Turki Canangkan Pembangunan Kapal Selam Bertenaga Nuklir, Dirintis dari Kerja sama Reaktor Nuklir Bersama Rusia

Kemandirian alutsista Turki bakal mencapai babak baru dalam beberapa tahun mendatang, yakni dengan rencana besar untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir produksi dalam negeri. Hal tersebut diungkap oleh KSAL Turki Laksamana Ercüment Tatlıoğlu yang menganggap kapal selam nuklir penting untuk kemampuan deteren jangka panjang dan visi Turki untuk menjadi kekuatan laut skala menengah dengan pengaruh global.

Baca juga: Turki Uji Coba Perdana Peluncuran Rudal Jelajah Atmaca dari Kapal Selam

Seperti dikutip TurDef Global Defence News (1/5/2025), dalam sebuah wawancara dengan Warships International Fleet Review, Laksamana Ercüment Tatlıoğlu menyatakan tentang kapal selam nuklir dalam konteks rencana pengembangan angkatan laut Turki yang lebih luas dan program pembangunan kapal selam yang sedang berlangsung di Galangan Kapal Gölcük.

Fondasi untuk rencana ini sedang dikembangkan secara paralel dengan elemen lain, yakni program energi nuklir sipil Turki. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu, yang saat ini sedang dibangun di Provinsi Mersin, sedang dibangun oleh Rosatom dari Rusia dengan model build-own-operate (BOO).

Fasilitas tersebut mencakup empat reaktor air bertekanan VVER-1200, yang masing-masing berkapasitas 1.200 megawatt. Pembangunan dimulai pada tahun 2018. Unit pertama diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025, dan unit-unit yang tersisa dijadwalkan selesai pada tahun 2028.

Angkatan Laut Turki Operasikan Floating Dock Khusus Kapal Selam Berkapasitas 3.000 Ton

Setelah beroperasi penuh, pembangkit listrik tersebut diproyeksikan akan memenuhi sekitar 10% dari total permintaan listrik Turki. Model BOO telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan NATO karena kepemilikan penuh asing atas fasilitas tersebut dan kedekatannya dengan lokasi-lokasi strategis seperti Pangkalan Udara AS Incirlik dan radar pertahanan rudal balistik NATO di Kürecik.

Pihak berwenang Turki memiliki rencana darurat untuk mengambil alih kendali pembangkit listrik tersebut dalam skenario di mana pertimbangan keamanan nasional memerlukan tindakan tersebut.

Kapal Selam Perdana Turki dengan Torpedo Jammer Tertangkap Kamera, Sejenis yang Bakal Digunakan TNI AL

Selain Akkuyu, Turki berencana membangun fasilitas tenaga nuklir lebih lanjut. Diskusi dengan Rusia dan Korea Selatan sedang berlangsung mengenai pembangkit listrik kedua di Sinop, dan negosiasi terpisah sedang berlangsung dengan Tiongkok untuk fasilitas ketiga di wilayah Thrace. Proyek-proyek ini merupakan bagian dari tujuan yang dinyatakan Turki untuk mencapai kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir sebesar 20 gigawatt pada tahun 2050.

Secara paralel, Turki tengah mengupayakan integrasi Small Modular Reactors (SMRs) ke dalam portofolio energinya, dengan target kapasitas SMR sebesar 5 gigawatt pada tahun yang sama. Implikasi strategis dan teknis dari SMR telah dieksplorasi dalam berbagai publikasi militer Turki.

Armada kapal selam Angkatan Laut Turki telah berkembang melalui berbagai fase pengadaan dan produksi sejak tahun-tahun awal Republik ini berdiri. Antara tahun 1920-an dan 1940-an, Türkiye memperoleh kapal selam dari Jerman, Italia, dan Spanyol. Kapal selam ini termasuk Type UB III (Birinci dan İkinci İnönü), turunan Argonauta dan Vettor Pisani buatan Italia, dan Gür turunan Type IA.

Selama dan setelah Perang Dunia II, Turki menerima pengiriman kapal selam kelas Balao dan kelas Tench dari Amerika Serikat. Banyak yang dimodifikasi di bawah program modernisasi GUPPY IA, IIA, dan III dan digunakan hingga Perang Dingin. Kapal selam dari periode ini termasuk TCG Dumlupınar, TCG Uluçalireis, dan TCG Pirireis, dan masih banyak lagi.

Sejak 1970-an, Turki beralih ke konstruksi dalam negeri dengan lisensi dari Jerman. Kapal selam kelas Atılay, yang didasarkan pada Type 209/1200 Jerman, merupakan kapal selam pertama yang dibangun di dalam negeri di Galangan Kapal Angkatan Laut Gölcük. Kelas-kelas berikutnya termasuk Preveze (Type 209/1400) dan Gür (Type 209T2/1400).

Saat ini, armada aktif mencakup 13 kapal selam serang: dua unit Atılay class, empat unit Preveze class, empat unit Gür class, dan kapal selam Reis class pertama yang ditugaskan pada tahun 2024, lima unit Reis class tambahan diharapkan akan menyusul pada tahun 2029. (Bayu Pamungkas)

Naval Group (Perancis) Kritik TKMS (Jerman) Atas Kebijakan Alih Teknologi Kapal Selam

2 Comments