Category: Bomber

OV-10 Bronco Beraksi di Marawi, Ingatkan Kenangan Pada Si “Kuda Liar” Pelibas GPK

Jumat, 1 Juni 2017, perhatian kita sejenak beralih ke Marawi, kawasan konflik di Pulau Mindanau, Fililpina. Pasalnya dalam babakan ground attack yang dilakukan AU Filipina atau Philippine Air Force (PAF) muncul sosok yang amat lekat dalam legenda pesawat COIN (Counter Insurgency) Indonesia. Ya, PAF mengerahkan OV-10 Bronco untuk serangan udara ke permukaan ke basis perkubuan kelompok Maute pro ISIS di Marawi. Bronco milik PAF dengan cat cocor merah pada moncongnya terlihat jelas melepaskan bom MK82 untuk direct target.

(more…)

AGM-88B/E HARM, Lawan Tanding Rudal Anti Radar Kh-31P TNI AU

Dalam babak awal serangan udara ke permukaan, penghancuran fasilitas radar dan sarana berbasis elektronik menjadi prioritas utama untuk segera ditaklukan. Penghancuran radar, terutama radar hanud (pertahanan udara) dengan kemampuan GCI (Ground Control Intercept) menjadi mutlak dilakukan, pasalnya radar inilah yang berperan aktif ‘membimbing’ jet tempur lawan, belum lagi peran radar GCI sebagai integrator IFF (Identification Friend or Foe) pada beragam sistem senjata hanud titik (rudal/kanon) dan hanud terminal (pesawat tempur). (more…)

Tupolev Tu-2 Bat: Pembom Propeller TNI AU Yang Terlupakan

2

Tupolev adalah legenda besar bagi TNI AU, namanya begitu masyur mewakili kehadiran pembom jet jarak jauh Tu-16 pada dekade 60 dan 70-an di Indonesia. Meski terkesan terlupakan, namun sejarah telah mencatat tak hanya Tu-16 yang dirilis Tupolev di Indonesia, justru jauh sebelum hadirnya Tu-16, TNI AU (d/h AURI) telah mengoperasikan pembom medium Tu-2, yang oleh NATO diberi kode Bat. (more…)

B-26B Invader: The Last Indonesian Bomber

1

Militer Indonesia tempo dulu memang digdaya, seperti di lini alutsista udara dahulu mengenal segmen pesawat pembom. Dan, bila bicara pembom maka asosiasi kebanyakan orang di Republik ini langsung mengarah pada sosok Tu-16 Badge dan Il-28 Beagle. Tidak salah memang, karena pembom besutan Uni Soviet adalah yang tecanggih pada jamannya, dan jelas ada kebangaan tersendiri tatkala Indonesia mempunyai pembom jarak jauh sekelas Tu-16. (more…)

Fairey Gannet : Pesawat AKS TNI-AL Tempo Doeloe

"Gannet

Dengan luas wilayah laut yang begitu luas, ironis bagi kekuatan angkatan laut Indonesia yang saat ini tak memiliki satuan pesawat AKS (anti kapal selam). Walau ada Boeing 737 surveillance, N22 Nomad dan CN-235 MPA (maritim patrol aircraft), kedua pesawat tadi hanya sebatas mampu melakukan fungsi pengintaian, tanpa bisa melakukan aksi tindakan bila ada ancaman kapal selam. Maklum Boeing 737, Nomad dan CN-235 MPA tidak dibekali senjata ke permukaan. (more…)

Tu-16 (3): Akhir Perjalanan Sang Bomber

Sungguh ironis nasib akhir Tu-16 AURI. Pengadaan dan penghapusannya lebih banyak ditentukan oleh satu perkara: politik! Bayangkan, “AURI harus menghapus seluruh armada Tu-16 sebagai syarat mendapatkan F-86 Sabre dan T-33 T-bird dari Amerika,” ujar Bagio Utomo, mantan anggota Skatek 042 yang mengurusi perbaikan Tu-16. Bagio menuturkan kesedihannya ketika terlibat dalam tim “penjagalan” Tu-16 pada tahun 1970. (more…)

Tu-16 (2): Atraksi Ketangguhan Sang Bomber

Tu-16 di Museum Dirgantara Yogyakarta

Persiapan Operasi Trikora
Saat Trikora dikumandangkan, angkatan perang Indonesia sedang berada pada “puncaknya”. Lusinan persenjataan Blok Timur dimiliki. Mendadak AURI berkembang jadi kekuatan terbesar di belahan bumi selatan. Dalam mendukung kampanye Trikora, AURI menyiapkan satu flight Tu-16 di Morotai yang hanya memerlukan 1,5 jam penerbangan dari Madiun. “Kita siaga 24 jam di sana,” ujar Kolonel (Pur) Sudjijantono, salah satu penerbang Tu-16. “Sesekali terbang untuk memanaskan mesin. Tapi belum pernah membom atau kontak senjata dengan pesawat Belanda,” ceritanya. Saat itu, dikalangan pilot Tu-16 punya semacam target favorit, yaitu kapal induk Belanda Karel Doorman. (more…)

Tu-16 (1): Awal Kehadiran Pembom Termasyur TNI-AU

Sang Pembon Legendaris

Bila predikat Angkatan Udara terkuat di Asia Tenggara kini di pegang oleh Singapura, maka di era tahun 60-an kekuatan angkatan udara negeri kita boleh dibilang menjadi “singa”, tak cuma di Asia Tenggara, bahkan di kawasan Asia TNI-AU kala itu sangat diperhitungkan. Bahkan Cina maupun Australia belum punya armada pembom strategis bermesin jet. Sampai awal tahun 60-an hanya Amerika yang memiliki pembom semacam(B-58 Hustler), Inggris (V bomber-nya, Vulcan, Victor, serta Valiant) dan Rusia. (more…)