FN Light Door Pintle: Sulap NBO-105 Puspenerbal Menjadi Helikopter Gunship
|Helikopter NBO-105 berperan sebagai gunship sudah mahfum kita dengar, khususnya ditangan Puspenerbad, helikopter ringan twin engine ini pernah menjadi helikopter serang utama TNI AD, persisnya sebelum era Mil Mi-35P hadir. Sebagai gunship, racikan senjata favoritnya adalah gunpod FN HMP250 12,7 mm dan roket FFAR (Folding Fins Aerial Rockets).
Baca juga: Mil Mi-35P: The “Flying IFV” – Pencipta Teror dari Udara
Kombinasi dua senjata tersebut pada BO-105 di luar negeri memang sudah tak asing, tapi lain hal bila NBO-105 dipasangi door gun. Meski secara prinsip tidak ada masalah, namun adopsi door gun pada helikopter BO-105 jarang ditemui, dan justru yang mempopulerkan adopsi door gun pada NBO-105 adalah Puspenerbal TNI AL. Sebagai pengguna NBO-105, Puspeberbal memang tak pernah terlihat memasang persenjataan pada helikopter yang ada di Skadron Udara 400 ini.
Baru di sekitaran tahun 2011, yang bertepatan dengan momen Satgas Merah Putih melaksanakan Operasi Pembebasan MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia, nampak Puspenerbal memasang satu unit NBO-105 nomer NV-411 dengan door gun. Tak banyak modifikasi yang dilakukan untuk instalasi door gun, terlihat konfigurasi bangku belakang yang disesuaikan untuk penempatan dudukan (mounting) senapan mesin, dan tentunya modifikasi kursi untuk juru tembak (gunner).
Jenis senjata yang digunakan untuk door gun di NBO-105 Puspenernal adalah FN MAG kaliber 7,62×51 mm. Meski ada kesamaan dengan doorgun yang dipakai di helikopter Bell-205/NBell-412 dan Mi-17 TNI AD, FN MAG di NBO-105 TNI AL tidak menggunakan model popor. Persisnya dicomot solusi FN Light Door Pintle (LDP). Ciri khas dari FN MAG dengan LDP adalah penggunaan spade grips, bukan model popor.
Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI
Mendukung moda penembakkan untuk door gum, sistem yang ditawarkan dari perusahaan Belgia ini dapat mereduksi efek recoil (hentakan), sehingga kendali penembakkan dapat dilakukan lebih baik. Dengan pola kerja open bolt firing mechanism, laras dapat diganti dengan cepat, dan tentunya senjata dapat dioperasikan tanpa dukungan listrik, berbeda dengan M134D Minigun.
Kecepatan tembak dapat disesuaikan, mulai dari 650 sampai 1.000 peluru per menit. Kecepetan luncur proyektil 840 meter per detik, dengan energi pada ujung laras 335 gm. Dengan penyesuaian pada bidikan, jenis peluru dan kondisi lingkungan, jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 1.800 meter.
Munisi standar yang dibawa menggunakan box magasin berisi 250 munisi dan 1.000 munisi dengan box magasin bundar. Untuk NBO-105 TNI AL diduga menggunakan magasin 250 munisi, sementara senjata serupa juga digunakan oleh helikopter SAR Tempur TNI AU EC-725 Super Cougar, namun terlihat menggunakan box munisi bundar berkapasitas 1.000 munisi. (Bayu Pamungkas)
Sebentar lagi bisa jadi di gantiin juga sama Fennec
OUT TOPIX.
KHABAR KLEWANG II BGMN…..
dl pernah baca di cancel sama JK.
TP DI BERITA LAIN KLEWANG II TETAP JALAN PEMBANGUNANYA.
mantap..tapi knp NBO-105 AL tdk tiru AD..coba pasang TUBE FFAR dll..bagus buat fire suport operasi amfibi marinir kan
Kalaua gak salah dulu majalah angkasa mengulas pesanan nbo 105 iptn pesanan tni al ini waktu dulu, awalnya pesanan tni al ini konvigurasi ( mirip punya bo 105 brazil) ada radar oht, gunpod senapan mesin menyatu dengan 3 peluncur roket….tapai sayang waktu itu krismon semua kelengkapan itu sirna, sehingga heli itu jadi versi standar militer biasa, mungkin penerbad berbaik hati gunpod rocket/senapan mesin disumbang ke penerbal….Setidaknya dulu penerbal punya gunship superpuma bahkan ada gunpod dan rudal exocetnya
Tni al tak punya superpuma versi gunship, begitu juga dengan exocet , yang ada hanya model dummy saja, pernah diulas di situs ini
Kayaknya niiih seumur dgn saya niiih.
Saya masih ingat ada foto super puma bisa bawa Exco AM39.
Itu kebayang sesaknya kayak apa didalam, apa memang nggak ada dana beli model baru atau yang ini diperuntukan untuk misi khusus?
Sesak sih enggak, karena heli dg konfigurasi spt ini tidak membawa penumpang (hanya kru saja).
Heli NBO dipilih, selain terjangkau harganya juga dianggap mudah dioperasikan/mudah dirawat/tidak membutuhkan sarana khusus dikapal perang dan murah biaya operasinya
Puspenerbal punya berapa nbo min?
Klo ga salah cm 6 unit om…..
13 unit kalau nggak salah