Sama-sama Gunakan Airbus H225M Caracal, TNI AU dan RSAF Adu Tembak Presisi dengan Window Gun FN MAG 58M 7,62mm
TNI AU dan Angkatan Udara Singapura (Republic Of Singapore Air Force/RSAF) kembali menggekar latihan bersama dengan menggunakan helikopter Airbus H225M Caracal. Bila pada tahun lalu, latihan bersama (latma) menitikberatkan pada operasi Combat SAR, maka di Latma Manyar Indopura XX/25, salah satu porsi latihan ditekankan pada adu presisi bantuan tembakan udara (BTU) dari window gun di Air Weapon Range (AWR) Siabu, Kabupatan Kampar, Riau (18/9/2025).
Baca juga: Latma Manyar Indopura XIX/24 – TNI AU dan RSAF Sama-sama Andalkan Airbus H225M Caracal
Disatukan sebagai pengguna H225M Caracal, bekal senjata pada window gun yang digunakan pada Caracal TNI AU dan RSAF mengacu pada jenis yang sama, yakni FN MAG 58M kaliber 7,62 mm. Pada setiap helikopter ada dua posisi dudukan senjata, yaitu di kiri jendela kiri dan kanan. Bagi awak Caracal TNI AU, penggunaan FN MAG 58M sudah bukan sekedar latihan, pasalnya basis senapan mesin buatan Belgia ini telah digunakan dalam operasi lawan KKB di Papua.
Sepertin dikutip dari siaran pers Dispenau, dalam Latma Manyar Indopura 2025, latihan menguji presisi tembakan sekaligus koordinasi antara penerbang dan gunner saat menembakkan senjata FN MAG 58M jendela helikopter H-225M menuju target di zona sasaran AWR Siabu.
“Latihan ini mengasah keterampilan kru dalam situasi nyata, di mana presisi tembakan dan koordinasi antara gunner dan penerbang sangat krusial,” ujar Komandan Wing Udara 4 TNI AU selaku Direktur Latihan Latma Manyar Indopura 2025, Kolonel Pnb David Dwi Martin W. Menurutnya, keberhasilan dalam latihan seperti ini akan berdampak langsung pada kesiapan tempur personel dan kehandalan platform udara yang digunakan.
Selain sebagai ajang latihan, kegiatan ini juga dikemas dengan nuansa kompetisi. Setiap tim gunner dari TNI AU maupun RSAF bersaing untuk menunjukkan kemampuan terbaik, dengan penilaian berdasarkan jumlah perkenaan pada target yang telah ditentukan. “Kami menambahkan unsur kompetisi untuk mendorong semangat profesionalisme dan performa terbaik dari setiap tim,” jelas Kolonel Pnb David.
Latihan ini juga diharapkan dapat memperkuat interoperabilitas TNI AU dan RSAF, sekaligus meningkatkan pemahaman bersama dalam taktik dukungan tembakan dari udara. “Bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi seberapa baik kita semua bisa saling belajar, beradaptasi, dan siap menghadapi tantangan masa depan bersama,” tutup Kolonel Pnb David.
FN MAG 58M pada dasarnya serupa dengan senapan mesin sedang FN MAG yang digunakan satuan infanteri, hanya saja pada varian di helikopter tidak menggunakan popor, sebagai gantinya gunner menarik pelatuk menggunakan spade grips.
Dari performanya, FN MAG 58M punya kecepatan tembak yang dapat disesuaikan, mulai dari 650 sampai 1.000 peluru per menit. Sementara kecepetan luncur proyektil 840 meter per detik.
Dengan penyesuaian bidikan pada sasaran, serta jenis peluru dan kondisi lingkungan, jarak tembak maksimum FN MAG 58M bisa mencapai 1.800 meter. FN MAG 58M sebelumya juga telah digunakan oleh Puspenerbal TNI AL, yakni dipasang sebagai door gun di helikopter angkut ringan NBO-105.
Di sekitaran tahun 2011, bertepatan dengan momen Satgas Merah Putih melaksanakan Operasi Pembebasan MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia, Puspenerbal memasang satu unit NBO-105 nomer NV-411 dengan door gun yang bersenjatakan FN MAG 58M. (Gilang Perdana)
FN Light Door Pintle: Sulap NBO-105 Puspenerbal Menjadi Helikopter Gunship
DEWAN.PIMPINAN CABANG SAMAS, PARTAI GAJAH menanyakan pada admin…..kontingan mana yg tembakannya lebih akurat 🤔