Update Drone KamikazeKlik di Atas

Seberapa dalam Kapal Selam Bisa Menyelam? Inilah Faktor-faktor yang Menentukan

Musibah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali, menjadi pembicaraan di beragam komunitas angkatan laut dunia, selain berspekulasi seputar penyebab tenggelamnya kapal diesel listrik tersebut, yang menjadi perhatian lain adalah tentang kedalaman penyelaman, seperti seberapa dalam sebuah kapal selam dapat menyelam? atau seberapa kuat konstruksi kapal selam mampu menahan tekanan di kedalaman laut?

Baca juga: Dock C “Pressure Dock” – Solusi Uji Kedalaman Kapal Selam Tanpa Harus Menyelam ke Laut Dalam

Sebelumnya perlu dipisahkan, bahwa kapal selam kombatan seperti KRI Nanggala 402, tidak bisa disamakan kemampuanya dengan kapal selam penelitian (riset) atau kapal selam penyelamat yang bodi kecil dan dirancang khusus untuk penyelaman laut dalam. Dikutip dari navalpost.com, ketahanan kapal selam terhadap tekanan air, terutama bergantung pada material yang digunakan untuk membangun kapal selam dan kapasitas lambung kapal.

Lambung kapal selam memiliki dua komponen utama, lambung ringan (light hull) dan lambung bertekanan (pressure hull). Lambung ringan kapal selam adalah lambung luar yang tidak kedap air, dan memberikan bentuk yang efisien secara hidrodinamis. Lambung ringan biasanya terbuat dari pelat baja tipis, karena memiliki tekanan yang sama di kedua sisinya. Sedangkan lambung bertekanan, yaitu yang tahan terhadap tekanan luar dan memiliki tekanan atmosfer normal di dalamnya. Lambung bertekanan umumnya terbuat dari baja tebal berkekuatan tinggi dengan struktur kompleks.

Sedangkan bila bicara tentang kedalaman penyelaman, maka ada istilah-istilah yang rasanya perlu dipahami.

Depth ratings (Peringkat kedalaman), yaitu parameter desain utama dan ukuran kemampuan kapal selam untuk beroperasi di bawah air. Kekuatan lambung kapal membatasi kedalaman kapal selam yang bisa dijalani. Batasan tekanan kedalaman akan berkaitan dengan faktor lain, seperti oksigen dapat menjadi racun pada kondisi tekanan tinggi.

Design depth (Desain kedalaman), yaitu kedalaman nominal yang tercantum dalam spesifikasi kapal selam. Para desainer menghitung ketebalan logam lambung, perpindahan massa kapal dan banyak faktor terkait lainnya. Karena para perancang memasukkan margin kesalahan dalam perhitungan mereka, kedalaman kapal yang sebenarnya harus sedikit lebih dalam dari kedalaman desainnya.

Test depth (Kedalaman uji), yaitu kedalaman maksimum di mana kapal selam diizinkan untuk beroperasi dalam keadaan damai/normal atau saat diuji selama sea trial. AL AS menetapkan standar kedalaman uji ditetapkan  dua pertiga dari  desain kedalaman untuk kapal selam, sedangkan AL Inggris menetapkan kedalaman uji sedikit lebih dalam dari desain kedalaman, sedangkan AL Jerman menetapkannya tepat di setengah dari  desain kedalaman.

Maximum depth (Kedalaman maksimum), yaitu kedalaman maksimum di mana kapal selam diizinkan untuk beroperasi dalam kondisi apa pun (misalnya pertempuran).

Crush depth (collapse depth), yaitu kedalaman di mana lambung kapal selam akan rusak atau hancur oleh tekanan air.

USS Los Angeles – kapal selam serang US Navy dengan tenaga nulkir

Lantaran kapal selam termasuk alutsista strategis, informasi tentang kemampuan kedalaman pada kapal selam umumnya bersifat rahasia, atau mungkin disamarkan. Dari literasi terbuka, kapal selam serang nuklir Los Angeles Class milik AS, disebut punya kedalaman uji 450 meter, hal itu menunjukan kedalaman maksimumnya ada di rentang 675 – 900 meter. Kapal selam dengan lambung bertekanan yang terbuat dari baja high-tensile HY-80, atau yang terbaru HY-100, memungkinkan kapal selam dapat menyelam lebih dalam.

Baca juga: Forum Energy Technologies Luncurkan Kapal Selam Penyelamat Canggih, Bisa Menyelam 600 Meter dan Bawa 17 Penumpang

Lantas bagaimana dengan KRI Nanggala 402 yang termasuk Type 209/1300? Banyak literasi menyebut kedalaman maksimum kapal selam ini adalah 500 meter dan kedalaman ujinya 240 meter. Jadi ketika badan KRI Nanggala 402 ditemukan di kedalaman 838 meter, maka terbelahnya lambung kapal menjadi tiga bagian adalah karena tekanan yang telah melampaui spesifikasi kapal selam itu. (Gilang Perdana)

4 Comments