Update Drone KamikazeKlik di Atas

Puncak Latihan Armada Jaya XXXIV/2016, Uji Tembak Rudal C-705 dan Torpedo SUT “Gagal”

o_1ask1lbefoboo3h1958ebn1mmia

Mendung kelabu mungkin sedang dirasakan para awak kapal perang TNI AL, pasalnya pada puncak Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 yang berlangsung hari ini (14/9) di Laut Jawa, rudal anti kapal C-705 buatan Cina mengalami kegagalan dalam sesi penembakkan dari KCR (Kapal Cepat Rudal) Clurit Class. Bahkan uji tembak torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari KRI Ajak 653 juga mengalami kegagalan dalam mengenai sasaran eks KRI Karimata 960. Padahal saat penembakkan kondisi laut sedang tenang dan cuaca cerah.

Baca juga: KRI Karimata 960 – Setelah Terbakar Hebat, Kini Resmi Pensiun dari Kolinlamil TNI AL

Secara keseluruhan, dalam sesi Latihan Puncak Armada Jaya 2016 dilepaskan satu rudal C-705 dari KRI Clurit 641 dan satu unit torpedo SUT dari KRI Ajak 653. Mengutip sumber dari situs surabaya.tribunnews.com (14/9/2016), rangkaian uji tembak rudal berlangsung dramatis dengan disaksikan langsung Presiden Jokowi yang berada di LPD (Landing Platform Dock) KRI Banjarmasin 592. Dalam simulasi latihan tempur tersebut, memang ada tiga kapal perang yang membawa rudal, selain KRI Clurit 641, ada KRI Kujang 642 dan KRI Layang 635, khusus KRI Layang menggotong rudal anti kapal jenis C-802. Teknisnya bila kapal pertama gagal melepaskan rudal, maka kapal kedua yang akan menggantikan, dan begitu selanjutnya.

Baca juga: Di Latihan Armada Jaya XXXIV/2016, KCR Clurit Class Koarmabar Siap Tembakan Rudal C-705

image0001

Baca juga: TR-47C – Mengenal Kemampuan Radar Pengendali Tembakan di KCR Clurit Class TNI AL

Berikut petikan berita detik-detik peluncuran rudal C-705, Usai MC mempersilakan, Presiden Jokowi pun mengambil alih komando latihan. “Pasopati Satu… Di sini Presiden Republik Indonesia. Laksanakan penembakan rudal… ” perintah Jokowi melalui pengeras suara. Presiden lantas mengambil posisi siap menghitung dimulainya penembakan rudal C705. “Perhitungan mundur.. 10…9…8…7…6…5…4…3…2…1. Awas … Tembak!” demikian perintah Jokowi. Presiden lantas memusatkan perhatiannya pada iring-iringan tiga kapal pengangkut rudal buatan Cina. Dia terus berdiri. Tampak Presiden hanya tersenyum nyengir karena hingga hitungan terakhir, rudal gagal diluncurkan.

Baca juga: Jelang Latihan Armada Jaya 2016, KRI Ajak 653 Siap Uji Tembak Torpedo SUT 533mm

20-komandan-satgas-latihan-parsial-penembakan-tpo-sut-cek-kesiapan-unsur-3

Tidak hanya hitungan terakhir Presiden yang berakhir tanpa diikuti peluncuran rudal, perintah menembak rudal C705 juga tak kunjung terealisasi. Kembali Jokowi pun terlihat tersenyum. Kemudian dia memutuskan kembali dari podium ke kursi awal. Jokowi kemudian ngobrol dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyo dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.

Keduanya terus mendampingi Jokowi selama latihan perang TNI AL Armada Jaya. Rencana semula, dalam simulasi latihan perang itu, rudal canggih bisa tepat meledakkan sasaran dalam waktu tiga menit lebih 24 detik. Namun dalam waktu sekitar lima menit, rudal yang rencana mau dibeli TNI AL ini tidak juga meluncur. Karena KRI Clurit 641 gagal meledakkan rudal, MC pun mengajak rombongan Presiden untuk melihat KRI kedua, KRI Kujang 642. KRI ini yang menggantikan peran KRI pertama karena gagal meluncurkan rudal.

Baca juga: Indonesia Konfirmasi Gunakan Rudal Anti Kapal C-705 Untuk KCR60 TNI AL

Namun tiba-tiba, suara desingan rudal meluncur dari KRI Clurit, kapal pertama. Jokowi pun tampak kaget karena kapal pertama yang dinyatakan gagal meluncurkan rudal ternyata delay selama lima menit. Awak media yang sudah terlanjur mengarahkan kamera ke kapal kedua pun tak bisa mengabadikan rudal ditembakkan dari kapal pertama.

Akibat rudal telat meluncur, tembakkan ke rudal C-705 ke eks KRI Karimata 960 menjadi meleset, tidak mengenai sasaran. Padahal KRI Karimata merupakan obyek statis di tengah laut. Posisi KRI Karimata ditempatkan di Selat Karimata, atau 55,5 Km dari Perairan Banongan. Dengan gagalnya uji tembak rudal C-705, kabarnya pengadaan rudal anti kapal Cina ini akan di evaluasi, pasalnya C-705 digadang sebagai platform rudal anti kapal nasional. (Haryo Adjie)

Baca juga: “Menghadapi” Cina dengan Senjata Buatan Cina