Andalkan Desain Modular dan Fin Stabilizer, KCR-60M KRI Kerambit 627 Resmi Perkuat Armada TNI AL
|Setelah diluncurkan PT PAL pada 27 Februari 2018, KCR (Kapal Cepat Rudal) 60M KRI Kerambit 627, Kamis (25/7/2019) resmi diserahterimakan kepada TNI AL di Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL Ujung, Surabaya. . Dalam serah terima KRI Kerambit 627, nampak kapal perang produksi dalam negeri ini telah dilengkapi dua peluncur rudal anti kapal C-705 dan dua pucuk kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Rheinmetall 20 mm.
Baca juga: PT PAL Luncurkan KRI Kerambit 627, Tampil dengan Ruang “Misterius” di Bawah Anjungan!
Namun ada yang berbeda di bagian haluan, masih seperti saat diluncurkan tahun lalu, KCR-60M produksi keempat PT PAL ini masih belum dipasangkan meriam atau kanon. Mengutip dari detik.com, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji menyebutkan bahwa KRI Kerambit 627 hadir dengan kemampuan lebih canggih dan peralatan yang lebih unggul dari tiga KCR -60M sebelumnya, atau yang dikenal dengan sebutan KCR Sampari Class. Sebelumnya, TNI AL telah menerima tiga unit KCR-60M, yakni KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630.
KSAL menambahkan, keunggulan KRI Kerambit terletak dari adopsi Combat Management System dan persenjataan yang lebih lengkap. Orang nomer satu di TNI AL itu juga menyebut bahwa KRI Kerambit 627 nantinya akan ditempatkan untuk operasional Koarmada I di wilayah barat.

KRI Kerambit 627 merupakan batch kedua KCR-60M dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut. Selain sistem senjata yang lebih baik dan terintegrasi, stabilitas kapal ini dinilai lebih prima ketimbang KCR-60M lainnya.
KRI Kerambit 627 dibangun dengan pendekatan sistem modular yang dibangun oleh PT PAL, dan didukung empat BUMN, serta 62 BUMS dan vendor luar negeri. Persentase komponen dalam negeri untuk pembuatan kapal ini sebesar 35,83 persen, dan luar negeri 64,17 persen. Untuk Combat Management System dipasok oleh Terma dengan C-Series Combat Suite
Dari batch satu ke batch kedua KCR-60M sudah dilakukan beberapa langkah modifikasi, seperti main engine dari yang tadinya 2 x 2880 kW ditingkatkan menjadi 2 x 3900 kW, untuk mendukung kecepatan maksimum 28 knot dalam kondisi full load. Selain itu ada penambahan telescopic crane dari yang tadinya berkapasitas 1 ton menjadi 2 ton. Di bacth-2 juga sudah dibekali teknologi sewage treatment plant, sehingga ada pengolahan limbah secara mandiri. Fin stabilizer pun sudah dipasang guna meningkatkan stabilitas kapal.
Baca juga: Terma Pasok C-Series Combat Suite untuk Empat Unit KCR-60M (Sampari Class)
KRI Kerambit 627 dengan 55 awak memiliki panjang 60 meter, lebar 8,1 meter, draft 2,5 – 2,6 meter (Full Load) dan bobot 500 ton. Sementara kecepatan patroli 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot, dan kecepatan maksimal 28 knot. Jarak Jelajah 2.400 nautical mile (4.444 km) dengan endurance berlayar selama 5 hari menggunakan Mesin 2 X 3.900 BHP. Masih ada dua KCR lainnya yang mulai dikerjakan PT PAL Indonesia dan diharapkan dapat diluncurkan pada tahun 2020.
Penyerahan KRI Kerambit 627 dilakukan oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh, dan diterima langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan disaksikan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji. (Gilang Perdana)
Nunggu yg komen…..👀👀
Nyimak dulu aja
Blom dapat sumber inspirasi buat Hoax utk episode ini ya bung.?…. .hehehehe
Salam Hoax inspirasi bung…..hehehehe
Gak pake CIWS lagi?
Yg pake ciws ae cuman brp
INTI GARAP PROGRAM OFFSET PENGADAAN SENJATA PENANGKIS SERANGAN UDARA TNI AU
Pada Senin, 3 Desember 2018
bertempat di Audiotorium Lantai 1
Gedung Kantor Pusat (GKP), INTI
menerima kedatangan rombongan
dari sejumlah institusi. Pertemuan
yang digelar dalam rangka Offset
Progress Meeting Senjata Penangkis
Serangan Udara (PSU) Oerlikon
Skyshield.
Oerlikon Skyshield adalah sistem
Short Range Air Defense (SHORAD)
yang dikembangkan oleh perusahaan
Swiss Oerlikon Contraves yang kini
menjadi anak perusahaan
Rheinmetall dari Jerman. Oerlikon
Skyshield merupakan generasi
penerus dari sistem pertahanan
Skyguard.
Pada pertemuan lanjutan terkait
rencana serah terima peralatan PCBA
Test & Repair dari Rheinmettal Air
Defence Swiss ini, Kepala Divisi
Produksi INTI Adri Yanti Rivai
menerima rombongan Kementerian
Pertahanan yang dipimpin oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi
Pertahanan Kementerian Pertahanan
Marsekal Pertama Danardono, serta
PT Len Industri (Persero) dan PT
Pindad (Persero) selaku sesama
industri penerima program Offset
Oerlikon Skyshield. Selain itu, hadir
pula Rheinmettal AD dari Swiss, PT
Wahana Sarana Baladika selaku
perwakilan Rheinmettal AD di
Indonesia, serta perwakilan dari
Depo Pemeliharaan 50 dan Depo
Pemeliharaan 60 TNI Angkatan
Udara.
Adanya program Offset Oerlikon
Skyshield ini diharapkan industri
penerima dapat lebih meningkatkan
kemampuan dan profesionalisme
sehingga kemandirian industri
pertahanan nasional dapat
terwujud. Bagi INTI, peralatan yang
diterima dalam program ini dapat
lebih bermanfaat dan digunakan
untuk pengujian dan perbaikan
PCBA dari modul-modul PCBA
perangkat elektronik lain selain PSU
Oerlikon Skyshield. Sebab, alat
pengujian dan perbaikan PCBA ini
bersifat programmable. ***
KRI Sampari class batch pertama jadi diupgrade dgn CMS terma g, min? Dan dikembalikan lagi peluncur rudal nya?
Apakah ada rencana menghidupkan program korvet nasional 70-90 m dengan basis KCR60 buat menggantikan Parchim dan Fatahillah class
dulu ada mockup korvet nasional, tapi rasanya kurang menarik dan pt.pal sama sekali tidak pengalaman.
tapi sekarang pt.pal sudah pengalaman membuat PKR, KCR serta LPD yang berbasis modul.
tinggal nyontek sedikit tanpa melanggar copyright saya yakin jalan, asal ada komitmen bersama.
@distanata
Kenapa gak nanya sumber ente yg di TNI.? Biasa ente mengutip sumber informasinya dari kawan ente yg di TNI itu…….hehehe
Haluannya kosongan gitu
sesuai kontrak memang kapal ini tanpa persenjataaan
masalah persenjataan akan ada kontrak sendiri
memang sedikit mengecewakan, karena selalu berulang ulang seperti itu
Kan sudah ada persenjataannya bung. PSU sebanyak 2 unit itu kan senjata jg. Peluncur rudalnya jg sudah ada. Senjata apalagi yg dimaukan.?
Main gun 57 mm nunggu datang, nggak sampai 5 tahun je depan pasti datang.
@admin coba dong min dibahas dumb bomb yang dipake buat latihan angkasa yudha. Klo diliat dari fotonya, bomnya tambun. katanya itu bom buatan rusia
Bom yang digunakan untuk carpet bombing Sukhoi Su-27/Su-30 ini dia —> https://www.indomiliter.com/p-100l-bom-sukhoi-made-in-malang/
KCR in bakal di pasangin rudal juga gg ???
Lho lha itu di gambar palin atas, yang kotak dipasang miring itu lho.
Apa bisa dipasang vls
Ga masalah sih lanjutin C-705 cuma yg bner ada optronic nya, SEWACO nya siap, itu Terma Danes bisa gak ngeadd C-705 ke C-Flex CMS ? Sama jelas pembelian & mekanisme produksi lokal C-705 masalahnya misil2 lain mahal sama mau gak ToT