Jelang Victory Day, Truk KamAZ-6350 8×8 Tampil Sebagai Wahana Peluncur Drone Kamikaze dan Drone Intai
Menjelang parade militer pada Victory Day tanggal 9 Mei 2025 mendatang, sejumlah alutsista akan digelar di Lapangan Merah, Moskow. Salah satu yang mencuat adalah modifikasi pada kendaraan taktis (rantis) berupa heavy truck yang difungsikan sebagai pembawa sekaligus peluncur drone kamikaze.
Baca juga: Lima Fakta “Geran 2” – Drone Kamikaze Shahed-136 Produksi Rusia
Dirangkum dari beberapa akun media sosial terungkap penggelaran drone intai Orlan-10/30, drone kamilkaze Geran 2 (Shahed-136) dan Lancet yang diusung pada heavy truck 8×8 dalam kegiatan gladi bersih. Dalam foto, Geran 2 dibawa oleh truk KamAZ-6350 8×8.
KamAZ-6350 8×8 yang dikenal sebagai rantis tangguh dengan keunggulan mobilitas dan keserbagunaannya, telah dimodifikasi untuk mendukung operasi drone kamikaze dengan mengintegrasikan kabin lapis baja yang melindungi awak dari tembakan senjata ringan dan pecahan peluru, sehingga cocok untuk ditempatkan lebih dekat ke garis depan.
Di bagian belakang truk, sebuah peluncur rel tunggal dipasang untuk meluncurkan drone Geran 2, dengan drone kamikaze lain yang dipasang langsung di bagian belakang sistem, siap untuk ditempatkan ke posisi peluncur catapult dengan cepat.
Integrasi drone Geran 2 dengan platform bergerak menghadirkan beberapa keuntungan taktis di medan perang modern. Kemampuan untuk mengubah posisi sistem peluncur dengan cepat mempersulit upaya penargetan musuh dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Lebih jauh lagi, kedekatan dengan garis depan mengurangi waktu yang dibutuhkan drone untuk mencapai targetnya, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
Mobilitas ini, ditambah dengan jangkauan jauh dan kemampuan serangan presisi drone, memungkinkan pasukan Rusia untuk melakukan misi pengintaian-serangan yang dinamis dan terus-menerus dengan tuntutan logistik yang relatif rendah.
Photos from the Moscow Victory Day Parade rehearsal of Orlan-10, Orlan-30, Garpiya-A1, Shahed / Geran-2, and Izdeliye 51 and 52 Lancet UAVs transported by KamAZ-6350 trucks.https://t.co/S0NKmnDZwzhttps://t.co/e1fiuNs8dj pic.twitter.com/9AxsrkWzJK
— Rob Lee (@RALee85) April 29, 2025
Geran 2 telah memainkan peran penting dalam menargetkan pertahanan udara musuh, pos komando, dan infrastruktur logistik, membentuk kembali cara militer mendekati dominasi medan perang. Penggunaan drone yang meluas di Ukraina telah menunjukkan perlunya sistem yang bergerak, fleksibel, dan hemat biaya yang mampu memberikan serangan presisi yang cepat tanpa mempertaruhkan pesawat berawak, yang selanjutnya memvalidasi investasi Rusia.
Geran 2 yang disebut sebagai versi lokal dari Shahed-136 yang buatan Iran, adalah drone kamikaze yang dicirikan oleh biaya yang relatif rendah, kesederhanaan, dan kemampuan jarak jauh.
Beredar Video Pabrik Drone Kamikaze Shahed-136 (Geran 2) di Rusia Telah Beroperasi
Geran 2 punya panjang sekitar 3,5 meter dengan lebar sayap 2,5 meter dan dapat membawa hulu ledak seberat antara 50 hingga 90 kilogram. Kecepatan maksimumnya berkisar sekitar 180 km/jam, dengan jangkauan operasional hingga 2.000 kilometer, yang memungkinkannya untuk berkeliaran di area yang ditentukan sebelum menargetkan aset musuh. Versi terbaru juga telah diamati membawa hulu ledak termobarik, yang meningkatkan daya mematikannya terhadap posisi dan infrastruktur yang dibentengi.
Masih menggunakan jenis truk KamAZ-6350 8×8, juga diipersiapkan drone kamikaze produksi asli Rusia, Lancet. Seperti dikutip Armyrecognition.com, KamAZ membawa dua unit Lancet yang ditempatkan di samping satu stasiun peluncur rel catapult yang terintegrasi di bagian belakang truk.
Dalam Dua Tahun Perang Ukraina, Drone Kamikaze Lancet Telah Dilibatkan dalam 2.100 Serangan
Lancet yang dikembangkan oleh ZALA Aero (anak perusahaan Kalashnikov Concern), menjadi salah satu drone kamikaze yang paling menonjol dalam inventaris Rusia. Dirancang untuk serangan presisi terhadap kendaraan musuh, sistem artileri, dan pertahanan statis, drone ini telah digunakan secara luas dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Biaya yang relatif rendah, kemudahan penggunaan, dan desain modular menjadikannya alat yang berharga dalam peperangan konvensional dan asimetris. Lancet dikenal karena daya tahannya hingga 60 menit, jangkauan serang sekitar 40 kilometer, dan muatan yang mampu melumpuhkan atau menghancurkan berbagai target militer termasuk sistem artileri, unit radar, dan kendaraan lapis baja ringan.
Dilengkapi dengan sistem panduan elektro-optik dan transmisi video realtime, memungkinkan operator drone ini untuk mengidentifikasi, melacak, dan menyerang target dengan tingkat akurasi yang tinggi. (Bayu Pamungkas)
“Tornado” Kamaz-53958 8×8 – Heavy Truck Lapis Baja Tahan Ranjau untuk Sistem Hanud Pantsir S-1M
Seenggaknya displaynya Rusia rapi, coba display drone Hut TNI thn kmaren, masak ada anggota mejeng di truk ngangkut drone, duh elah pak, bikin ngakak asli..