TNI AU menggelar apel kesiapan personel dan alutsista di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (17/10/2024). Apel ini bertujuan memeriksa kesiap siagaan jajaran TNI AU dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Minggu (20/10/2024). Seperti dikutip rri.co.id,, sejumlah pesawat tempur, pesawat angkut, pesawat intai, helikopter, dan personel pasukan khusus TNI AU diikutkan dalam apel tersebut. (more…)
Di pameran pertahanan Army 2024, Kalashnikov Concern meluncurkan beberapa produk persenjataan baru, salah satu yang menarik adalah jenis squad automatic weapon (SAW) atau Light Machine Gun (LMG) terbaru, yang diberi label RPL-20. Tengah dipacu untuk memproduksi senjata dengan performa tinggi, Kalashnikov merancang RPL-20 untuk memenuhi kebutuhan pasukan infanteri dan pasukan elit Rusia seperti Spetsnaz. (more…)
Kilas balik berita di bulan September 2023, Angkatan Bersenjata Singapura dikabarkan telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat untuk pembelian 1.885 pucuk senapan mesin otomatis Colt kaliber 5,56 mm seharga $3.189.420. Hal ini menyusul konfirmasi dari Kementerian Pertahanan Singapura pada bulan Mei 2023 bahwa Negara Pulau tersebut telah memilih Colt Infantry Automatic Rifle (IAR) Colt M4A1 6940E-SG , sebagai senjata otomatis standar terbaru. (more…)
Bila M134 Minigun begitu lekat sebagai senjata mesin laras putar (gatling gun) kaliber 7,62 mm produksi Amerika Serikat, maka seolah terlupakan, bahwa Rusia juga mempunyai jenis senjata yang mirip dengan M134 Minigun, yang dimaksud adalah Glagolev-Shipunov-Gryazev atau GShG-7.62, yang juga menggunakan kaliber 7,62 mm. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan FN Minimi, senapan mesin regu ini begitu lekat digunakan oleh semua matra TNI, bahkan juga oleh Brimob Polri dalam operasi di Papua. Dan belum lama ini ada kabar dari pihak pabrikan, bahwa FN Herstal telah meluncurkan varian baru Minimi, yakni FN Minimi Mk3 Light Machine Gun. (more…)
Dari beragam senjata perorangan yang digunakan pasukan TNI, maka tak bisa dilepaskan dari nama Ultimax 100, produksi ST Engineering, Singapura. Sebagai senapan mesin regu, Ultimax 100 dipercaya melengkapi arsenal senjata di pasukan elite seperti Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD dan Taifib (Intai Amfibi) Korps Marinir TNI AL. Dan dari pameran dirgantara terbesar di Asia, Singapore Airshow 2024 (20-25 Februari), ST Engineering merilis varian terbaru dari Ultimax 100. (more…)
Selain dilengkapi bipod, salah satu keunggulan senapan mesin regu (SMR) adalah kemampuannya untuk melepaskan proyektil dalam jumlah lebih besar dibandingkan senapan serbu. Maklum saja, ditangan SMR-lah, tembakan bantuan dan perlindungan bagi unit infanteri penyerbu menjadi tumpuan. Namun, dalam banyak situasi pertempuran, bekal munisi yang dibawa oleh penembak SMR kerap tidak memadai, terlebih pada magasin atau stok munisi yang dibawa oleh sang prajurit. (more…)
Ditengah modernisasi senapan serbu dan senapan regu pada Korps Brimob Polri, hingga kini senapan mesin regu legendaris RPD (Ruchnoy Pulemet Degtyarova) yang mulai digunakan Tentara Merah Uni Soviet pada tahun 1950, masih terus dioperasikan, bahkan RPD masih digunakan oleh pasukan Infanteri Korps Marinir TNI AL. Bukan bermaksud membandingkan mana yang lebih tua, tapi faktanya masih ada senapan mesin regu yang lebih tua dari RPD, dan hebatnya masih setia digunakan. Yang dimaksud lebih senior dari RPD adalah Bren MKIII. Desain senjata ini sudah teramat masyur dan mudah dikenali, terlebih pada model magasin lengkung yang disematkan di bagian atas. (more…)
Keterampilan mengoperasikan SMR (Senapan Mesin Regu) mutlak dimiliki personel infanteri, termasuk satuan infanteri yang telah berpredikat sebagai infanteri mekanis. Uji terampil penggunaan senjata perorangan ini pastinya tak melulu pada kemampuan akurasi dalam menembak, lebih dari itu personel harus punya ketangkasan dalam melakukan perawatan, termasuk bisa membongkar pasang senjata dalam waktu cepat. Dan kali ini Indomiliter.com bersama host Baby “Lara Croft” Margaretha mengajak pembaca untuk melihat uji tangkas pemasangan SMR di Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 201/Jaya Yudya, Kodam Jaya. (more…)
Ditengah hegemoni amunisi 5,56 x 45 mm NATO pada senjata standar TNI/Polri, maka perlahan-lahan amunisi kaliber 7,62 x 39 mm mulai terpinggirkan. Namun dengan populasi yang kian terbatas, kini selain AK-47 masih ada jenis senapan mesin yang masih eksis digunakan satuan TNI dan Polri, bahkan bisa dibilang senjata yang masuk kategori senapan mesin regu ini sudah teramat legendaris, maklum debutnya sudah dimulai sejak era Perang Dunia II. Di Indonesia senapan yang diberi label RPD (Ruchnoy Pulemet Degtyarova) mulai digunakan jelang Operasi Trikora. (more…)