31 Tahun Dioperasikan TNI AL, KRI Pulau Romang 723 (Kondor Class) Resmi Purna Tugas
|Dalam dinamika armada, ada kapal baru yang diresmikan maka sebaliknya akan ada kapal yang masuk masa purna tugas. Seperti belum lama ini, Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Pushidrosal) memensiunkan salah satu asetnya, yakni KRI Pulau Romang 723 (PRM-723) di Dermaga Sunda Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (06/02). Purna tugasnya kapal tersebut ditandai dengan pelepasan ular-ular perang dan penyerahan properti lonceng sebagai koleksi Museum Pusat TNI Angkatan Laut Jalesveva Jayamahe.
Dalam sejarahnya, KRI PRM-723 pada awalnya merupakan kapal jenis penyapu ranjau Condor class dengan nama “Pritzwalk-325”. Kapal ini dibangun di galangan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tanggal 28 Mei 1971 sebagai arsenal kekuatan Pakta Warsawa dengan peran utama untuk menandingi armada kapal perang NATO. Setelah penyatuan kembali Jerman, armada kapal Condor class tidak lagi diaktifkan oleh Jerman.
Pada periode tahun 1992 – 1993 Pemerintah Indonesia mendatangkan 39 kapal perang eks Jerman Timur yang terdiri dari 16 kapal korvet Parchim class, 14 kapal Landing Ship Tank (LST) Frosch class dan 9 kapal Penyapu Ranjau Condor class yang salah satunya diberi nama KRI Pulau Romang-723 yang diambil dari nama sebuah pulau kecil di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Skep/217/IV/1993 tanggal 22 April 1993, KRI PRM-723 secara resmi ditetapkan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia. Setelah dilaksanakan perbaikan dan modifikasi menjadi kapal Bantu Hidro-Oseanografi di PT PAL Surabaya, selanjutnya KRI PRM-723 difungsikan sebagai kapal survei terbatas.
KRI tersebut telah aktif mendukung pelaksanaan tugas TNI AL melalui keberhasilan tugas-tugas operasi dan survei yang diemban sesuai fungsi asasinya sebagai kapal Bantu Hidro-Oseanografi maupun fungsi Kamla dan SAR. Tercatat sejumlah penugasan operasi yang dilaksanakan oleh KRI PRM-723 telah berhasil secara gemilang seperti operasi survei Perairan Lombok (2005), Selat Singapura (2008), dan SAR pesawat Air Asia (2014).
KRI Pulang Romang 723 punya dimensi 56,52 x 7,78 x 2,46 meter, dan ditenagai oleh dua unit mesin diesel 2 shaft yang menghasilkan tenaga 4.400 bhp. Dengan bobot 479 ton, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan jelajah 18 knot. Dari sisi persenjataan, kapal ini diketahui dilengkapi 2 unit kanon 2M3 berlaras ganda kaliber 25mm dan SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm. (Gilang Perdana)
Para perwira tersebut tingginya pasti di atas 163cm ya guys. Kalau kurang dari 163cm ya ndak diterima. Apalagi kalau hanya 160cm. HAHAHAHAAA..
Sekilas CONDOR masih sama VOLKSMARINE DEUTSCHE DEMOKRATISCHE REPUBLIK. Ada Tarantul, Parchim, Koni dan si Kondor
https://youtu.be/EuNjgUepYvM?si=xrSFgfsOHloEwu6H
Eman-eman jangan dipurna tugaskan jadikan kapal patroli saja atau hibahkan ke Coastguard kita buat nambahi kekuatan, lumayan ada senjata SMB bisa dipasangi Tetral Mistral atau Rudal Panggul buat pertahanan diri atau roket MLRS berjangkau 40 km yg bisa meledak di udara diatas kapal musuh lumayan buat gertak sambel terasi
Nah…begitu harusnya langsung hibahkan ke bakamla yg masih kekurangan armada. Bakamla adalah calon Indonesia coast guard…