Duet Pembom Strategis Cina (Xian H-6K) dan Rusia (Tu-95MC), Gocek Sistem Pertahanan Udara Korea Selatan dan Jepang

Dua pembom strategis yang menjadi ancaman bagi Amerika Serikat dan sekutunya, telah bersanding dalam sebuah aksi yang diklaim sebagai latihan bersama. Dari Rusia mengerahkan pembom startegis turboprop Tupolev Tu-95MC Bear, sedangkan Cina mengerahkan Xian H-6K. Kedua pembom strategis itu bukan saja berlatih, melainkan melakukan patroli bersama di atas Laut Cina Timur dan Laut Jepang.

Baca juga: Tandingi Xian H-6K, Pembom Stealth B-2 Spirit Pamer Kekuatan dalam “Elephant Walk” 

Melansir dari cbsnews.com (30/11/2022), disebutkan manuver dua pembom strategis yang dikawal jet tempur itu telah direspon dengan aksi scramble oleh Angkatan Udara Korea Selatan, pasalnya rombongan pembom itu telah memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara – Korea Air Defense Identification Zone (KADIZ).

Tu-95 dengan menggotong rudal Kh-101.

Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya melacak masuknya pesawat asing pada hari Rabu kemarin, dan merespon dengan menerbangan jet tempur secara cepat (scramble). Identifikasi dari pihak Korea Selatan menyebut ada enam unit pesawat militer Rusia dan dua jet tempur Cina yang memasuki KADIZ tanpa pemberitahuan.

Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS) mengatakan pembom H-6K Cina berulang kali masuk dan keluar dari KADIZ dekat pantai selatan dan timur laut Korea Selatan Rabu pagi. Beberapa jam kemudian mereka kembali ke zona tersebut dari Laut Timur, disertai dengan pesawat tempur Rusia termasuk dua jet tempur Su-35 dan empat pembom Tu-95, tambahnya.

Semua pesawat militer itu akhirnya meninggalkan KADIZ dan tidak ada yang melanggar wilayah udara Korea Selatan, kata Seoul. Militer Jepang juga mengatakan telah melakukan scramble dalam menanggapi penerbangan dari pesawat militer Cina dan Rusia di atas Laut Jepang, atau juga dikenal sebagai Laut Timur oleh pihak Cina.

Baca juga: Dengan Sejumlah Upgrade, Rusia Maksimalkan Operasional Pembom Strategis Tu-95 Hingga 2040

Mengutip dari reuters.com (30/11/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan
pesawat Rusia dan Cina bertindak secara ketat sesuai dengan ketentuan hukum internasional dan tidak ada wilayah udara asing yang dilanggar. Ini adalah pertama kalinya pesawat militer Rusia dan Cina mendarat di lapangan udara masing -masing sebagai bagian dari patroli udara bersama. (Gilang Perdana)

2 Comments