Setelah diluncurkan tiga tahun lalu, yakni 1 Juni 2019, maka pada Rabu pagi, 9 Maret 2022, Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Palu 523 produksi PT Daya Radar Utama (DRU) telah resmi dikukuhkan operasionalnya oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Lampung. Dengan pengukuhan KRI Teluk Palu 523, maka bertambah kekuatan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). (more…)
Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah memesan Kapal perang jenis Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter, masing-masing sebanyak satu unit dari perusahaan galangan swasta nasional, PT Daya Radar Utama (DRU). Pembangunan OPV dimulai hari Kamis (26/8/2021) dengan upacara pemotongan plat baja pertama (first steel cutting) di Lampung. (more…)
Setelah diluncurkan oleh galangan PT Daya Radar Utama (DRU) pada 15 Mei 2019, akhirnya Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Youtefa 522 (Teluk Bintuni Class) diresmikan oleh TNI AL lewat sebuah upacara di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/7). KRI Teluk Youtefa 522 merupakan LST ketiga asal produksi PT DRU yang telah diserahkan kepada TNI AL, dimana peresmiannya dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. (more…)
Meski tengah menghadapi gonjang-ganjing kasus korupsi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nyatanya tak membuat perusahaan galangan kapal swasta nasional, PT Daya Radar Utama (DRU) menjadi kendor dalam target peluncuran pesanan kapal perang dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Persisnya pada 1 Juni 2019, PT DRU dari fasilitasnya galangan di Lampung telah meluncurkan kapal keempat dari Landing Ship Tank (LST) Bintuni Class, kapal keempat ini diberi label sebagai KRI Teluk Palu 523. (more…)
Setelah melibatkan dua perusahaan dalam pembangunan tujuh unit Landing Ship Tank (LST) Teluk Bintuni Class (AT-117M), yaitu PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan PT Daya Radar Utama, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI melakukan ekspansi dengan menambah pesanan dua unit LST serupa, yaitu pesanan kedelapan dan kesembilan. Untuk dua pesanan tambahan ini, Kemhan mempercayakan produksinya kepada PT Bandar Abadi Shipyard. (more…)
Setelah resmi diluncurkan pada 28 Juni 2018, dan merampungkan sea trial serta pemasangan beragam instrumen, pada hari ini (26/2/2019) Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Lada 521 resmi diserahterimakan dari PT Daya Radar Utama (DRU) kepada Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmada III TNI AL. Seperti pada saat acara peluncuran, pada acara serah terima ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (more…)
Selain sukses meluncurkan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Lada 521 pada Kamis (28/6/2018), PT Daya Radar Utara (DRU) dijadwalkan juga akan meluncurkan jenis kapal pendarat/angkut tank dengan jenis yang lebih kecil, yakni kelas LCU (Landing Craft Utility). Dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan, PT DRU pada akhir 2018 akan menyerahkan satu unit LCU 1500 sebagai pesanan TNI AD. (more…)
Masih ingat ketika KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Klewang 625 meluncur dari galangan PT Lundin Indusry Invest pada tahun 2012, atau saat LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Bintuni 520 meluncur ke laut dari galangan PT Daya Radar Utama, meski kedua kapal punya perbedaan tonase yang signifikan, namun keduanya punya persamaan, yaitu diluncurkan ke laut menggunakan airbag system. Ya, boleh dibilang sebagian besar galangan kini meluncurkan kapal yang telah rampung konstruksinya menggunakan bantalan karet. (more…)
Perangkat yang satu ini terbilang familiar di kapal penumpang dan angkut logistik sipil bertonase besar. Tapi toh tugas misi angkut penumpang dan logistik tak melulu di dominasi kepentingan sipil. Armada TNI AL, khususnya pada Satuan Kapal Bantu (Satban) juga banyak mengandalkan peran crane untuk memindahkan paket logistik, rantis hingga ranpur untuk ditempatkan di atas deck. Seperti pada KRI Bintuni 520, kapal yang di dapuk sebagai LST (Landing Ship Tank) terbesar ini turut menggunakan cargo hose crane yang dapat memindahkan muatan seberat 15 ton. (more…)
Dari beragam jenis kapal perang milik TNI AL, tipe LST (landing ship tank) termasuk sepi dalam bahasan alutsista. Apalagi setelah hadirnya LPD (landing platform dock), sontak menjadi maskot TNI AL dalam misi operasi amfibi, bantuan bencana alam, operasi sosial/kesehatan, bahkan kerap difungsikan sebagai kapal markas. Meski secara teknologi LPD lebih maju dan lebih banyak kebisaan dibanding LST, tapi tetap saja, LST punya peran strategis bagi TNI AL. (more…)