Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengadopsi jenis kapal selam baru. Selain keunggulan sistem senjata, dapur pacu, dan sensor, hal lain yang tak kalah penting adalah keunggulan pada teknologi CMS (Combat Management System). Tak ubahnya seperti Sewaco (Sensor, Weapon and Control System) yang kondang di kapal perang permukaan, pada kapal selam dibutuhkan karakteristik khusus untuk pengendalian jenis senjata dan sensor yang butuh penanganan berbeda. (more…)
Hari ini tiga tahun lalu, bertepatan dengan 21 April 2021, menjadi momen duka cita dalam sejarah operasional kapal selam di Indonesia. 53 awak KRI Nanggla 402 gugur setelah kapal selam Type 209/1200 hilang kontak dan tenggelam di perairan utara Bali, yang baru pada lima hari kemudian, posisi tenggelamnya kapal selam buatan Jerman itu diketahui. Kabar tenggelamnya KRI Nanggala 402 seolah tidak bisa dipercaya, mengingat sebelum itu belum pernah ada berita atau kasus kerusakan kapal selam generasi Type 209 yang diwartakan ke publik. (more…)
Seperti halnya pesawat udara, kapal selam yang menyelam di suatu kedalaman dapat mengalami efek seperti ‘turbulensi,’ meski impact-nya tidak terlalu berat seperti di udara, turbulensi pada kapal selam dapat menyebabkan posisi kedalaman kapal selam berubah dalam sekejap saja. Layaknya fenomena turbulensi di udara, apa yang terjadi pada kapal selam pun sudah dapat diantisipasi berkat SOP yang telah dijalankan. (more…)
Dari tiga kapal yang dikerahkan oleh Cina dalam misi salvage KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali, dua di antaranya, yakni Scientific Salvage Tan Suo 2 dan kapal tunda Nan Tuo 195, profilnya telah kami kupas dalam dua artikel terdahulu. Sedangkan, ada satu kapal yang masih tersisa untuk dikupas, yakni Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao 863. Dan berkat sinergitas antara ketiga kapal, bagian-bagian dari KRI Nanggala 402 mulai berhasil diangkat ke permukaan. (more…)
Formasi tiga unit kapal milik Cina dalam misi ‘salvage’ atas badan kapal selam KRI Nanggala 402, kini telah komplit, setelah kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 dilaporkan sudah berada di Perairan Utara Bali, dimana sebelumnya Kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao 863, Ocean Tug Nan Tuo 195 telah tiba lebih dulu di lokasi. (more…)
Dua dari tiga kapal yang dikerahkan Angkatan Laut Cina untuk misi mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala 402, dilaporkan telah tiba di Perairan Bali pada 2 Mei 2021. Kedua kapal yang dimaksud adalah PRC Navy Ship Ocean Tug Nan Tuo 195 dan PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863. (more…)
Kabar dukungan Cina untuk membantu pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di kedalaman 838 meter, seolah mengejutkan warganet, maklum, di antara banyak negara yang terlibat atau berkomitmen dalam misi SAR kapal selam Type 209 tersebut, tidak pernah tersebut nama Cina. Namun, Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono dalam siaran pers menyebut, bahwa Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) akan datang membantu angkat kapal selam KRI Nanggala 402. (more…)
Melanjutkan artikel kami sebelumnya yang mengupas seberapa dalam sebuah kapal selam dapat melakukan penyelaman, maka setelah mengetahui beberapa faktor yang saling terkait, tentu menarik bila diketahui, jenis kapal selam (militer) apakah yang punya kemampuan menyelam terdalam, atau singkatnya siapakah yang berhasil memecahkan rekor sebagai ‘penyelam’ terdalam? (more…)
Musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali, menjadi pembicaraan di beragam komunitas angkatan laut dunia, selain berspekulasi seputar penyebab tenggelamnya kapal diesel listrik tersebut, yang menjadi perhatian lain adalah tentang kedalaman penyelaman, seperti seberapa dalam sebuah kapal selam dapat menyelam? atau seberapa kuat konstruksi kapal selam mampu menahan tekanan di kedalaman laut? (more…)
Seperti diketahui, sejak tahun 2018, TNI AL telah mengajukan pengadaan kapal penyelamat kapal selam. Bahkan saat itu, agar pengajuan bisa diloloskan, peran kapal yang dimaksud bukan sebatas untuk penyelamatan saja, melainkan juga dapat difungsikan sebagai kapal survei dan riset hidro oseanografi. TNI AL mengajukan usulan untuk pengadaan dua unit kapal selam penyelamat yang akan dimasukan ke dalam paket MEF (Minimum Essential Force) III periode 2020 – 2024. (more…)