Setelah Uji Nominal Diving Depth, KRI Alugoro 405 Bersiap Jalani Uji Maximum Diving Depth
|
Seolah menjawab keraguan dari beberapa pihak, kapal selam Nagapasa Class yang dibangun di fasilitas PT Pal Indonesia, yakni KRI Alugoro 405, diwartakan sukses menjalani uji Nominal Diving Depth (NDD) di Perairan Banyuwangi, Jawa Timur dan Perairan Bali. NDD adalah salah satu tahapan uji yang krusial bagi sebuah kapal selam dalam masa sea trial. Pada uji NDD yang dilakukan pada 20 Januari lalu, KRI Alugoro mampu menyelam sampai kedalaman 250 meter.
Baca juga: ‘Reborn,’ Hari Ini Kapal Selam KRI Alugoro 405 Resmi Diluncurkan
Dikutip dari DNV GL rules for classification, Nominal Diving Depth adalah kedalaman nominal yang tercantum dalam spesifikasi kapal selam. Beragam parameter diukur dalam uji NDD, seperti potensi impact pada instrumen yang mungkin dapat terjadi atas perubahan kedalaman penyelaman.
Masih dari sumber yang sama, selain uji NDD, dikenal juga Collapse Diving Depth (CDD), yaitu mengukur penyelaman untuk design of the pressure hull. Dikutip dari wikipedia.org, Changbogo Class yang menjadi dasar pengembangan Nagapasa Class disebut punya test depth hingga 500 meter.

Sementara dari Detik.com (21/1/2020), GM Submarine PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro menyebutkan,”NDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro. Tahapan NDD dinyatakan berhasil setelah KRI Alugoro 405 mampu melalui uji menyelam hingga kedalaman 250 meter. Tahapan NDD ini sangat penting karena setelah tahapan NDD sukses dilaksanakan dapat disimpulkan 90 persen proses pembangunan kapal selam telah berhasil.”
Setelah NDD berhasil, maka tahapan berikutnya KRI Alugoro 405 akan menjalani Maximum Diving Depth (MDD) alias kemampuan maksimum mengarung di kedalaman 300 meter.
Dalam uji di Banyuwangi, KRI Alugoro 405 Alugoro diuji keseimbangannya selama di permukaan ataupun di bawah permukaan air. Alugoro lolos setelah memenuhi kestabilan berlayar di permukaan maupun saat menyelam di dalam air. Pengujian NDD tidak dilakukan di laut lepas, namun setelah lulus first trimming, kapal selam baru dapat diujikan di laut lepas.

Serangkaian sea trial akan terus dilakukan hingga bulan Juni mendatang. Dan bila tiada aral melintang, rencananya KRI Alugoro 405 akan diserahkan kepada TNI AL pada Desember 2020.
Baca juga: KRI (RI) Alugoro 406, Bukti Indonesia Pernah Uji Tembak Rudal Jelajah dari Kapal Selam
Director Shipbuilding PT PAL Indonesia Turitan Indaryo di situs Detik.com mengatakan, perairan laut Banyuwangi akan dijadikan lokasi ujicoba kapal selam. Selain Alugoro 405, nantinya KRI Cakra 401 yang kini sedang di overhaul akan diuji coba di Perairan Banyuwangi. (Alex SJ)
nantinya KRI Cakra 401 yang kini sedang di overhaul akan diuji coba di Perairan Banyuwangi. (
Yg ronda brp biji ini…402..403..404 ….????403 404 apa sdh full armament ….?????
Pak bowooo teruskan Batch2 nya jadi total 6 kelas 209nya. Baru abis itu sampean mau beli U218 monggo.
Jangan lupa beli SUB HARPOON nya pak buat CangBogo.
Brazil ada 209 nganggur pak. Comot 2 pak! Biar rame pak di Suroboyo.
Bung admin
Mau nanya dikit. Yg 403 dan 404 apakah sudah pernah melaksanakan pengujian penembakan terpedo.?
Langsung tancap gas ke teknologi nuklir, bikin kapal selam nuklir, yg bisa gotong icbm.
“Prancis Latribune dan media Korea Selatan Mediapen (20/1/2020) melansir berita bahwa Pemerintah Indonesia telah membatalkan pesanan 3 kapal selam kelas Chang Bogo (CBG), ini adalah pesanan Batch 2 setelah sebelumnya 3 kapal selam kelas tersebut telah berlayar bersama TNI AL.”
Apakah benar adanya, dan ada potensi mengambil Kasel dari negara lain seperti halnya kunjungan Pak Menhan ke Prancis ???
Nah ini yang saya takutkan,ganti pemimpin ganti kebijakan….sebenarnya era pak SBY dia sudah bagus modernisasi alutsista nya,kebanyakan ragam alutsista bisa jadi bom waktu buat pemeliharaan nya
Pemerintah sekarang lebih condong ke Produk dalam negeri, kelihatannya ada masalah dengan perjanjian ToT dengan Korsel, baik kapal selam dan KFX.
Korea Selatan mungkin belajar dari pengalaman LPD Makassar Class, mungkin mereka merasa kecolongan, sehingga ToT sekarang dipersulit
Saya kurang paham dengan aturan TOT di Indonesia. Apakah dalam aturan itu tertera minimal berapa persen TOT yang didapat? Kalau nggak ada batas minimal, kontrak dengan TOT 1% pun bisa lolos tender. Artinya, jangan2 TOT yang ada dalam kontrak belanja alutsista selama ini cuma formalitas, yang penting ada.
di dunia semua sama, tergantung negosiasi, dulu ada proyek KORVET NASIONAL, seingat saya dulu ada ToT dari Italia yang mau membantu dari disain dan produksi, PT. PAL dilibatkan penuh, namun entah kenapa kita malah beli korvet sigma KRI Hasanudin yang tanpa ToT.
Dilanjutkan KRI Marthadinata yang ToT nya setengah hati, dari Disain dan Kontrak PT.PAL tidak dilibatkan.
Jauh dibading ToT dari Italia dulu yang malah disain korvet menjadi hak milik PT. PAL penuh
Dek bunder kalo komen itu dpt wangsit dr kuncen gunung merapi apa merbabu.?
Gini ya dek, namanya TOT artinya sama dng membeli kekayaan inteletual seseorang atau badan hukum atau negara sbg pemilik. Baik itu berupa lisensi maupun murni penguasaan teknologinya.
Korea itu jg mendapatkan TOT pd awalnya spt kasel type 209 ini maupun pespur F-50, tp apa jerman maupun AS sbg produsen aslinya merasa kecolongaan krn produk korea lebih laris.? Sebagaimana kita ketahui kasel U-209 buatan korea ditawarkan lebih murah dr buatan jerman sebagai produsen aslinya.
Dan dek bunder seser harus ingat, pembuatan kapal itukan di tenderkan dng salah satu persyaratannya adalah kesanggupan pemberian TOT. Jika niatnya mempersulit TOT tentulah tidak masuk kualifikasi dalam tender. Jika pun tidak melalui proses tender tentulah negara akan menunjuk produsen yg sanggup memberikan TOT sesuai keinginan user. Kalo mempersulit sdh jelas tidak menjadi rujukan donk. Simple aja berpikirnya dek. Contohnya Mistral class yg dipesan oleh Rusia dr Perancis walau dibatalkan, disana pihak Rusia mensyaratkan TOT jg.
Jd gak ada urusannya dng kecolongan dek. Jd klo dek bunder seser beropini cari wangsitnya di padepokan kemukus aja dek
Dijamin gak ngawur dan hoax dek nder.
Song class submarine made in Imperium Tiongkok sangat dinantikan kehadirannya utk memperkuat TNI AL di Natuna…Pak Menhan, hrap sgera teken kontrak dengan pabrikan pembuat kapal selam Tiongkok utk ToT. Skaligus kontrak 100 unit rudal super shakti C 802 dan C 705 bserta ToT-nya…
Lebih baik U214 Jerman teknologi paten punya,bukan kw kw
Improve kilo + club S is the best
Tahniah vietnam 6 kilo 2 m$
Thai beli 2 bonus 1
Myanmar gratis
Sing U-218
Philipin scorpen/kilo
Sebetulnya ilmu merakit 209 bisa dijadiin modal buat ToT U214 dengan Turki. Jika sudah setengah jalan lebih bisa ambil ToT Scorpene dr Perancis. Untuk mengejar kemampuan teknologi jangan seri. Langsung paralel aja. Jadi kalo Rusia enggak mau ToT Kilo Class Impro NV, ya biarin aja. Soalnya udah bisa buat Scorpene, U214 dan U209 kok. Kali aja Swedia juga mau nawarin ToT A26 nya. Kan makin banyak ilmu Indonesia dalam dunia KS. Rusia makin diabaikan deh kalo tetep pelit ToT
Tinggal pasang rudal jelajah kaya trident lengkap sudah
sebenarnya,..berita ttg pembatalan cbg batch ke 2, itu sdh berita resmi dari pemerintah RI atau belum ya??..
Kabarnya kontrak efektif belum ditandatangani sampai sekarang, kelihatannya dibiarkan menggantung, sama seperti proyek IFX yang juga belum dibayar sampai sekarang, mungkin menunggu komitmen korea selatan agar mau bernogosiasi kembali
Inikan baru bulan januari dek bunder seser. Kas pemerintah tentulah blom ada utk belanja yg nilainya besar. Kontrak efektif itu harus jg dibarengi dng ketersediaan Uang Muka bagi kontraktor.
Pengadaan kapal selam dan joint pembuatan KFX/IFX itu 2 hal yg berbeda dek bunder seser.
Dipake donk logika berpikirnya. Jika memang kasel buatan korea mengecewakan tentu pemerintah tdk ingin ada kontrak batch ke 2.
Anda ini beropini menyesatkan fans boy militer yg ingin memahami dunia militer aja. Leboh baik anda belajar banyak ilmu dasar alutsista sama dek tabok binti martabok, agar bisa paham apa itu kontrak efektif.
Oke nagapasa class inferior dr scorphene perancis.namun menjadi tonggak penting ilmu pengetahuan rancang bangun kapal selam yg sangat mahal nilainya. Mungkin scorphene lebih canggih,namun berapa persen ilmu yg petancis jamin untuk diketahui kita,? Dan dengan nagaphasa kita sudah punya tempat perakitan dan bengkel kapal selam sendiri. Yg kedepan bisa dikembangkan dan dibesarkan jika itu yg kita mau.
Setuju
Kalo boleh tau inferiornya dimana ya
Pidato waktu pilpres soal ks mulai terasa, semoga jawabannya setelah ke rusia, karena ada petunjuk beli misil, kalou kalibr, berarti kilo….imho
Yaaah, usulnya kami tampung dan akan dimohonkan petunjuk pada bapak presiden dahulu…..yang sabar ya
Kaget ya denger kilo, coba liat yutub debat pilpres soal ks….wkwkwk