Update Drone KamikazeKlik di Atas

Yongxingdao 863 – Profil Ocean Going Rescue Ship AL Cina dalam Misi ‘Salvage’ KRI Nanggala 402

Dari tiga kapal yang dikerahkan oleh Cina dalam misi salvage KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali, dua di antaranya, yakni Scientific Salvage Tan Suo 2 dan kapal tunda Nan Tuo 195, profilnya telah kami kupas dalam dua artikel terdahulu. Sedangkan, ada satu kapal yang masih tersisa untuk dikupas, yakni Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao 863. Dan berkat sinergitas antara ketiga kapal, bagian-bagian dari KRI Nanggala 402 mulai berhasil diangkat ke permukaan.

Baca juga: Nan Tuo 195 – Kapal Tunda Terbesar AL Cina yang Ikut dalam Misi ‘Salvage’ KRI Nanggala 402

Dari ketiga kapal milik Cina yang ada di Perairan Bali, maka Yongxingdao 863 mudah dicirikan dari jauh, pasalnya kapal ini dilengkapi crane ukuran raksasa pada bagian haluan, kemudian di bagian belakangnya terdapat deck helikopter yang cukup besar, berikut fasilitas hanggar yang dapat dimuati helikopter angkut berat sekelas Changhe Z-8, alias Super Frelon copy-an buatan Cina.

Menyandang status sebagai ocean going rescue ship, Yongxingdao 863 dirancang untuk dapat beroperasi (berlayar) secara independen. Kemampuan dari kapal ini diantaranya mampu berlayar dengan endurance yang lama, dilengkapi peralatan deteksi canggih, dan tentunya teknologi penyelamatan kapal selam yang terdepan. Yang menjadi misi Yongxingdao 863, bukan saja penyelamatan pada awak kapal selam, tapi juga mencakup beragam penyelamatan lepas pantai, pengendalian kerusakan laut dan masih banyak lainnya.

Dari klasifikasi, Yongxingdao 863 termasuk ke dalam Type 925 submarine support ship. Ada empat kapal sejenis yang dibuat, yaitu Changxingdao 121, Chongmingdao 302, Yongxingdao 506 dan yang baru adalah Yongxingdao 863, kapal yang kini berada di Laut Bali. Yongxingdao 863 dibangun oleh galangan Hudong SY di Shanghai.

Dioperasikan oleh Angkatan Laut Cina, di setiap Type 925 submarine support ship umumnya dilengkapi dua unit Type 7103 DSRV (Deep Submergence Rescue Vehicle). Pengoperasian Type 7103 DSRV menggunakan derek crane yang ada di bagian haluan. Setiap kapal dioperasikan 308 personel dan dilengkapi dengan dek helikopte serta hanggar yang bisa menampung dua unit helikopter Changhe Z-8.

Dari spesifikasi, Yongxingdao 863 punya bobot penuh 10.087 ton, sementara panjang kapal 156 meter, lebar 21 meter dan tinggi 7,5 meter. Ditenagai dua unit mesin MAN Diesels 9.000 shp, kapal ini dapat berlayar dengan kecepatan 20 knots.

Baca juga: Dilengkapi Kapal Selam Mini, Tan Suo 2 Telah Tiba di Perairan Bali dalam Misi ‘Salvage’ KRI Nanggala 402

Sebagai catatan, Yongxingdao 863 pernah ditugaskan dalam misi pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Pada Maret 2014, kapal ini bertolak dari pelabuhan militer di Sanya, Provinsi Hainan pada 12 Maret 2014, dengan membawa 48 penyelam, 25 teknisi, 18 set peralatan selam, 30 set. peralatan selam ringan, satu set robot bawah air, 3 set peralatan sonar dan side-scan, dan 8 kapal penyelamat dari berbagai jenis serta perangkat medis canggih seperti respirator, ultrasonografi tipe-B, instrumen monitor EKG dan defibrillator. Fokus pencarian oleh Yongxingdao 863 di wilayah Teluk Thailand. (Gilang Perdana)