PT DI Sukses Uji Terbang Perdana CN-235 MPA Pesanan AU Senegal
|Di tengah tensi politik dalam negeri yang meninggi, rupanya ada kabar baik dari Bumi Parahyangan, dimana PT Dirgantara Indonesia, pada Selasa 8 Desember 2020, berhasil melaksanakan maiden flight alias uji terbang perdana pesawat intai maritim pesanan AU Senegal, CN-235 220 MPA.
Baca juga: Terdampak Covid-19, PT DI Tunda Negosiasi Pengadaan CN-235 220 MPA untuk Senegal
Kabar tersebut pertama kali dirilis akun Twitter Dirgantara Indonesia @officalptdi, disebutkan serangkaian pengujian masih akan dilakukan sebelum pesawat tersebut nantinya dikirim (diterbangkan) ke Senegal. Dari foto yang diposting terlihat bila konfigurasi perangkat MPA pada CN-235 pesanan Senegal mirip dengan CN-235 MPA yang dioperasikan oleh Puspenerbal TNI AL.
Dari penampakan luar, terlihat adopsi kubah FLIR (Forward Looking Infrared) yang berada di bawah hidung. Kemudian pada bagian bawah fuselage terdapat belly dome yang memuat radar intai permukaan. Kemiripan lain dengan CN-235 MPA TNI AL adalah penggunaan winglet, yang memungkinkan penghematan bahan bakar dan endurance terbang lebih lama.
CN-235 MPA yang diterbangkan pada Selasa lalu adalah pesanan ketiga dari PT DI, sebelumnya Senegal telah menerima CN-235 220 varian angkut. Merujuk ke pemberitaan pada Juli 2020, Senegal belum ada preferensi untuk sistem sensor dan perangkat elektronik yang nantinya akan disiapkan di CN-235 220 MPA.
Saat itu kabarnya CN-235 220 MPA Senegal akan dilengkapi sensor utama berupa radar intai maritim AN/APS-143C(V)3 OceanEye dan AN/ASQ-508 magnetic anomaly detector (MAD). Namun, jika dilihat dari pesawat yang diuji terbang perdana pada 8 Desember, tidak terlihat keberadaan sensor MAD yang umumnya disematkan pada bagian ekor. AN/ASQ-508 MAD adalah bekal utama CN-235 220 MPA jika ingin melakukan misi anti kapal selam (AKS).
Saat ini, PT DI diwartakan juga tengah menggarap modifikasi tiga unit CN-235 varian angkut milik AU Malaysia untuk diubah menjadi varian MPA. (Haryo Adjie)
235 kurang gede, ga muat semua perangkatnya
Muat-muat saja……tergantung sistem apa yg diusung dan bagaimana konfigurasinya 🤔
Versi MPA apakah akan dilengkapi side loocking radar seperti BOEING 727 camar emas kalau untuk peawsat AWACS C-295 lebih cocok karena lebih besar tinggal radarnya apakah akan pakai Erie eye atau IAI Phalchon
COba donk pt DI bikin pesawat combat
Sudah ada IFX. Nanti PTDI akan jadi tukang assemble & bikin sayapnya. Bagian elektronik dll. pihak Korea yang ngurus jadi PTDI pada akhirnya tetap cuma bisa bikin kulit pesawat saja.
Kalau mau bikin pesawat sendiri harus memulai proyek pesawat tempur baru seperti yang Korea lakukan tapi harus dilakukan PTDI & perusahaan Indonesia saja.
Berharap juga semoga PT. DI segera mampu buat CN-235 versi amphibi supaya bisa jangkau dan layani rakyat hingga pelosok terjauh negeri kepulauan ini.