C90-CR BK: Senjata Anti Bunker Sekali Pakai Andalan Infanteri TNI AD
|Dalam pertempuran salah satu tantangan terberat pasukan infanteri adalah bagaimana dapat secara efektif menghancurkan basis perkubuan lawan, apalagi jika basis lawan berupa bunker, sudah pasti diperlukan senjata khusus untuk melumatnya. Mengandalkan bantuan tembakkan dari mortir dan howitzer bisa saja, tapi butuh waktu untuk persiapan, koordinasi, dan perhitungan presisi yang matang untuk mengindari friendly fire.
Baca juga: Brasil Tawarkan Roket Anti Tank ALAC 84mm ke Indonesia
Nah, menjawab tantangan tersebut pasukan infanteri punya yang dikenal dengan jenis senjata anti tank, meski yang dihadapi tak melulu kendaraan lapis baja. Yang dimaksud disini bukan juga rudal yang berharga super mahal, melainkan LAW (Light anti Tank Weapon) jenis roket. Meski pada hakekatnya mirip-mirip dengan RPG-7, namun sosok LAW jenis roket disini bersifat disposable, bersifat sekali pakai, begitu roket keluar dari tabung, maka tabung peluncur sudah tak bisa digunakan lagi. Mekanismenya menggunakan piroteknik, jadi tidak diperlukan baterai atau pun sistem pengisian listrik.
Baca juga: RPG-7: Simple & Deadly – Andalan Senjata Bantu Infanteri Korps Marinir TNI AL
Baca juga: RPG-7 – Rahasia Di Balik Kelemahan dan Keunggulan Granat Berpeluncur Roket Terpopuler
Karene sifat tabung peluncur sekali pakai buang, ada kesan ‘boros.’ Tapi tunggu dulu, konsep disposable justru dikedepankan agar unit infanteri yang bertempur pasca melakukan serangan tak perlu lagi repot-repot menggotong tabung peluncur. Dengan demikian gerakan pasukan tempur bisa lebih leluasa. Dan yang dimaksud disini adalah C90-CR BK Anti Bunker Weapon System buatan Insatalaza SA, manufaktur senjata dari Spanyol.
Bagi yang memperhatikan, Instalaza sudah dua kali berpartisipasi dalam ajang Indo Defence, yakni di Indo Defence 2014 dan Indo Defence 2016. Instalaza pun sudah memasok jenis senjata roket ini ke TNI AD. Menurut informasi, TNI AD sudah memiliki versi C90-CR anti armor, C90-CR-RB (M3) anti personel, dan C90-CR-BK Anti Bunker. Indomiliter.com pun pernah mengupas tentang C90 CR dalam sebuah tulisan lengkap, untuk melihatnya bisa klik tautan judul dibawah ini.
Baca juga: C90-CR TNI AD – Senjata Anti Tank Sekali Pakai
Di Indo Defence 2016, Instalaza di stand-nya memperlihatkan sosok C90-CR BK di hadapan publik. C90-CR BK dirancang sebagai senjata anti-bunker dengan hulu ledak ganda. Satu ledakan dirancang untuk menembus dinding, dan kemudian ledakan kedua dirancang untuk menghancurkan isi di dalam gedung. Bobot versi ini mencapai 5,1 kg.
Baca juga: AT-4 – Senjata Anti Tank Disposable Penggasak Perkubuan Lawan
Secara umum, C90-CR mempunya bobot yang ergonomis untuk dibawa seorang personel infanteri, yakni hanya 4,8 – 5,1 kg. Panjang senjata ini pun tak sampai 1 meter (940 mm). Mengandalkan jenis roket tandem HE (High Explosive) dengan kaliber 90 mm. Secara umum jangkauan tembaknya bisa mencapai 300 meter untuk target bergerak. Dalam paket peluncur standar, C90-CR sudah dilengkapi pembidik optic dengan 2x pembesaran. Namun untuk misi tempur malam hari, bisa ditambahkan perangkat bidik VN38-C.
Untuk memudahkan dalam program pelatihan, Instalaza memperkenalkan TR90 Trainer, dengan trainer personel dapat melatih prosedur penembakkan senjata sekali pakai ini, termasuk pada trainer dilengkapi optical sight. Selain keluarga C90 CR, infanteri TNI AD juga menggunakan jenis roket dengan peluncur disposable, yakni Armbrust yang digunakan oleh Tontaipur Kostrad. (Haryo Adjie)
Baca juga: Armbrust: Senjata Anti Tank Satuan Tontaipur Kostrad
Spesifikasi C90-CR BK
– Kaliber: 90mm
– Berat: 5,1 kg
– Panjang: 943 mm
– Jarak tembak efektif: 350 meter (target statis) dan 250 meter (target bergerak)
– Optical sight: 2x
– Temperatur operasi: -31 sampai 50 derajat celcius
– Penetrasi hulu ledak: 300 mm (ant bunker/beton bertulang), 70 mm (anti armour)
– Lethal radius: 8 meter
– Effective radius: 18 meter
terimakasih artikelnya bermanfaat dan sangat membantu 🙂
Knp tidak m4 carl gustav.atau rp7 saja.yg sudah teruji, yg bs menembak scr terus menerus…bukan sekali pakai yg sangat boros., berat dan memakan tempat
Kalo bsa sih pemerintah mending cari perusahaan luar buat joint venture ngembangin roket jenis beginian.. Contohnya kyk israel ama singapur yg bkin roket MataDor
@kamerat
roket ffar bobotnx sndr diatas 30kg aplh ditambah launchernx sdgkan c90 untuk prajurit infanteri. kalo prajurit infanteri disuruh pikul ffar bakal encokan atuh pegal linunya kumat
Kan bisa di kasih TRIPOT (penjangga kaki tiga )yang bisa bongkar pasang seperti BGM-71 TOW ,missile anti tank produksi Amerika. Jadi di bawa oleh 2 orang satu bawa tripot dan satunya bawa RUDAL .
kau prnah merasakan manggul barang 30km berjam2 brjalan kaki?!
amrik pake tow pake platform rantis sekelas humvee. mana ada dipake infantri jalan kaki. skrg jaman atgm javelin yg bobot total + peluncurnya 22,5kg.
kalo ffar pake rantis itu baru benar.
Anda ini cuma tak mau kalau sudah di kasih contoh masih juga ngeyel. ItuBGM-71 TOW,dibawa oleh truck terus kemudian diturunkan dari jalan mencari tempat strategis untuk membidik Tank atau apalah . Atau di taroh di pekubuan sebagai antisipasi bila ada serangan tank dan sejenis.
Jaman sekarang mana ada lagi infantri jalan kaki murni ,Kalaupun terpaksa di panggul paling juga beberapa kilo sampai ketemu tempat strategis .
Betul jamannya tehnologi sudah maju amrik tidak pakai lagi roket anti tank kayak ini . Mereka sudah pakai rudal( missile ).Tapi negara kita kan tak punya banyak duit seperti mereka .Lagi pula sangat mungkin Pindad bisa merancang launcher sama optroniknya . Untuk Indonesia sudah bagus kalau bisa di wujudkan ,jelas anti embargo . Bisa mendukung perang berlarut sebagaimana masih di pegang TNI . Walau juga doktrinnya sudah tidak lagi sesuai zaman . Tapi apa daya kita bukan negara kaya jadi dengan sangat terpaksa masih di pertahankan.
jd infanteri pejalan kaki tdk relevan skrg?! di afghanistan bbrp operasi militer amrik nyatanx infanteri jalan kaki harus dibutuhkan krn wilayahnx pegunungan dan mau tdk mau dideploy via helikopter & tdk bisa lewat jalan darat.
yg dibutuhkan prajurit baik infanteri jalan kaki ataupun mekanis adlh kecepatan & reaksi. contoh dlm suatu operasi menghancurkan bunker prajurit turun dari apc. belum semenit kita pasang tripod & ffar musuh melakukan ambushment dari bunker salvo pake rpg. kaboom prajurit kita keok.
yg tepat ffar jatahnx rantis & law jatah prajurit pejalan kaki. fungsinx saling melengkapi
Sudah saatnya indonesia berinvestasi dlm hal ini, klo dilihat spertinya sepele, roket jinjing portabel, tapi pada kenyataannya kita blm bisa bikin. Teknologi warhead dan propelan hight velocty spertinya blm d kuasai. Padahal eesensinya penting. Dari itu kita bisa bertahap kembangkan warhead dan propelan yg baik utk misil. Apa lg kita khususnya TNI AD blm menyeragamkan/melazimkan penggunakan roket portabel ini sperti marinir dgn RPG 7 sebagai sebanif (senjata bantu infantri) yg melekat dlm setiap regu. Pertempuran kedepan lebih asimetris dan low intensity, sehingga senjata ini lebih berfungsi .
Bung admin, kalau nlaw yg dari Inggris apa sdh masuk inventory TNI.Trims
@Bluboy: NLAW buatan SAAB, Swedia, dan sudah digunakan infanteri TNI AD sejak 2012 – 2013. Simak selengkapnya di http://www.indomiliter.com/nlaw-rudal-anti-tank-infanteri-tni-ad-siap-melibas-mbt/
Javelin dari india juga yak bang. Wkwkwk
Makin banyak varian senjata anti tank dan bungker yang dimiliki TNI AD. Semoga personil cakap dan terlatih mengoperasikannya.
boros jg ya kalo sekali pakai….tp aku yakin smua senjata pasti ada plus – minusnya tinggal strateginya
saya pikir rocket FFAR 2.75 yang sudah lama di lisensi DI bisa di robah menjadi roket anti tank .Tinggal rancang peluncur ditambah pembidik elektronik maka akan bisa berobah jadi roket anti tank disposible. Dengan sedikit improvisasi kita bisa daya gunakan lebih banyak .Kalau belum mampu maka DI bisa mengundang pengembang lain untuk membantu .Bisa dari dalam negri seperti pindad,litbang tni,atau kerjasama dengan luar negri .
gak semudah itu pak
Yang mudah itu bikin anak .enak lagi .
@admin
Oom sistim piroteknik itu apa toh….mohon pencerahannya?
Piroteknik adalah salah satu instrumen yang banyak dipakai pada peroketan, terutama pada
roket Strap On Booster.
ya udah mulay banyak yg pindah ke sini nih,… 🙁
@Uling Putih
Sepertinya disini adem banget ya.! Disebelah sering over heating….xixixi
@Rusky: maksudnya disebelah itu apa ya? Penasaran nih
Pokoknya jangan sampai di rusak suasana ini
kelihatannya para racun sudah mulai berdatangan
Maksudnya disebelah itu Jakartagreater.