AU Yunani Terima Dua Unit Perdana F-16 Viper Hasil Upgrade, Turki ‘Tertinggal’
|Yunani resmi menjadi negara kedua di luar Amerika Serikat yang menerima kehadiran jet tempur F-16 V (Viper) hasil upgrade. Sebelumnya, Taiwan menjadi negara pertama yang menerima dan telah mengoperasikan skadron F-16 Viper hasil upgrade. Persisnya, pada 12 September 2022, dua unit perdana F-16 Viper hasil upgrade telah diserahkan kepada Angkatan Udara Yunani di Pangkalan Udara Tanagra.
Baca juga: Yunani Sukses Uji Terbang Perdana F-16 Viper Hasil Upgrade
Dikutip dari greekreporter.com, AU Yunani saat ini mengoperasikan 84 unit F-16 Fighting Falcon varian lawas, dan dalam waktu dekat AU Yunani berharap dapat menerima F-16 Viper hasil upgrade pada akhir tahun ini. Paket upgrade F-16 disepakati dengan nilai US$1,5 miliar selama periode pengerjaan delapan tahun, “Tetapi itu hanya bagian dari program F-16 yang mencapai US$10 miliar yang mencakup pengadaan dan pemeliharaan selama periode 35 tahun, kata Duta Besar AS untuk Yunani George Tsunis.
“F-16 Viper Yunani akan segera meningkatkan interoperabilitas NATO dengan pesawat tempur generasi ke-4 dan ke-5, memastikan aliansi kami dapat mempertahankan kepentingan keamanan kami,” kata Tsunis. “Saya sangat menantikan modernisasi pesawat F-16V yang tersisa dan kembalinya mereka ke angkasa sebagai armada F-16 tercanggih di Eropa,” tambahnya.
Yang paling menonjol dari upgarde ke Viper adalah pemasangan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) Northrop Grumman APG-83 Scalable Agile Beam Radar (SABR), yang akan mengubah 84 unit F-16 Yunani menjadi sepenuhnya dapat dioperasikan bersama dengan F-35 Lightning II. F-16 Viper yang ditingkatkan juga dilengkapi prosesor yang lebih kuat dan panel layar yang lebih besar yang memungkinkan penerbang memiliki kejelasan dan jangkauan persepsi atas situasu di lapangan.
Sebelum momen penyerahan pada 12 September lalu, pada 17 Januari 2021, F-16 Viper hasil upgrade milik Yunani telah sukses dalam uji terbang perdana. Menteri Pertahanan Yunani Nikos Panagiotopoulos mengumumkan berita tersebut di Twitter, dikatakan uji terbang perdana selama 61 menit pada pesawat dengan nomer 005 telah berlangsung dengan sempurna.
Pengerjaan upgrade ke F-16 Viper dilakukan atas panduan dari Lockheed Martin di fasilitas Tanagra di Hellenic Aerospace Industry (HAI). Nilai kontrak untuk upgrade ke-84 unit F-16 telah disepakati pada 2017 dengan nilai US$1,5 miliar.
Selain F-16 Viper, proyeksi kekuatan udara Yunani juga akan diperkuat dengan armada jet tempur buatan Perancis, Dassault Rafale. Sesuai kontrak, Yunani akan menerima 18 unit jet tempur Rafale, 12 unit di antaranya berstatus bekas pakai (10 kursi tunggal dan 2 kursi tandem), serta 6 unit Rafale dalam kondisi baru. Enam unit Rafale perdana akan dikirim ke Yunani pada tahun 2021, sementara enam yang baru akan dikirimkan pada musim semi 2022. Kemudian enam unit Rafale bekas terakhir diharapkan akan dikirim ke Yunani pada awal 2023.
Belakangan, Yunani menambah pesanan 6 unit Rafale, menjadikan AU Yunani total akan mengoperasikan 24 unit Rafale.
Turki Tertinggal
Dengan penyerahan dua unit perdana F-16 Viper ke AU Yunani, sekaligus menandakan Turki tertinggal dalam pencapaian standar pada armada F-16-nya. Pasalnya, baru pada Juli 2022 lalu, Kongres AS menyetujui penjualan F-16 Viper ke Turki.
Dalam KTT NATO 2022 yang digelar di Madrid akhir Juni 2022, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menegaskan dukungannya untuk rencana pembelian 40 unit jet tempur F-16 varian terbaru dan 80 kit modernisasi untuk armada F-16 yang kini dioperasikan Angkatan Udara Turki. Di AS, penjualan alutsista perlu mendapatkan persetujuan parlemen di Washington. Dan setelah lobi panjang, akhirnya parlemen AS menyetujui rencana penjualan paket F-16 terbaru (Block 70) atau yang dikenal sebagai F-16 Viper.
Syarat dari persetujuan penjualan F-16 Viper adalah pembatasan pda program F-16 Blok 70 Turki. Hal tersebut termasuk melarang penjualan F-16 Block 70 kecuali Turki menjamin bahwa wilayah udara Yunani tidak akan dilanggar.
Anggota DPR AS, Frank Pallone, kemarin sempat menyerahkan RUU yang berisi rencana pasokan F-16 Block 70 ke Turki. Singkatnya, dalam RUU yang disajikan oleh Frank Pallone; Jika Turki menggunakan jet tempur F-16 Blok 70 maka akan membeli dari AS untuk kepentingan Amerika dan menjamin tidak akan melanggar wilayah udara Yunani dengan pesawat tersebut, maka penjualan pesawat ke Turki bisa “dibuka”. (Gilang Perdana)
Saya denger F-16 sudah di upgrade di Indonesia, apakah upgrade yg dilakukan Indonesia mempunyai kemampuan yg sama dengan upgrade F16 Yunani ya?
Sudah di-upgrade tapi belum sampai ke level seperti Yunani atau Taiwan (Viper) punya 🙂
Jangan bilang mama…
Yg dibutuhkan bukan cuma memikirkan, tp kerja nyata yg menyesuaikan kemampuan, baik kemampuan technical maupun finansial
Topi gurun …
Bukannya proyek upgrade seperti ini jg menguntungkan dan di inisiatif oleh produsen ???
Om mahatir udah wanti2, beli dari sono banyak syaratnya, harus nurut, karena ada nyanyian kode nya,
Beda ama Rusia, bebas, Stroonk bingiiits, bisa barter lagi😁
https://www.indomiliter.com/mahathir-mohamad-f-a-18d-hornet-hanya-bebas-diterbangkan-saat-parade-udara/
Memikirkan yang terbaik tapi belum tentu cocok bagi kemampuan keuangan negara.
Sementara jika anggaran pertahanan kita 2% per tahun dari GDP, kita hanya mampu beli dan memelihara dan mengoperasikan alutsista yang cukup rendah biaya operasionalnya, walau begitu bisa mengcover seluruh wilayah teritorial karena jumlahnya yang cukup masif. Apa jenis alutsistanya?
Light fregat, korvet, opv, kcr, kurang dari 10 kapal selam, setengah lusin unit P8, puluhan heli asw, kurang dari selusin baterai merad, ribuan shorad dan atgm, ratusan baterai meriam artileri pertahanan udara, belasan rudal pertahanan pantai, 2 light aviation brigade , 40 brigade tempur lapis baja komposit, 5 skuadron ucav ringan, 7 skuadron tambahan pesawat tempur ringan sejenis FA50 dan 4 skuadron tambahan pesawat medium.
Lha kalo heavy fregat dan destroyer serta 5th generation fighter bagaimana? Itu kalo 3% dari GDP.
Pak Prabowo pasti sudah memikirkan yg terbaik untuk Indonesia bro…..@corocoran
mau upgrade tpi yg jual pespur ga mau bakal jadi rongsokan
Upgrade seperti ini lebih realistis daripada mimpi yg udah diluar kemampuan
biasa turki kan anak tiri alias tidak di anggap, gambaran bagi negri 62+ klo pespur ama senjata ga ada yg mau jual bisa apa ,mau pakai bambu runcing. makanya turki getol mengembangin persenjataan mereka sendiri.