Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dock C “Pressure Dock” – Solusi Uji Kedalaman Kapal Selam Tanpa Harus Menyelam ke Laut Dalam

Sebelum dioperasikan secara penuh, guna menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran, setiap kapal selam, apa pun jenisnya perlu melakukan serangkaian uji coba, sebut saja yang kerap di dengar, collapse diving depth, nominal diving depth hingga maximum diving depth, seperti yang belum lama dijalankan PT PAL dalam Sea Acceptance Test (SAT) KRI Alugoro 405. Namun di luar itu, ternyata ada solusi yang lebih aman dan hemat biaya dalam rangkaian pengujian kapal selam.

Baca juga: Setelah Uji Nominal Diving Depth, KRI Alugoro 405 Bersiap Jalani Uji Maximum Diving Depth

Yang dimaksud adalah Dock C atau Druckdock, yaitu jenis pressure dock yang dibangun oleh Flender-Werken di Kota Lübeck, Jerman. Perangat yang dibangun pada tahun 1967 ini dirancang untuk mensimulasikan kedalaman selam dan beragam pengujian oleh kapal selam. Sebelumnya, kapal selam umumnya diuji di laut lepas, yang identik dikaitkan dengan pengeluaran logistik dan biaya tinggi, belum lagi uji langsung di lautan lepas rawan terjadi kecelakaan atau kerusakan dengan risiko yang sangat besar.

Di fasilitas Dock C, kru dan personel uji tetap berada di atas kapal selam dan segera bereaksi terhadap jalannya percobaan. Selain keuntungan biaya, hasil uji juga dapat dievaluasi lebih cepat dan langsung diketahui jika terjadi masalah, yang berarti penghematan waktu yang signifikan. Simulasi kedalaman menyelam di Dock C sangat kuat dimana sebuah kapal selam U3 (Type 201 Class) pada tahun 1970 sampai dibuat ‘hancur’ dalam tabung dock bertekanan tinggi ini.

Dibangun semasa era Perang Dingin, Dock C terbilang fasilitas yang unik di dunia barat, selain digunakan oleh kapal selam Jerman, Dock C juga melayani pengujian beberapa kapal selam milik NATO. Dari spesifikasi, Dock C punya panjang 74 meter dan lebar 26,4 meter. Pada 17 Agustus 2009, Dock C merayakan aktivitas ke-1000 docking kapal selam.

Kapal selam terakhir yang menggunakan jasa Dock C Utstein milik AL Norwegia, yang melakukan uji coba kebocoran pada 18 Maret 2011. Untuk Jerman sendiri, pengguna Dock C kebanyakan adalah kapal selam Type 206, yaitu jenis kapal selam diesel listrik yang nyaris dibeli TNI AL. Dengan berakhirnya operasional empat unit Type 206 pada Maret 2011, maka otomatis berakhir pula debut Dock C. Pasalnya Jerman mulai mengoperasikan kapal selam yang ukurannya besar (Type 212), yang dari dimensi tidak dapat masuk ke Dock C.

Baca juga: Ini Dia! Kapal Selam Nagapasa “Kuning” Untuk Uji Hidrodinamika

Sebenarnya dengan penjualan dua unit kapal selam Type 206 ke Kolombia pada Agustus 2012, Dock C ikut ditawarkan sebagai bagian dari paket suku cadang, namun sayangnya nasib berkata lain. Dock C justru dijual sebagai besi tua, berdasarkan literasi, pada 15 Agustus 2011, Dock C dikapalkan dari Kiel, Jerman ke Aliağa, Turki untuk di scrapping. (Haryo Adjie)

5 Comments