Dalam satuan kavaleri, keberadaan wahana atau kendaraan reparasi sudah menjadi hal yang lazim. Dan umumnya untuk mengimbangi pegergerakan armada ranpur lapis baja, maka kendaraan reparasi dibuat dari platform yang sama, sebut saja TNI AD yang punya M113A1-B-Rec dan Anoa 6×6 Armoured Recovery Vehicle. Namun faktanya tak selalu demikian, kendaraan reparasi juga dapat disiapkan dalam platform yang berbeda. (more…)
TNI AD bisa dikatakan jarang menggunakan alutsista buatan Rusia, pun seandainya ada, itu adalah peninggalan era Uni Soviet yang didatangkan pada dekade 60-an, misalnya seperti meriam hanud S-60 57 mm yang hingga kini masih awet digunakan. Begitu juga dengan rantis (kendaraan taktis), jarang terlihat TNI AD mengoperasikan buatan dari Rusia. (more…)
Mengikuti langkah beberapa kota besar di dunia yang menggunakan spray gun dari atas truk untuk menyemprotkan cairan disinfektan. Di Jakarta, akhirnya dilakukan hal serupa untuk memerangi wabah Covid-19. Namun, berbeda dari spray gun yang Anda lihat di Jakarta, di Italia malah dikerahkan super spray gun untuk misi penyemprotan disinfektan, mengapa disebut super spray gun? Ya, lantaran yang digunanan untuk menyemburkan cairan berasal dari mesin jet tempur yang dipasang pada truk militer. (more…)
Kemampuan berinovasi dengan alutsista tua rupanya tak hanya dilakukan oleh Indonesia, Vietnam belum lama ini memperlihatkan sosok prototipe self propelled artillery alias artileri swagerak yang menggabungkan pucuk meriam D-44 kaliber 85 mm dengan truk Ural 6×6 dengan kapasitas payload 6 ton. (more…)
Pada umumnya setiap vendor partisipan di Indo Defence punya kesempatan untuk produk atau solusinya diakuisisi oleh Kementerian Pertahanan, atau jika tak diakuisisi, minimal apa yang ditawarkan dapat diikutkan dalam proses tender. Dan seperti manufaktur otomotif dari Rusia, GAZ (Gorkovsky Avtomobilny Zavod) yang di Indo Defence 2018 lewat PT Rajawali Lintas Kreasi memperkenalkan rantis truk offroad GAZ Sadko Next 4×4 dan Ural 432007-31 6×6. (more…)
Truk angkut berat yang satu ini memang bukan standar yang digunakan TNI/Polri, namun dalam beberapa unit truk berpenggerak 6×6 ini sudah digunakan satuan TNI (Korps Marinir) untuk fungsi khusus. Bahkan dalam misi Pasukan Perdamaian Garuda PBB di Kongo, truk Ural 4320 turut dibawa sebagai elemen kelengkapan rantis (kendaraan taktis) untuk menghadapi beratnya medan di Afrika. (more…)
Dalam jagad alutsista TNI, nama MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM70 Grad dan Vampire miliki Resimen Artileri Korps Marinir jelas punya tempat tersendiri, maklum dengan diluncurkannya 40 roket kaliber 122 mm secara salvo, maka sasaran seluas 3 hektar akan luluh lantak dari jarak 20 km. Dengan daya gempur yang tinggi, beberapa orang menjuliki RM70 sebagai alutsista paling lethal dalam dunia artileri di Indonesia. (more…)
Dengan ikon ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, etalase tempur di Batalyon Tank Amfibi 1/Marinir jelas punya letalitas maksimal. Satuan di Resimen Kavaleri (Menkav) Marinir ini juga masih diperkuat tank legendaris PT-76M, AMX-10 PAC90 dan panser BTR-80A. Namun diantara deretan ranpur lapis baja, terselip rantis berupa truk yang punya peran penting dalam menunjang mobilitas kavaleri. Didatangkan ke Indonesia dalam paket pengadaan BMP-3F, inilah truk Ural 4320, jenis kendaraan general purpose off-road 6×6 dari Rusia. (more…)