Selain KRI Teluk Lada 521, PT DRU Tengah Rampungkan LCU 1500 DWT untuk TNI AD
|Selain sukses meluncurkan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Lada 521 pada Kamis (28/6/2018), PT Daya Radar Utara (DRU) dijadwalkan juga akan meluncurkan jenis kapal pendarat/angkut tank dengan jenis yang lebih kecil, yakni kelas LCU (Landing Craft Utility). Dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan, PT DRU pada akhir 2018 akan menyerahkan satu unit LCU 1500 sebagai pesanan TNI AD.
Baca juga: ADRI-L TNI AD – Landing Craft Utility Pembawa MBT Leopard 2A4
TNI AD lewat Dinas Pembekalan Angkutan Angkatan Darat (Ditbekangad) saat ini telah mengoperasikan LCU dengan ukuran yang cukup besar, yaitu ADRI-L, jenis kapal LCU 1200 DWT (dead weight tonnage) produksi PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Batam. ADRI-L memiliki panjang 79,50 meter, lebar 14.00 meter, tinggi geladak utama 7,80 meter, tinggi sarat air 2,90. Sebagai mesin penggerak adalah 2×1500 horse power. Sementara kecepatan maksimum 12 knot dan mampu menjelajah 2.880 NM (setara 5.333 km). ADRI L digadang dapat membawa enam unit tank Leopard 2A4 dan satu unit tank transporter.
Nah, LCU 1500 DWT yang tengah dibangun PT DRU punya spesifikasi yang lebih besar, dapat dilihat dari panjangnya yang mencapai 99,2 meter, lebar 16,4 meter, dan dipersiapakan untuk melaju sampai kecepatan maksimum 14 knot. Dengan dimensi dan bobot yang lebih besar, LCU 1500 nantinya dapat membawa delapan unit tank Leopard 2A4 dan satu unit tank transporter. Keunggulan lain yang tidak ada di ADRI L, yaitu adanya fasilitas helipad untuk dapat didarati satu unit helikopter.
Baca juga: Tank Transporter Scania P360 Perkuat Yonif Mekanis 411 Kostrad
Armada kapal ADRI ( Angkatan Darat Republik Indonesia) lebih dominan digunakan untuk menggeser bekal materil yang dimiliki AD dari Mabesad ke daerah yang secara rutin setiap triwulan dalam rangka pembinaan satuan di jajaran TNI AD. Rencananya LCU 1500 DWT akan dibuat dua unit. Kedepan TNI AD mencanangkan pengadaan kapal angkut dengan standar 2000 DWT. (Bayu Pamungkas)
BUat saja LCU 2400 akan tetapi isinya bukan tank.melainkan sotong.atau kapal selam mini spt milik iran . Sbg induk kapal selam mini
Indomiliter, mungkin bisa dibuatkan artikel tentang siapa awak kapal ADRI ini. Kan kalau Penerbad sudah banyak yang tahu sekolahnya dititip di AU. Nah kalau ‘pelaut’ AD ini gimana didalam kapal / organisasinya & pangkatnya apa aja? Apakah masih dipanggil ‘kelasi’ ? Terima kasih
saya kok ngerasa AD yg paling dimanjakan di bandingkan matra lain? apa teman2 punya jawaban atas kebingungan saya?
semoga apa yg saya rasakan salah
ga usah bingung .. biar menhan , panglima tni yg mikir .. TNI AU dan TNI AL juga membeli berbagai alutsista yg harganya sangat mahal per unitnya dari TNI AD ..bkalo bingung dengerin ceramah ustad somad biar tambah bingung
Kok gk boleh kritis sih
Nanti bermasalah ky satelit militer lagi
Buatnya kok nanggung ya gak sekalian buat yg lebih besar..
Namanya juga Landing Ship om, harus disesuaikan dengan kondisi pantai Indonesia.
Kondisi pantai Indonesia banyak yang landai dan berkarang dan juga berlaut dangkal, hampir tidak mungkin disandari kapal bertonase sangat besar.
ngapain bikin yg gede? mo saingan ama AL?? segitu aje dah bagus banget
Jgn Lupa Landing Hovercraft Utility (LHU) produksi dalam negeri Rancangan PT Hoverindo & PT DI Yg Angkut Tank Ringan S/d Medium Wajib Di Miliki Dlam Operasi Pendaratan Ke Pantai Pulau2