Cina Terang-terangan, Tampilkan Pembom Xian H-6K Gotong Rudal Balistik Hipersonik KD-21

Kabar bahwa pembom strategis Xian H-6K mampu meluncurkan rudal jelajah udara ke permukaan atau Air-Launched Ballistic Missile (ALBM) hipersonik, sudah terendus intel asing sejak lama, namun baru ini pertama kali, Angkatan Udara Cina secara terang-terangan memperlihatkan Xian H-6K yang menggendong ALBM hipersonik dalam kegiatan latihan militer.

Baca juga: Duet Pembom Strategis Cina (Xian H-6K) dan Rusia (Tu-95MC), Gocek Sistem Pertahanan Udara Korea Selatan dan Jepang

Foto terbaru yang tengan menjadi viral muncul di jejaring sosial Cina yang memperlihatkan H-6K dari Divisi Pengebom ke-10 membawa dua rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM) KD-21 selama latihan militer yang sedang berlangsung.

Ini menandai pertama kalinya pesawat pengebom operasional yang dilengkapi dengan rudal balistik KD-21, yang menggarisbawahi kemajuan penting dalam potensi serangan udara jarak jauh Cina.

Pembom Xian H-6K yang membawa KD-21 adalah versi modern dari pembom H-6 standar, yang berasal dari Tupolev Tu-16 Soviet. Di antara ke-12 varian H-6, Xian H-6K disebut-sebut dalam beberapa jurnal sebagai yang terbaru dan tercanggih.

Meski desainnya oldskul, H-6K terbilang pesawat pembom baru, lantaran baru terbang perdana pada 5 Januari 2007, dan mulai resmi dioperasikan Angkatan Udara Cina pada Oktober 2009, bertepatan dengan 60 Tahun Perayaan HUT Republik Rakyat Cina.

Xian H-6K memiliki berbagai peningkatan yang ekstensif, termasuk mesin turbofan D-30KP2 buatan Rusia untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan jangkauan, kokpit yang dimodernisasi dengan avionik canggih, dan rangka pesawat yang direstrukturisasi dengan material komposit untuk mengurangi bobot.

Peningkatan tersebut memberi pesawat radius tempur sekitar 3.500 kilometer, yang memungkinkannya beroperasi secara efektif dalam jarak jauh dan mendukung ambisi regional dan strategis Cina.

Pembom Strategis Cina Xian H-6K Bawa Muatan Misterius, Diduga Rudal Balistik Hipersonik

Divisi Pengebom ke-10 merupakan salah satu unit tertua dan paling bergengsi di Angkatan Udara Cina yang didirikan pada tanggal 17 Januari 1951. Awalnya dibentuk bersama Resimen Pengebom ke-28, ke-29, dan ke-30, divisi ini telah diakui dengan gelar kehormatan seperti “Model Bomber Group” dan “Red Banner Division” atas layanannya yang luar biasa.

Divisi ini sekarang beroperasi di bawah Komando Angkatan Udara Teater Timur, dengan fokus pada misi di Laut Cina Timur dan di sekitar Taiwan. Markas utamanya terletak di Pangkalan Udara Anqing di Provinsi Anhui, dengan operasi tambahan dilakukan dari Pangkalan Udara Luhe di Provinsi Jiangsu.

Rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM) KD-21 adalah senjata yang relatif baru, pertama kali diperlihatkan kepada publik selama Zhuhai Airshow 2022. Diyakini bahwa rudal ini berasal dari rudal balistik antikapal YJ-21 atau CM-401, yang keduanya dirancang untuk menyerang target bernilai tinggi dengan presisi tinggi pada kecepatan yang sangat tinggi.

KD-21 diperkirakan mampu mencapai kecepatan hipersonik, berpotensi antara Mach 4 dan Mach 6, dan mungkin memiliki jangkauan efektif hingga 1.500 kilometer tergantung pada kondisi peluncuran. Rudal ini dirancang dengan sistem panduan canggih untuk menargetkan aset darat dan laut, memberikan fleksibilitas strategis dalam berbagai skenario pertempuran.

Satu unit H-6K dapat membawa hingga empat rudal KD-21 secara bersamaan, yang secara signifikan melipatgandakan kemampuan serangan pembom dalam satu serangan mendadak. Tampilan dua rudal KD-21 di bawah sayap H-6K dari Divisi Bomber ke-10 menandakan bahwa sistem rudal canggih ini kini aktif bertugas, yang secara dramatis memperluas jangkauan serang armada bomber Cina. (Gilang Perdana)

Pembom Xian H-6K Lakukan “Elephant Walk”, Cina Pamer Kekuatan Udara Strategis

3 Comments