Mahathir Mohamad: F/A-18D Hornet Hanya ‘Bebas’ Diterbangkan Saat Parade Udara
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad belum lama ini membuat pernyataan yang menghebohkan, meski inti yang dimaksud sudah menjadi rahasia umum, namun ini pertama kali tokoh Negeri Jiran mengungkapkan keluh kesahnya pada jet tempur buatan Amerika Serikat. Yang dimaksud Mahathir adalah F/A-18D Hornet, jet tempur yang dioperasikan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) itu memang disebut cukup tangguh, namun syarat dan ketentuan operasional yang terlalu ‘ditentukan’ oleh kebijakan AS yang menjadi masalah.
Baca juga: AU Australia Rayakan 10 Tahun Pengabdian F/A-18F Super Hornet
Seperti halnya nasib yang dialami oleh jet tempur F-16 TNI AU, Malaysia pun ternyata mengalami hal yang serupa, yaitu F/A-18D Hornet tidak dapat digunakan untuk berperang tanpa izin dari Washington. Dikutip dari militarywatchmagazine.com (20/5/2020), dalam sebuah wawancara dengan channel berita asal Qatar Al Jazeera, Mahathir memberikan gambaran bahwa negaranya dapat mengoperasikan F/A-18D Hornet dengan batasan-batasan operasi yang diberlakukan oleh AS.
Mahathir mencatat tentang ketentuan yang diberlakukan oleh AS yang tidak menyediakan source code. “Artinya kami tidak dapat memprogram pesawat tempur untuk misi serangan terhadap negara lain, hal itu bisa saja dilakukan bila pihak AS menyelesaikan sistem pemrograman,” ujar Mahathir. Ia menambahkan, meskipun pesawatnya sangat bagus, dalam hal performa mesinnya sangat kuat, tapi kami tidak bisa memprogram pesawat sendiri. Kami harus merujuk ke Amerika Serikat untuk menempatkan program untuk serangan di negara asing misalnya.

“Jadi pesawat kami mahal, kami memilikinya, tapi kami hanya bebas menerbangkannya saat parade/pameran udara saja. Kami tidak dapat menggunakannya untuk melawan negara lain karena kami tidak mendapatkan source code-nya,” tegas Mahathir.
Mahathir menduga negara-negara lain juga bernasib sama dengan Malaysia, yaitu tidak mendapatkan source code tersebut. Pun untuk pembelian amunisi harus mendapat persetujuan dari Pemerintah AS. Singkat kata, jet tempur produksi AS hanya dapat digunakan untuk melawan sasaran yang sudah ditentukan oleh AS.
Pernyataan Mahathir memiliki implikasi yang cukup besar mengingat Malaysia saat ini sedang mempertimbangkan untuk membeli jet tempur generasi baru untuk menggantikan F/A-18D Hornet, MiG-29N Fulcrum dan jika memungkinkan Sukhoi Su-30MKM. Kuala Lumpur sebelumnya telah menunjukkan minat pada jet tempur MiG-35 dan Su-57, dan Rusia juga telah menawarkan skema trade in untuk stok MiG-29 Malaysia untuk membantu mengimbangi biaya pembelian MiG-35. Sementara Su-57 digadang akan menggantikan Su-30MKM di masa depan.
Baca juga: Rusia Tawarkan MiG-35 ke Malaysia dengan Gaya “Trade in Promo”
Sementara bagi negara-negara lain yang dikenal sebagai operator F/A-18 menunjukkan konsep modernisasi pada pengadaan F/A-18E Super Hornet atau F-35A Lightning II. Namun lewat akun pribadinya, Mahathir Mohamad menyiratkan dirinya tidak tertarik untuk mengakuisisi jet tempur buatan AS. Sebagai informasi, saat ini AU Malaysia mengoperasikan delapan unit F/A-18D Hornet yang sudah dibekali bom pintar Paveway II laser guided bomb. (Bayu Pamungkas)
Memang sudah jadi rahasia umum. Tapi selama dipakai untuk patroli, pertahanan negara seharusnya bisa.
Bismillah, kalo TNI AL marinir kita kurang puas dengan kinerja BTR ada norinco ZBD yang bisa saja TNI.AL akuisisi dan masukan ke arsenal tempur kita.TNI.AU juga bisa mengakuisisi jenis SU.35 dan F.16 V secara bersama sama,dan tahun berikutnya kalo kita mau barter dengan pakistan coba kita akuisisi JF.17 dengan barter CN.235 MPA dan produk tani bangsa kita.dahulu saat bung karno mampu mendatangkan 12 unit kasel rusia,tahun ini 2020 kita rencanakan agar arsenal tempur TNI kita tambah dan dimoderenisasi juga.kalo TNI maju pasti rakyat mendukung… insha alloh amin yra.yuk kita semangat
satu lagi, kalau emang bener harus make source code terus itu turkey dan pakistan gimana ya??? kok F-16 mereka bisa pake AIM-120 dengan bebas, contoh nya turki aja yang sekarang hubungan nya lagi jelek dengan amerika mereka (turki) bisa nembakin AIM-120 buat jatuhin pesawat suriah. sama juga dengan pakista yang hubungan sekarang jelek dengan amerika, waktu kejadian kashmir f-16 mereka jatuhin MIG nya india menggunakan AIM-120.
katanya butuh source code buat luncurin rudal tapi kenyataan nya turki dan pakistan bisa dengan spontan ngeluncurin aim-120 untuk ngejatohin pesawat negara lain (suriah&india)???
Karena suriah dan India lebih dekat ke Rusia daripada amrik. jadi ya seneng lah amrik.
ini mahatir pas ada kejadian di Lahad Datu (2013) dia itu kemana sihh?? udah jelas2 yang dipake RMAF untuk melakukan serangan udara adalah F-18 bukan su-30MKM yang lagi bobo di hanggar.
Ada yang aneh di pendapat mahatir masalah Source Code, karena kita (Indonesia) dengan mudah bisa membongkar dan mengutak-atik source code part pada pesawat tempur F-16 dan Hawk 100/200 TNI-AU, PT. Info Global contohnya.
Depohar-20 saja bisa memperbaiki skala sangat berat Radar AN/APG-66 pada F-16 dan Hawk. masalah Avionik tidak masalah bagi kita. sekarang ditambah APG-68
Ganjalanya hanya 1, MESIN, kita belum bisa menduplikasi mesin pesawat.
Depohar-80 meskipun bisa memperbaiki skala berat mesin pesawat, namun jelas belum bisa membuat partnya
ada 2 kemungkinan
1) F18 security nya lebih cangih
2) Utak-atik nya Malaysia belum cangih
Kata pak mahatir,cuma bisa buat milad,
kalo buat perang harus sungkem dulu, karena ada nyanyian KODE nya,
Disarankan beli SU57 ajah, bebas sih…..😂
🎼🎼Yang baju merah jangan sampai lolos🎼🎼
Rame bener yg komen, kayak emak-emak di pasar mau Idul Fitri aja. Yah, omongan ngelantur dari Datuk yg udah pensiun itu biarin aja. Dia cuman mau manasin politik buat pemilu parlemen nanti. Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Dari semua pendapat bisa di tarik kesimpulan : Indonesia hrs memperbanyak (quantity) jet tempur biarpun hanya kelas 2 yg tidak terpengaruh politik ( tejas, golden eagle, jf17, yak130 dll). Tambahan 10 squadron jet ini tentu lebih bagus drpada 2 squadron pesawat elit.
kalo memang seperti itu, terus kemarin pakistan bisa pake AMRAAM buat lawan india gimana nembaknya ya ? btw, inilah sebabnya, kemandirian alutsista penting, seharusnya IFX itu jadi prioritas.
Cal@ ifx juga komponen nya masih pake buatan asing om… Sama aja, kalau mau aman bikin rudal antar benua dg hulu ledak nuklir 100.000 unit, ga akan ada yg berani macam2… Peace cw om
Slam matt…para penggemar barat pura2kagak melihat dan mendengar pernyataan akang mahathir
Banyak yang lebih pintar dari mahathir ya
kamu baru tau apa apa dek?.
mahatir itu dr gigi ahli pasang gigi palsu dan tambal gigi berlubang saje je!.
selebih nya a cuma politik corong dan ahli kleam.termasuk memanfaatkan nama besar sukarno dalam kancah global.
melayu dan islam politisasi itu saja dia punya ide.
selebihnya cuma mengharapkan kedermawanan negara negara persemakmuran.
Bro, negara mana yang menderma utk malaysia.mohon jelaskan?