahun 2020.

Yang akan diakuisisi Filipina adalah Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile). Dikutip dari Philippine News Agency, Menhan Lorenzana malah telah menjelaskan lebih detail, bahwa yang akan diborong adalah dua baterai Brahmos. Rudal itu nantinya akan digunakan oleh angkatan darat untuk misi pertahanan pantai.
Masih dari Philippine News Agency, disebutkan dua baterai (dua kompi) Brahmos terdiri dari – satu baterai dengan tiga kendaraan peluncur, yang bila diperdalam lagi, tiap satu peluncur terdiri dari tiga tabung rudal Brahmos. Anggaran yang dikuncurkan untuk akuisisi dua baterai Brahmos ditaksir mencapai 300 miliar peso.

Pada Oktober lalu, para pejabat Angkatan Darat Filipina mengunjungi frigat berpeluru kendali kelas Shivalik INS Sahyadri (F-49) untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemampuan rudal rudal Brahmos.
Brahmos (Brahmaputra Moskva) rudalyang tak lain adalah varian lain dari rudal SS-N-26 Yakhont, merupakan rudal buatan Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia.
Brahmos sudah hadir dalam varian anti kapal/ASCM (Anti Shipping Crusise Missile), LACM (Land Attack Cruise Missile) dan varian ALCM (Air Launched Cruise Missile). Yang disebut terakhir Brahmos ALCM saat ini baru siap terpasang pada jet tempur Sukhoi Su-30MKI. Sehingga yang paling mungkin diakuisi Filipina adalah varian LACM.
Baca juga: Brahmos ALCM, Lambang Superioritas Industri Rudal Jelajah India
Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Rudal dengan kecepatan Mach 3 ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala dengan jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 – 4 meter di atas permukaan laut. (Gilang Perdana)
Om duterte kereeenn.., gak pake ribet, pesen 2019, dateng 2020…Mantaaaabb..
Rudal ini hanya menang garangnya, namun akurasinya mengecewakan, uji pertama 250km meleset, uji kedua lebih dekat 185km baru berhasil, padahal keduanya sasaran statis/diam, maka dari itu tidak dilanjutkan lagi.
Kelihatannya menhan lebih fokus ke Exocet/NSM atau lanjut kerjasama cina C705
Brahmos? Masih belum bisa menandingi roket Rhan hihi
Perlombaan persenjataan di kawasan asean-pasifik meningkat siapa yg diam akan tertinggal dan menjadi bulan-bulan negara kuat, kedigdayaan indonesia thn 60 an akan sulit dan mustahil bs di ulang, setiap ada yg bilang “indonesia hrs memiliki alutsista yg mumpuni” pasti ada yg menimpali “skng perang bkn lagi dgn kekuatan militer tetapi soft power,perang asimetris, cyber ward, bla.. bla.. ” iya itu betul tapi kekuatan militer jg hrs di perkuat, negara adidaya amerika aja dgn teknologi cannggih dan intelijen yg hebat masih mengirim kekuatan militer keseluruh dunia.
Orang stress ga bisa membedakan antara mimpi dan realita…
Rudal Jelajah disamakan dengan (dumb) roket???????????
Diterima saja jika Filipina yg dianggap cupu oleh Indonesia telah punya rudal jelajah sedangkan kita belum.. That’s fact instead of asumption.
Lah kita malah sudah punya versi orinya tuh yakhont
Terus yang ada di KRI Oswald Siahaan itu rudal apa? Bukannya itu malah versi orinya?
Ini ada sedikit review yang cukup bagus tentang Tank Medium Harimau,tanpa bermaksud menjelek2kan atau membela Tim dari Tmur atau Tim dari Barat. https://www.youtube.com/watch?v=U7V8LZaPdLY