Jelang Latihan Armada Jaya 2016, KRI Ajak 653 Siap Uji Tembak Torpedo SUT 533mm
|Lama tak terdengar kabar, Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim TNI AL dikabarkan pada minggu ketiga bulan Agustus ini bakal melangsungkan uji fungsi penembakan torpedo jenis SUT (Surface and Underwater) dari KCT (Kapal Cepat Torpedo) KRI Ajak 653. Uji penembakan ini dilakukan untuk mengukur kesiapan tempur sebelum dilangsungkannya latihan bersakala besar Armada Jaya XXXIV/2016 yang akan digelar pada Agustus – September 2016.
Baca juga: Black Shark – Akankah Jadi Torpedo Andalan di Kapal Selam Changbogo Class TNI AL?
KRI Ajak 653 masuk dalam kelas FPB-57 Nav II, berbeda dengan FPB-57 Nav V yang sudah dibuat sepeneuhnya oleh PT PAL, maka seri FPB-57 Nav II pembuatan lambung dan peralatannya dilakukan di Lurssen, Jerman, sementara perakitannya di PT PAL, Surabaya. Penekanan FPB-57 Nav II dititikberatkan pada fungsi AKS (Anti Kapal Selam). Sebagai buktinya FPB-57 Nav II dilengkapi perangkat sonar PHS-32 hull mounted MF dan tentunya dua peluncur torpedo kaliber 533 mm. Perlu dicatat, peluncur torpedo tidak dapat diisi ulang saat kapal melaju. Ada empat unit FPB-57 Nav II yang kemudian menyandang gelar ‘KCR,’yakni KRI Andau 650, KRI Singa 651, KRI Tongkak 652, dan KRI Ajak 653.
Baca juga: FPB-57 Nav V TNI AL – Varian Kapal Cepat dengan Bekal Senjata dan Sensor Maksimal
Mengenai jenis torpedo yang bakal dilepaskan dari KRI Ajak 653 adalah SUT produksi PT Dirgantara Indonesia (d/h PT IPTN) yang dibuat secara lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft), Telefunken, Jerman.
Dari segi bobot, torpedo 533 mm memang gambot, dengan panjang enam meter lebih, berat torpedo SUT ini mencapai 1,4 ton lebih, di dalamnya sudah termasuk bobot hulu ledak 225 kg yang dapat mengkaramkan frigat. PT DI membuat dua varian SUT Torpedo, latihan dan perang. Khusus varian latihan baterai torpedo dapat diisi ulang. Satu kali isi ulang dapat digunakan 10 hingga 15 kali latihan. Umur baterai Torpedo dapat diperpanjang, Hal ini membuat usia pakai SUT Torpedo menjadi lebih lama.
Baca juga: Torpedo SAET-50 – Senjata Pamungkas Korps Hiu Kencana Era-60an
Baca juga: MK46 dan A244-S – Torpedo SUT Andalan Frigat/Korvet TNI AL
Panjang SUT Torpedo dengan kasket 6.620 mm, sedangkan tanpa kasket 6150 mm. Berat torpedo varian perang 1413,6 kg, varian latihan 1.224 kg. Jarak jangkau SUT Torpedo sekitar 38 km dengan kemampuan menyelam hingga lebih dari 100 meter. Dalam menuju sasarannya Torpedo SUT digerakkan dengan motor listrik yang mampu memberikan daya dorong hingga 35 knots dengan tingkat kebisingan rendah dan dipandu menggunakan sistem pemandu sonar pasif dan aktif. Kecepatan 35 knots bisa dimungkinkan saat menghajar sasaran sejauh 12 km, sedangkan untuk sasaran 28 km kecepatan torpedo merosot jadi 23 knots. Sebagai sumber pasokan tenaga adalah baterai silver zinc.
Anda ingin tahu bagaimana cara kerja torpedo SUT yang dilepaskan dari KRI Ajak 653? Simak selengkapnya pada tautan artikel dibawah ini. (Gilang Perdana)
Baca juga: AEG SUT 533mm – Heavyweight Torpedo dengan Pemandu Sonar Pasif dan Aktif
sayang gagal ditembakan…
Apakah yakin kalau 650 dan 652 ada? Pernah lihat Jane’s Fighting Ships edisi lama yang hanya mencantumkan 651 dan 653. Website PT PAL juga mengklaim mereka hanya membuat dua FPB-57 Nav II.
Pernah baca di kaskus kalau 650 dan 652 dikontrakkan ke galangan lain, tetapi hasilnya nggak jelas.