PT PAL Luncurkan KRI Kerambit 627, Tampil dengan Ruang “Misterius” di Bawah Anjungan!
|Unit keempat dari KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class (KCR-60M) telah diluncurkan PT PAL Indonesia pada Selasa (27/2/2018) di Surabaya. Kapal dengan nama KRI Kerambit 627 ini resmi dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Maret 2016 ini merupakan batch kedua dari KCR-60M yang akan digunakan Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL.
Baca juga: TNI AL dan PT PAL Lakukan First Steel Cutting Pesanan Keempat KCR Sampari Class
Sebelumnya, TNI AL telah menerima tiga unit KCR-60M, yakni KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Uniknya di kapal keempat ini, KRI Kerambit justru menggunakan nomer lambung yang lebih kecil (627). Walau secara tampilan serupa dengan ketiga KCR-60M yang telah dioperasikan TNI AL, namun adanya ruang kosong di bawah anjungan (navigation deck) yang cukup besar membuat warganet banyak bertanya-tanya tentang sosok KRI Kerambit 627. Ruang yang berada tepat di belakang mounting kanon ini jelas berbeda dengan yang ada di Sampari Class lainnya, yang sebelumnya hanya berupa penempatan pintu kecil untuk keluar masuk personel.
Belum ada kejelasan tentang fungsi ruang kosong tersebut, bila difungsikan sebagai tempat penyimpanan rudal jelas tidak mungkin. Ada yang menyebut kemungkinan ini bagian dari persiapan bila kelak KRI Kerambit 627 dipasangi kanon Burevestnik A-220M kaliber 57 mm buatan Rusia, sehingga meminimalisir biaya modifikasi lanjutan.
Kapal batch kedua ini telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut. Keunggulan pada kapal ini, terletak pada penambahan Sistem Senjata yang lebih terintegrasi serta kemampuan stabilitas yang prima.
KRI Kerambit 627 dengan 55 awak memiliki panjang 60 meter, lebar 8,1 meter, draft 2,5 – 2,6 meter (Full Load) dan bobot 500 ton. Sementara kecepatan patroli 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot, dan kecepatan maksimal 28 knot. Jarak Jelajah 2.400 nautical mile (4.444 km) dengan endurance berlayar selama 5 hari menggunakan Mesin 2 X 3.900 BHP.
Baca juga: Burevestnik A-220M – Terpilih Sebagai Kanon di Haluan KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630
Pelaksanaan tahapan peluncuran ini dilakukan setelah melaksanakan serangkaian proses produksi dengan pemotongan plat pertama pada 2 pebruari 2017, dilanjutkan dengan peletakan lunas pada 9 maret 2017. Setelah fase peluncuran, KRI Kerambit 627 akan menjalani tahapan sea trial dan pemasangan perangkat sensor dan persenjataan. (Bayu Pamungkas)
apa untuk gudang amunisi
Crew awak kapal 55 orang? Kok banyak banget mengingat ukuran kapal nya cuma 500 ton.
Berarti tingkat otomatisasinya rendah bung lanang…hhh
min untuk pengadaan fregate pengganti van jpeijk class fregate apa yang akan di akusisi Indonesia
Ruang kosong itu sepertinya berfungsi sebagai hanggar mini utk platform luncur drone kecil sekelas scan eagle mengingat buritan belakang sudah penuh sesak buat RHIB, CIWS dan C-705
Kasih di seluruh pulau minimal 4 kapal ( 1destroyer 1fregrat 1kapal selam) buat tambah aman kasih kapal patroli bertenaga listrik biar gak nguras bbm / anggaran saat patroli + pesawat jet dan rudal anti pesawat dan kapal ( di jamin deh pulau tuh aman bangitt
Maaf oot , kabar KRI Klewang ( trimaran klas ) koq nggak pernah diulas , apakah diskontinyu???
KCR 60 versi mahal (stealth) dilengkapi dengan bofors 57mm mk 3 stealth dan peluncur rudal AShM di dalam kapal (stealth)
Ini keren om.
Kapal anti mabok..
https://youtu.be/Jvl0ne1M8cE
Tunggu aja deh ya, mau dipasangi apa.
Apalagi di sekeliling ruang lebar itu ada panel-panelnya.
Ada berita 3 KCR sebelumnya kalau kena angin sedikit saja limbung,berita dari jawa p*s,yg KCR terakhir ini sudah dilengakpi stabilizer
@vladimir
Dari cerita orang awam, mungkin informasi tsb benar adanya bung vlad…
Stabilizer aktif digunakan ketika kapal berlayar pada kecepatan rendah atau ketika memasuki pelabuhan.
Kapal yg tidak memiliki stabilizer aktif (ia hanya menggunakan stabilizer pasif) akan mengalami “roll” yang lebih lama dibandingkan kapal yg menggunakan stabilizer aktif, ketika digoyang ombak