Meski Bukan Pengguna F-16, India Meraih Hak Produksi Komponen Penting F-16
Apa yang didapatkan India boleh jadi membuat iri industri pertahanan di Indonesia, betapa tidak, India sampai saat ini belum menjadi pengguna F-16 Figthting Falcon. Namun, negeri Anak Benua itu telah mendapatkan hak untuk memproduksi bagian penting jet tempur F-16, yaitu komponen sayap. Setelah hak produksi diberikan oleh pihak prinsipal, Lockheed Martin. Kok bisa?
Dikutip dari Times of India (8/12/2021), ternyata hak produksi itu diberikan lantaran ada perusahaan India yang berani berinvestasi. Persisnya antara Lockheed Martin dan Tata Advanced Systems Limited telah bersepakat untuk mendirikan perusahaan joint venture yang berlabel Tata-Lockheed Martin Aerostructures Limited (TLMAL). Dan, hak produksi sayap F-16 diberikan pada TLMAL, meski AU India sendiri sampai saat ini bukan operator F-16. Dari pernyataan petinggi Tata dan Lockheed Martin, produksi komponen TLMAL untuk tahap awal diproyeksikan untuk pasar ekspor.
Investasi untuk TLMAL pun tak tanggung-tanggung, fasilitas produksi TLMAL mencakup area seluas 21.000 m2 di kota Hyderabad. Dari kapasitas, TLMAL dapat membuat 50 sayap F-16 setiap tahunnya. Aimee Burnett, vice-president (strategy and business development), Lockheed Martin Integrated Fighter Group, menyebut pembuatan sayap sebagai aerostruktur yang kompleks secara teknologi.
“Sayap dapat membawa bahan bakar dan melayani manuver terbang pada kondisi ‘9G’ – ‘G’ mendefinisikan tarikan gravitasi dan 9G adalah batas maksimum yang dapat ditanggung oleh tubuh manusia. Setiap Sayap memiliki umur 12.000 jam dan mampu untuk digunakan pada semua (varian) pesawat tempur F-16,” kata Brunett.
Meski menyasar untuk kebutuhan ekspor, tapi tak bisa dipungkiri bahwa proyek joint venture ini sebagai bentuk dukungan Lockheed Martin untuk memasok F-21 (F-16 varian untuk India) kepada Angkatan Udara India.
Seperti diketahui, Lockheed Martin sejak beberapa tahun belakangan tengah berusaha memasok 114 unit F-21 ke India. Nilai yang ditawarkan untuk 114 unit F-21 mencapai lebih dari US$15 miliar. Dengan menggandeng Tata, maka 50 unit F-21 nantinya akan dibuat secara lokal di India. (Gilang Perdana)
Berarti PTDI punya hak produksi sayap KFX itu bagian penting juga dong