Satu zaman dengan kehadiran kapal cepat torpedo atau Type 140 Jaguar class fast attack craft (motor torpedo boat/MTB) pada dekade 60-an, TNI AL (d/h ALRI) juga mengoperasikan enis kapal cepat torpedo (KCT) P-6 class buatan Uni Soviet, atau dikenal dengan label Project 183 Bolshevik. Bila ALRI dahulu mendapatkan delapan unit Jaguar class (termasuk RI Matjan Tutul), maka P-6 yang pernah digunakan ALRI mencapai 14 unit. (more…)
Ada kabar baru dari Satuan Kapal Cepat (Satkat), dimana KRI Ajak 653 – salah satu KCT (Kapal Cepat Torpedo) TNI AL telah rampung dari pemeliharaan depo (hardepo) atau pemeliharaan perbaikan kapal secara menyeluruh pada Desember 2021 ini. (more…)
Setelah diluncurkan PT PAL pada 27 Februari 2018, KCR (Kapal Cepat Rudal) 60M KRI Kerambit 627, Kamis (25/7/2019) resmi diserahterimakan kepada TNI AL di Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL Ujung, Surabaya. . Dalam serah terima KRI Kerambit 627, nampak kapal perang produksi dalam negeri ini telah dilengkapi dua peluncur rudal anti kapal C-705 dan dua pucuk kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Rheinmetall 20 mm. (more…)
Mendung kelabu mungkin sedang dirasakan para awak kapal perang TNI AL, pasalnya pada puncak Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 yang berlangsung hari ini (14/9) di Laut Jawa, rudal anti kapal C-705 buatan Cina mengalami kegagalan dalam sesi penembakkan dari KCR (Kapal Cepat Rudal) Clurit Class. Bahkan uji tembak torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari KRI Ajak 653 juga mengalami kegagalan dalam mengenai sasaran eks KRI Karimata 960. Padahal saat penembakkan kondisi laut sedang tenang dan cuaca cerah.
Lama tak terdengar kabar, Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim TNI AL dikabarkan pada minggu ketiga bulan Agustus ini bakal melangsungkan uji fungsi penembakan torpedo jenis SUT (Surface and Underwater) dari KCT (Kapal Cepat Torpedo) KRI Ajak 653. Uji penembakan ini dilakukan untuk mengukur kesiapan tempur sebelum dilangsungkannya latihan bersakala besar Armada Jaya XXXIV/2016 yang akan digelar pada Agustus – September 2016. (more…)
Seperti telah disinggung pada artikel sebelumnya, bahwa mulai tahun 70-an, tepatnya sejak 1974, TNI AL mulai mengoperasikan alutista baru, yaitu torpedo SUT (surface and underwater target). Kedatangan torpedo SUT pada tahun tersebut merupakan bagian dari kelengkapan armada perusak kawal (destroyer escort) kelas Claud Jones (Samadikun Class). Torpedo yang dimaksud dari jenis MK (Mark) 46 yang dirancang oleh Naval Ordnance Test Station Pasadena, dan diproduksi Alliant Techsystems. (more…)
Komposisi Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL terbagi dalam Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Cepat Torpedo (KCT). Meski kiprah seputar KCT belakangan kurang terdengar, namun TNI AL hingga kini masih mengoperasikan KCT yang diwakili jenis FPB-57 Nav II. FPB-57 penyandang gelar KCT terdiri dari 4 unit, yakni KRI Andau 650, KRI Singa 651, KRI Tongkak 652, dan KRI Ajak 653. Sebagai KCT, senjata unggulannya adalah 2 torpedo 533 mm SUT (surface and underwater target). Flash back ke masa lalu, TNI AL pernah mencapai masa keemasan dengan mengoperasikan MTB Jaguar Class yang di setiap kapal dapat membawa 4 buah torpedo.