Pelajaran dari Thailand – Kapal Induk Beli Baru dan Berusia Muda Tapi Tak Sesuai Harapan

Kalau punya kemampuan kyk China untuk amati tiru modifikasi sih gpp. Tapi klo ga, lebih baik dialokasikan ke alusista lain.

Mohon maaf, kenapa indonesia itu tergiur dng kapal induk? Seharusnya pemerintah itu terfokus pada freegate atau korvete atau kapal selam. Janganlah kita tergiur karena ada pinjaman ln untuk pembelian kapal induk tsb.

Belajarlah dari kasus AL Thailand

thailand alutsistanya lebih sedikit timbang indonesia, terlebih biaya akuisisi berskala masif dari berbagai Matra, dan itu jelas butuh biaya, banyak proyek juga yang belum jelas didanai bagaimana kelas brawijaya juga masih kopong meromong rudalnya dan itu butuh biaya juga, dan juga, jika Indonesia bisa memenuhi gas secara mandiri bukan ekspor mentah lalu diimpor kenapa kapal TNI kebanyakan mengandalkan propulsi CODOD/CODOE dan bukannya CODOG/COGOG? lagipula sih, mau dipakai berapa lama itu kapal? paling buat muter² doang 10-20 tahun lalu discrap, dilain sisi armada laut TNI belum punya pertahanan udara yang mampu mencegat rudal balistik anti kapal, sejauh ini hanya kri rem yang punya rudal hanud modern, itupun belum dirancang untuk anti balistik, dan juga armada yang tersedia pun masih lebih difokuskan untuk patroli perairan, belum lagi misi lintas negara seperti di timteng, masa mau dikawal kcr kapal segede itu? di misi pembebasan mv sinar Kudus saja, lpd sudah dikawal fregat, maka, minimal kapal induk butuh armada kawal sekurang²nya 2 destroyer bersenjata lengkap termasuk antibalistik dan itu indonesia belum punya, italia inggris prancis sudah punya destroyer masing² yang mampu mengawal kapal induk dengan pengamanan penuh, termasuk dari ancaman rudal balistik, saya tidak sepenuhnya menolak untuk Indonesia memiliki kapal induk karena ya pada dasarnya TNI AL memang ada planning untuk hal itu, hanya saja dengan postur armada sekarang dan infrastruktur yang tersedia apakah sudah aman? belum lagi biaya yang sudah saya sebutkan di komentar sebelumnya, berbagai proyek TNI sudah mahal menambah biaya untuk kapal induk terlebih dengan apa yang sudah ada rasa²nya cukup memaksa dan tidak efisien, kecuali, jika Indonesia dalam kondisi siaga perang antar negara, kapal induk akan sangat membantu, tapi ya nyatanya Indonesia dalam keadaan yang tidak sedang perang, dan jika membahas Malaysia, maka rudal Khan di Kalimantan saja sudah cukup untuk menembus ibukota Malaysia, jadi rasa² tidak perlu pengerahan kapal induk yang jika diserang akan mengakibatkan kerugian yang besar karena bisa mencakup kerusakan dari puluhan armada udara yang dibawa dan bukan hanya kerusakan pada kapal itu sendiri, jika menghawatirkan cina, ya cina tidak perlu menyerang langsung cukup lumpuhkan proyek² dengan indonesia maka sudah cukup untuk mengakibatkan kerugian dan, jika serangan langsung Arsenal rudal cina yang masif akan dengan sangat mudah menghancurkan kapal induk beserta dengan apa yang ada didalamnya

Membandingkan kemampuan Indonesia dengan Thailand dalam mengelola Kapal Induk juga harus membandingkan mereka dalam anggaran pertahanan dan produksi Gas alam jika masalahnya pada anggaran operasional dan biaya gas untuk menggerakkan mesin CODAG dan COGAG kapal induk.

Thailand pada tahun 2025 memiliki anggaran pertahanan sebesar 93 Triliun Rupiah atau sekitar lebih dari USD 5,2 Milyar. Sedangkan Indonesia tahun 2025 memiliki anggaran 245 Triliun Rupiah atau sekitar lebih dari USD 15 miliar dan tahun 2026 rencananya akan memiliki 334,2 Triliun Rupiah atau sekitar USD 20,3 triliun. Jelas Indonesia memiliki anggaran lebih besar 3-4x lipat dari Thailand dan tentunya tidak begitu masalah untuk mengoperasikan armada kapal induk berikut pesawat tempur yg diinginkan.

Indonesia juga salah satu penghasil dan pengekspor gas alam dunia dengan cadangan yg akan habis 100 tahun lebih. Jadi buat mensupport kebutuhan gas untuk Kapal Induk baru Indonesia serta Brawijaya Class bukanlah suatu tantangan yg sulit bagi Indonesia. Begitu bung admin dan rekan-rekan sekalian. Dari sini paham?

@serah lu,
nah itu dia bang, mau gimana tuh? ‘thaitanic’ 2 sih ini setelah 2040 keatas
@TN
wkwkwk pelan² bang, saya tambahin deh
6. lapangan sepak bola/futsal terapung (mumpung kan luas itu deck)
@widya satria
Wkwkwk, kepikiran aje bang liburan pakai kapal induk
@nawi
nah iya, mungkin pada ngira ngga ada biaya rutin kali ya?, padahal nangkring didermaga pun, biaya juga keluar buat perawatan sama biaya kru termasuk gaji + biaya makan dan kebutuhan harian
@luffi
nah bener Indonesia ini anggaran pertahanannya ngga seberapa gede, kapal juga sebenarnya banyak, proyek juga banyak, ya apa ngga keberatan tuh anggaran?
@pantsir,
nah iya aspek yang terlupakan, yakni perlindungan, kita juga belum siap untuk itu

@Tukang Ngitung: Poin 1 tambahan selain angkutan massal saat musim liburan juga untuk mudik lebaran dan poin 5 bisa digunakan untuk jalan-jalan gratis keluarga pejabat 👍😂

Tetangga adalah cerminan untuk evaluasi walau rumputnya pun tak selalu hijau, kalo boleh usul daripada beli kapal induk duitnya gunakan untuk tambahan dana demi ngejar target MEF yang masih jauh dari harapan karena pengadaan kapal induk tidak masuk renstra sebelumnya namun kapal serbu amfibi atau LHD masih dipertimbangkan, but the way anyway busway bakal ada yang ngarep F-35B lagi kagak nih mumpung pembahasannya sama? 😅😅

dan banyak netizen sini yg terinspirasi “asal punya = keren” atau ” nanti bisa dipelajari untuk bikin sendiri kaya tiongkok”
🤣

Mikir masa depan apa cuan gede diawal nih …kapal 40 tahun mau dipake kedepan berapa tahun lagi 10 tahun lagi juga mesti pensi x ..gunanya apa …diuphgrade pasti nambah biaya pasti ..pengiriman lama pasti …diisi pake apa nanti …peswat ..drone ..